Islamofobia sebagai Pandangan Intoleran terhadap Umat Islam
Pengertian Islamofobia
Islamofobia adalah ketakutan, prasangka, dan kebencian terhadap umat Islam yang dapat mengarah pada intoleransi, permusuhan, dan provokasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Islamofobia memiliki makna fobia terhadap Islam atau penganut Islam.
Fobia mengandung makna ketakutan yang sangat berlebihan terhadap benda atau keadaan tertentu yang dapat menghambat kehidupan penderitanya. Fobio secara etimologi berasal dari kata "phobos" dalam bahasa Yunani artinya "takut".
Baca Juga: Fobia: Pengertian, Gejala, Penyebab, Jenis, dan Cara Mengobatinya
Demikian, fobio bisa dimaknai ketakutan yang berlebihan kepada suatu objek atau situasi. Islamofobia dapat diartikan sebagai ketakutan berlebihan terhadap Islam atau muslim. Mereka mempunyai prasangka buruk berupa ancaman dan bahaya terhadap nilai-nilai ruang publik (masyarakat).
Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam Islamofobia dapat berupa ancaman, pelecehan, penyalahgunaan, intimidasi, dan hasutan terhadap umat Islam dan non-Muslim. Hal ini dapat terjadi di dunia nyata maupun di dunia maya, dan dapat menyasar simbol-simbol dan penanda sebagai Muslim.
Istilah Islamofobia pertama kali muncul dalam literatur Prancis pada awal abad ke-20. Istilah ini kemudian dipopulerkan dalam bahasa Inggris pada akhir 1990-an.
Beberapa ahli berpendapat bahwa Islamofobia harus dianggap sebagai bentuk rasisme anti-Muslim. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa Islamofobia tidak memiliki hubungan dengan ras, karena agama tidak sama dengan ras.
Islamofobia dari Beberapa Referensi
Dalam Buletin Psikologi berjudul Islamophobia dan Strategi Mengatasi, yang ditulis oleh Moordiningsih, dijelaskan bahwa Islamofobia adalah bentuk ketakutan berupa kecemasan yang dialami seseorang maupun kelompok sosial terhadap Islam dan orang-orang Muslim.
Ketakutan itu bersumber dari pandangan yang tertutup tentang Islam serta disertai prasangka bahwa Islam sebagai agama yang "inferior" tidak pantas untuk berpengaruh terhadap nilai-nilai yang telah ada di masyarakat.
Melansir website Studi Doktor Politik Islam-Ilmu Politik UMY, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan Islamofobia adalah pandangan dan sikap yang mengandung prasangka, ketakutan, dan kebencian terhadap Islam dan orang-orang Islam.
Baca Juga: Pengertian Prejudice, Perkembangan, Kategori, Ciri, Sumber, Faktor, Macam, Teori, dan Dampaknya
Latar Belakang dan Penyebabnya
Istilah Islamofobia ini sudah lama berkembang di Barat dan menguat menjadi pandangan global setelah tragedi serangan teroris 11 September 2001.
Pelaku teror dalam peristiwa tersebut beragama Islam. Sejak itu berkembang Islamofobia yang mendiskriminasi umat Islam bukan hanya dalam hal beragama, tetapi dalam aspek kehidupan lain di ruang publik.
Islamofobia, menurutnya semakin menguat dan memperoleh tempat dalam multikulturalisme yang menjunjung tinggi nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan toleransi sebagai ideologi dunia yang saat ini dominan.
Menurut Haidir, baik di ranah global maupun di Tanah Air, kecenderungan alergi dan anti Islam itu bercampur aduk dengan berbagai masalah yang tidak sederhana. Termasuk terkait dengan kontestasi politik aliran.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu mengatakan tren Islamofobia saat ini mulai meningkat di berbagai belahan dunia. Ia menjelaskan peningkatan tren Islamofobia ditunjukkan dengan serangan dan pelecehan terhadap Muslim di Amerika Serikat dan Eropa yang terus bertambah setiap tahunnya.
Pelecehan terhadap orang Islam di AS pada 2016, kata dia, meningkat 36 persen jika dibandingkan tahun 2001. Pengalaman yang sama juga terjadi di Eropa, pada tahun 2017, rata-rata 1 dari 3 Muslim yang disurvei mengalami diskriminasi dan prasangka buruk (prejudice).
"Jika diteliti lebih dalam, sumber utama dari kebencian terhadap Islam adalah ketidaktahuan atau ketidakpahaman terhadap apa Islam itu," kata Ma'ruf beberapa waktu lalu.
Sementara itu K. O. Dauda dalam Islamophobia and Religious Intolerance: Threats to Global Peace and Harmonious Co-Existence (2020) menuliskan beberapa penyebab Islamophobia.
Di antaranya persepsi para orientalis tentang Islam dan pengetahuan yang buruk tentang agama tersebut. Penyebab lain adalah ujaran kebencian oleh tokoh-tokoh masyarakat dan kebangkitan industri Islamofobia. Belum lagi ketakutan akan dominasi dan kecemasan publik atas program imigrasi/imigran.
Baca Juga: Orientalisme: Pengertian, Sejarah Istilah, dan Sudut Pandangnya
Selain itu, para ekstremis juga kerap memakai kata "Islam" sebagai dasar aksi. Mereka menggunakan Islam guna membenarkan kegiatan hingga menimbulkan ketidakstabilan, kekacauan, dan merusak kedamaian.
Dampak lain yang ditimbulkan yaitu masyarakat merasa takut hingga muncul anggapan bahwa muslim adalah ancaman.
Contoh Perilaku Islamofobia
Contoh perilaku Islamofobia mungkin saja bisa ditemukan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku yang bisa menunjukkan Islamofobia:
1. Perencanaan pendirian masjid yang ditolak tanpa alasan yang jelas dan kuat.
2. Larangan menggunakan kerudung atau hijab di tempat kerja.
3. Tidak ada waktu menunaikan salat Jumat bagi pekerja laki-laki.
4. Larangan memperdengarkan azan salat lima waktu.
5. Orang Islam tidak diizinkan dan ditampilkan di televisi maupun radio.
6. Memandang sinis orang yang memakai niqab atau celana cingkrang.
7. Dan lain sebagainya
Sumber:
https://id.wikipedia.org/
https://tirto.id
https://www.cnnindonesia.com
Download
Post a Comment