Refleksi Diri: Pengertian, Manfaat, dan Tips Melakukannya

Table of Contents

Pengertian Refleksi Diri
Pengertian Refleksi Diri

Refleksi diri (self reflection) adalah kegiatan menyisihkan waktu untuk merasakan dan mengevaluasi emosi, perilaku, motivasi, perspektif, dan keinginan yang Anda miliki. Tujuan inti dari refleksi diri ialah untuk memahami diri sendiri lebih baik lagi.

Refleksi diri merupakan proses introspeksi diri dengan cara merenung atau melihat kembali hal-hal yang telah terjadi dalam hidup. Contohnya seperti kebiasaan atau keputusan yang sudah dibuat.

Refleksi juga menjadi bagian penting untuk membantu mengembangkan keterampilan dan meninjau keefektifannya, dibandingkan terus melakukan hal-hal yang sama seperti yang selalu dilakukan sehari-hari.

Aktivitas refleksi diri ini meliputi beberapa pertanyaan reflektif seperti misalnya,
1. Apa kekuatan saya?
Misalnya, apakah saya sudah terorganisir dengan baik? Apakah saya mengingat sesuatu?

2. Apa kelemahan saya?
Misalnya, apakah perhatian saya mudah teralihkan? Apakah saya membutuhkan banyak latihan untuk mengatasi kelemahan tersebut?

3. Apa keterampilan yang saya miliki?
Keterampilan apa yang saya miliki dan apa yang perlu saya kuasai untuk bisa bertahan, beradaptasi, dan berkembang?

4. Masalah apa yang saya hadapi?
Masalah apa saja yang ada di tempat kerja/rumah yang mungkin berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari?

5. Apa yang telah saya capai?
Apakah ada hal-hal yang membuat saya tidak senang atau kecewa? Apa yang dapat saya lakukan untuk meningkatkan kualitas pada bidang-bidang ini?

Manfaat Refleksi Diri

Adapun manfaat refleksi diri di antaranya,
1. Mengembangkan Keterampilan
Lewat refleksi diri, seseorang bisa melakukan evaluasi pengalamannya di masa lalu. Kemudian, ia bisa mengidentifikasi keputusan atau pola perilaku yang harus diperbaiki ke depannya.

Kondisi yang demikian akan membantu seseorang mengembangkan keterampilan untuk melatih kemampuan diri dalam menghadapi dan mengatasi masalah di masa depan.

2. Mengendalikan Diri Sendiri
Refleksi diri mampu membantu seseorang untuk mengenal dan memahami diri sendiri tentang kekurangan dan kelebihannya.

Ketika seseorang memahami kekurangannya, maka bisa membantunya mengetahui batasan saat mengerjakan sesuatu. Sementara, ketika seseorang mengetahui kelebihannya, hal ini sangat berguna untuk menambah value dalam diri seseorang tersebut.

3. Mengetahui Kondisi Emosional Diri
Apabila seseorang mengetahui dan memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri, hal ini bisa membantu menstabilkan emosi dalam diri. Kata lainnya, refleksi diri adalah cara lain untuk mengurangi stres ketika menghadapi suatu masalah.

4. Menanggapi Sesuatu secara Bijak
Refleksi diri membantu seseorang mengenal konsekuensi dari tindakan yang dilakukan atau kata-kata yang diucapkan. Dengan demikian, orang tersebut dapat mempertimbangkan tindakan terbaik pada suatu kondisi tertentu.

5. Pertumbuhan Pribadi yang Berkelanjutan
Refleksi diri dapat memunculkan pemahaman kepada diri sendiri dan bisa membantu merumuskan tujuan di masa depan. Hal ini akan membantu pertumbuhan pribadi seseorang secara berkelanjutan.

Tips Melakukan Refleksi Diri

Dilansir dari Tracking Happiness, terdapat beberapa cara yang dapat Anda coba untuk melakukan refleksi diri di antaranya,
1. Siapkan beberapa pertanyaan
Tips utama ketika melakukan refleksi diri terletak pada pertanyaan yang Anda siapkan.

Pastikan untuk siapkan pertanyaan yang membantu memperjelas apa yang Anda rasakan dan pikirkan. Jadi, fokuslah pada pertanyaan terbuka dibanding pertanyaan tertutup.

Berikut beberapa contoh pertanyaan yang dapat Anda ajukan pada diri sendiri:
a. Kenapa saya merespons situasi tadi seperti itu?
b. Apa yang mendorong perilaku saya barusan?
c. Kenapa saya merasa sedih/marah seperti ini?
d. Adakah perilaku saya yang ingin saya ubah jika dihadapkan pada situasi seperti itu lagi?
e. Bagaimana caranya agar saya dapat melewati tantangan seperti ini di kemudian hari?

2. Prioritaskan waktu untuk refleksi diri
Alasan mengapa Anda tidak sempat melakukan refleksi diri adalah karena Anda masih menganggap bahwa hal ini tidak terlalu wajib untuk dilakukan.

Hal berbeda akan terjadi ketika Anda benar-benar mengalokasikan waktu untuk melakukannya. Entah itu 30 menit setiap pagi atau malam hari ketika pulang bekerja.

Anda bisa atur jadwalnya sesuai kebutuhan Anda. Supaya tidak terasa seperti beban, mulailah dengan melakukan refleksi diri satu bulan sekali atau dua minggu sekali.

3. Mulailah menulis jurnal
Apakah Anda bisa melakukan refleksi diri tanpa menulis? Tentu bisa.

Akan tetapi, hasil evaluasi tersebut hanya akan menjadi angan-angan yang terlupakan. Tentu akan berbeda ketika Anda menulisnya secara rutin melalui jurnal.

Seperti yang disebutkan di atas, refleksi diri merupakan alat untuk pembelajaran. Sama seperti materi sekolah, Anda pasti akan cepat melupakannya jika tidak pernah Anda baca ulang.

Dengan adanya jurnal, Anda bisa terus mengingatkan diri sendiri mengenai pengalaman dan pembelajaran hidup yang didapati selama ini.

4. Jangan sampai mengarah pada pikiran negatif
Self reflection sangatlah berbeda dengan rumination (merenung), meskipun keduanya sama-sama kegiatan mengevaluasi diri sendiri. Refleksi diri adalah cara untuk evaluasi diri secara netral dan konstruktif.

Di sisi lain, rumination biasanya mengandung pikiran yang cenderung destruktif dan negatif. Ketika ini terjadi, cobalah ambil jeda sejenak dan lakukan refleksi diri ketika Anda sudah lebih tenang.

Coba bedakan dua pertanyaan di bawah ini:
Pertanyaan 1: “Apa yang mendorong perilaku saya barusan?”
Pertanyaan 2: “Mengapa saya bisa sebodoh dan seceroboh itu, ya?”

5. Cari bantuan jika diperlukan
Terkadang, refleksi diri sangat sulit untuk dilakukan seorang diri. Selain kesulitan untuk mengidentifikasi perasaan dan emosi, pikiran negatif yang disebutkan di atas juga menjadi alasan lain mengapa refleksi diri bukanlah hal yang mudah.

Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang yang Anda percayai atau bahkan dari tenaga profesional jika memang diperlukan.

Sumber:
https://kumparan.com
https://glints.com

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment