Jean Baudrillard: Biografi dan Pemikirannya

Biografi Jean Baudrillard
Baudrillard lahir di Reims , timur laut Perancis, pada tanggal 27 Juli 1929. Jean Baudrillard adalah seorang sosiolog, filsuf, dan penyair Prancis dengan minat pada studi budaya. Ia terkenal karena analisisnya terhadap media, budaya kontemporer, dan komunikasi teknologi, serta perumusan konsep seperti hiperrealitas.

Baudrillard menulis tentang beragam subjek, termasuk konsumerisme, kritik ekonomi, sejarah sosial, estetika, kebijakan luar negeri Barat, dan budaya populer. Karya Baudrillard sering kali dikaitkan dengan pascamodernisme dan pasca strukturalisme.

Baudrillard merupakan seorang teoritisi sosial pasca-struktural terpenting. Dalam lingkup tertentu dekade 1980-an, Baudrillard dikenal sebagai McLuhan baru atau teoretisi terkemuka tentang media dan masyarakat dalam era yang disebutnya posmodern.

Teorinya mengenai masyarakat posmodern berdasarkan asumsi utama bahwa media, simulasi, dan apa yang disebutnya cyberblitz telah mengkonstitusi bidang pengalaman baru, tahapan sejarah dan tipe masyarakat yang baru.

Di antara karyanya yang paling terkenal adalah Rayuan (1978), Simulacra dan Simulasi (1981), Amerika (1986), dan Perang Teluk Tidak Berlangsung (1991).

Tahun 2005, Baudrillard didiagnosis mengidap kanker, berjuang melawan penyakit tersebut selama dua tahun dari apartemennya di Rue Sainte-Beuve, Paris, dan meninggal pada usia 77 tahun.

Sekilas Pemikiran Jean Baudrillard
Melalui karya-karyanya, Baudrillard mempunyai sumbangan besar terhadap perkembangan teori sosial postmodernisme. Karya awal Baudrillard (1968,1970) sangat dipengaruhi oleh perspektif Marxian yang menitikberatkan pada masalah ekonomi. Bedanya, kalau Marxian lebih memfokuskan pada produksi, Baudrillard memfokuskan dirinya pada masalah konsumsi.

Menurut Baudrillard, objek konsumsi merupakan sesuatu yang diorganisir oleh tatanan produksi atau perluasan kekuatan produktif yang diorganisir. Baudrillard menambahkan, konsumsi bukanlah tambahan kecil bagai putaran kapital... tetapi [merupakan] kekuatan produktif yang penting bagi kapital itu sendiri.

Untuk mendukung masyarakat agar memanfaatkan hasil-hasil produksi yang sebesar-besarnya, kaum kapitalis menciptakan sistem komunikasi yang disebutnya dengan kode (sign). Kode dikomunikasikan kepada konsumen melalui sistem pemasaran dan iklan yang gencar. Kode, dalam pengertian yang lebih umum merupakan sistem aturan-aturan guna menggabungkan seperangkat terma yang stabil dalam pesan.

Melalui kode yang diciptakan, masyarakat dapat terstratifikasi sesuai dengan apa yang mereka konsumsi dan membedakan dari masyarakat lain berdasarkan objek yang dikonsumsi. Mengonsumsi objek tertentu menandakan (secara tidak sadar) kita mengasosiasi diri kita dengan orang yang mengonsumsi objek tersebut dan kita berbeda dengan orang yang mengonsumsi objek lain.

Akhirnya, masyarakat, kata Baudrillard, seperti hidup dalam simulasi atau simularca, yang dicirikan dengan ketidakbermaknaan. Manusia kehilangan identitasnya, jati dirinya, dan karakter aslinya, karena hidup dalam peran-peran permainan, yang sewaktu-waktu bisa berganti baju dan cerita.

Baudrillard memfokuskan pada kritik dan analisis masyarakat kontemporer. Banyak perhatian dicurahkan pada persoalan kode dan kontrolnya atas apa yang berlangsung di tengah masyarakat. Dalam pandangan Baudrillard, kita telah memasuki fraktal baru yang dicirikan ketidakbermaknaan dan perkembangan yang terus-menerus. Ini adalah dunia ekstasis dan menyerupai pertumbuhan kanker yang hipertelik, AIDS, kegemukan, dan sejenisnya.

Secara umum, pemikiran Baudrillard memusatkan perhatian pada kultur, yang dilihatnya mengalami revolusi besar-besaran dan merupakan bencana besar. Revolusi kultural itu menyebabkan massa menjadi semakin pasif ketimbang semakin berontak seperti yang diperkirakan pemikir Marxis.

Dengan demikian, massa dilihat sebagai lubang hitam yang menyerap semua makna, informasi, komunikasi, pesan, dan sebagainya, menjadi tidak bermakna... massa menempuh jalan mereka sendiri, tak mengindahkan upaya yang bertujuan memanipulasi mereka. Ketakacuhan, apatis, dan kelebaman ini merupakan istilah yang pepat untuk melukiskan kejenuhan massa terhadap tanda media, simulasi, dan hiperrealitas.

Sumber
Maksum, Ali. 2016. Pengantar Filsafat; dari Masa Klasik hingga Postmodern. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.

Dan Sumber Lain yang Relevan

Download

Lihat Juga:

1. Jean Baudrillard. Teori Sosial Postmodern Ekstrim
2. A Mirror On The Wall: Simulasi dan Simulakrum
3. Posisi Iklan dalam Dinamika Kapitalisme
4. Pengertian Postmodernisme
5. Post-Modernitas
6. Strukturalisme dan Post-Strukturalisme
7. Teori-Teori Konsumsi
8. Teori-Teori Modernitas dan Posmodernitas 

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Jean Baudrillard: Biografi dan Pemikirannya"