Perang Irak: Sejarah, Latar Belakang, Kronologi, dan Dampaknya
Table of Contents
Sejarah Perang Irak
Perang Irak (Perang Teluk III) adalah peristiwa konflik antar Irak dan Amerika Serikat. Perang Irak dimulai dengan invasi militer Amerika Serikat terhadap Irak pada 20 Maret 2003. Sebelum invasi dilaksanakan, pemerintah Amerika Serikat dan Britania Raya menuduh Irak sedang berusaha membuat senjata pemusnah massal.Perang Irak merupakan perang yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat terhadap Irak yang dipimpin Saddam Hussein. Di mana invasi Amerika Serikat ke Irak ini pada akhirnya dapat menggulingkan Saddam Hussein dan melawan ISIS, hingga misi tempurnya berakhir pada Juli 2021.
Latar Belakang Perang Irak
Adapun latar belakang peristiwa invasi Amerika Serikat terhadap Irak dipicu oleh beberapa hal di antaranya, 1. Kebijakan Unilateralisme Amerika Serikat
Unilateralisme sendiri merupakan agenda atau doktrin yang mendukung tindakan sepihak. Tindakan ini termasuk bentuk pengabaian terhadap pihak lain atau ekspresi komitmen terhadap sesuatu hal yang dianggap tidak menyenangkan.
Adanya kebijakan unilateralisme Amerika Serikat ini berarti membenarkan tindakan Amerika Serikat secara sepihak. Hal ini berkaitan dengan keputusan suatu persoalan yang terjadi di ranah internasional tanpa pertimbangan negara lain.
2. Adanya Tuduhan Amerika Serikat
Perang Teluk 3 juga terjadi karena adanya tuduhan Amerika Serikat tentang pengembangan senjata biologis pemusnah massal. Senjata pemusnah massal merupakan senjata yang dirancang untuk membunuh manusia dalam skala besar. Targetnya adalah personel militer dan masyarakat awam.
3. Tuduhan Amerika Serikat Terhadap Irak
Bukan hanya itu, Amerika Serikat juga menuduh dan menganggap Irak melindungi pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden. Mengingat Al-Qaeda Osama bin Laden adalah teroris kejam yang membunuh ribuan wanita, pria, dan anak-anak tidak berdosa.
4. Usaha Amerika Serikat dalam Membebaskan Rakyat
Amerika Serikat pada waktu itu sempat melakukan usaha untuk membebaskan rakyat dari kekuasaan Saddam Hussein. Di mana kekuasaan Saddam Hussein dianggap sebagai diktator dalam pemerintahan.
Kronologi Perang Irak
Pada 19 Maret 2003, Amerika Serikat dan Inggris memulai rangkaian invasi yang diberi kode “Operasi Pembebasan Irak”. Amerika Serikat berhasil menaklukkan Baghdad, Ibukota Irak pada 9 April 2003. Pada 1 Mei 2003, Amerika Serikat beserta sekutunya berhasil memenangkan perang, dan perang dinyatakan selesai.Setelah Amerika Serikat berhasil menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein, kekosongan kekuasaan pun terjadi di Irak. Amerika Serikat mendirikan pemerintahan sementara. Di masa pendudukan Amerika Serikat di Irak, muncul perlawanan dari rakyat Irak terhadap Amerika Serikat. Mereka menganggap Amerika Serikat adalah penjajah.
Bahkan, ada juga sumber yang mengatakan bahwa, pendudukan Amerika Serikat di Irak bukan semata-mata untuk membebaskan rakyat Irak, melainkan memanfaatkan minyak bumi yang melimpah di Irak.
Akhirnya, rakyat Irak mulai membentuk milisi bersenjata. Amerika Serikat pun menarik pasukannya dari Irak pada tahun 2011. Penarikan pasukan Amerika Serikat tersebut menandai berakhirnya Perang Irak.
Dampak Perang Irak
Dengan kalahnya rezim Saddam Hussein, Irak secara otomatis menjadi daerah pendudukan Amerika Serikat.Sejak kejadian itu, operasi militer yang terjadi besar-besaran berakhir di Irak yang dilanjutkan dengan masa pendudukan Amerika Serikat serta mendapat dukungan dari 35 negara, termasuk Polandia, Italia, Inggris, dan Australia.
Adapun tujuan dari pendudukan itu adalah untuk membebaskan Irak sepenuhnya dari pemerintahan diktator serta memberi kesempatan pada masyarakat Irak supaya dapat merasakan kemakmuran dan kebebasan.
Kebebasan tersebut juga dirasakan media massa. Sebanyak 150 surat kabar muncul di Irak menjadi indikasi lahirnya kebebasan baru. Pasalnya, selama Saddam berkuasa, semua saluran informasi harus berada di bawah kontrolnya.
Selain media massa, wartawan juga tidak mendapat kebebasan dari Saddam. Dalam mengumpulkan fakta, wartawan harus bergerak secara hati-hati dengan tidak mengkritik rezim sang pimpinan.
Runtuhnya kepemimpinan Saddam Husein awalnya menciptakan kekosongan kekuasaan yang memberi dampak rakyat Irak tidak terkendali dan benar-benar bebas karena tidak adanya aturan yang jelas.
Sumber:
https://id.wikipedia.org
https://kumparan.com
https://www.ruangguru.com
Download
Post a Comment