Kolaborasi: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Manfaatnya
Table of Contents
Pengertian Kolaborasi
Kolaborasi adalah proses dua atau tiga orang, entitas, atau organisasi bekerja sama untuk menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan tertentu. Kata kolaborasi cenderung digunakan ketika proses penyelesaian kerja melalui lintas batas, sektor, dan hubungan. Kolaborasi berasal dari kata co dan labor yang berarti 'penyatuan tenaga' atau 'peningkatan kemampuan untuk meraih tujuan yang telah disepakati bersama-sama.
Kolaborasi Menurut Para Ahli
1. Jonathan (2004): Kolaborasi adalah proses interaksi di antara beberapa orang yang berkesinambungan.2. Abdulsyani: Kolaborasi adalah suatu bentuk proses sosial, di mana di dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing.
3. Gray (1989): Kolaborasi adalah suatu proses berpikir di mana pihak yang terlibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan pandangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan.
4. Roucek dan Warren: Kolaborasi adalah bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Ia adalah suatu proses sosial yang paling dasar. Biasanya, kolaborasi melibatkan pembagian tugas, di mana setiap orang mengerjakan setiap pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya demi tercapainya tujuan bersama.
5. Hadari Nawawi: Kolaborasi adalah usaha untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan melalui pembagian tugas/pekerjaan, tidak sebagai pengkotakan kerja akan tetapi sebagai satu kesatuan kerja, yang semuanya terarah pada pencapaian tujuan.
Tujuan Kolaborasi
Berikut beberapa tujuan dilakukannya kolaborasi menurut indeed.com di antaranya,1. Mengembangkan Produktivitas
Tujuan pertama dalam kolaborasi adalah mengembangkan produktivitas, yaitu kemampuan karyawan perusahaan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya secara efisien. Meningkatkan produktivitas biasanya membutuhkan kerja sama dari banyak orang dalam bisnis, terutama manajer dan personel sumber daya manusia (SDM).
Pemimpin kolaborasi dapat menyusun strategi dan jadwal yang mampu meningkatkan produktivitas anggotanya serta jam istirahat yang berlaku.
2. Mengurangi Pengeluaran
Mengurangi pengeluaran biasanya menjadi tujuan penting dalam suatu kolaborasi karena dapat membantu peningkatan profit. Pengeluaran perusahaan meliputi gaji, material, iklan, dan distribusi.
Penurunan biaya dapat dilakukan dengan meningkatkan kolaborasi antara personel SDM, kepala departemen, akuntan, tim pemasaran, dan pimpinan perusahaan.
3. Kepuasan Pelanggan yang Lebih Tinggi
Tujuan kolaborasi berikutnya adalah kepuasan pelanggan yang lebih baik. Peningkatan kepuasan pelanggan dapat memberi banyak manfaat seperti jumlah pelanggan yang semakin banyak, keuntungan yang lebih tinggi, biaya iklan yang lebih rendah, dan peningkatan peluang pertumbuhan.
Peningkatan komunikasi di antara pihak yang berkolaborasi dapat dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan pelanggan dan strategi yang dapat dilakukan.
4. Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan atau perkembangan perusahaan meliputi perluasan bisnis seperti pasar baru, memperoleh pelanggan baru, dan mengembangkan produk baru sekaligus keuntungannya.
Umumnya, pertumbuhan perusahaan memang membutuhkan keterlibatan atau kolaborasi antara berbagai pihak yang mampu mendorong pertumbuhan tersebut.
5. Keterlibatan Karyawan
Keterlibatan karyawan adalah seberapa besar seorang karyawan berdedikasi terhadap perusahaan dan pekerjaannya. Meningkatkan keterlibatan karyawan dapat membantu bisnis mempertahankan karyawan yang berharga dalam pertumbuhan perusahaan.
Lingkungan kerja yang kolaboratif menjadi salah satu cara efektif untuk meningkatkan dedikasi karyawan.
6. Perekrutan yang Lebih Baik
Tujuan kolaborasi selanjutnya adalah memperbaiki strategi rekrutmen untuk menemukan karyawan yang berkualitas dalam membangun tim yang efektif dan kompetitif.
Tujuan tersebut dapat dicapai karena adanya komunikasi terkait staf SDM, manajer, dan karyawan tingkat rendah untuk membahas kriteria karyawan yang ideal.
7. Budaya Perusahaan yang Membaik
Budaya perusahaan merupakan bagaimana karyawan berperilaku, lingkungan kerja, dan nilai-nilai yang diadopsinya. Budaya perusahaan yang sehat meliputi peningkatan moral, produktivitas, keterlibatan, dan kepercayaan karyawan.
Tujuan ini mungkin terjadi karena adanya komunikasi terbuka antara pemimpin dan karyawan yang memengaruhi pembentukan budaya perusahaan, misalnya karyawan yang mengomunikasikan keberatannya dalam bekerja melalui survei kantoran.
8. Marketing yang Lebih Efektif
Seringkali, marketing atau pemasaran menjadi kunci penting dalam meraih perusahaan yang menguntungkan dan berkelanjutan. Pemasaran yang baik mampu menarik pelanggan untuk menggunakan atau membeli produk yang dipasarkan.
Hal tersebut mampu dicapai karena adanya proses kolaboratif yang melibatkan interaksi pelanggan dan perusahaan.
Jenis Kolaborasi
Ada berbagai jenis kolaborasi yang membedakan bagaimana suatu kolaborasi antar individu atau institusi berjalan. Setiap jenis kolaborasi memiliki ciri khasnya masing-masing. Berikut berbagai jenis kolaborasi menurut lumapps.com di antaranya,1. Kolaborasi Tim
Kolaborasi tim merupakan jenis kolaborasi bisnis paling umum dalam dunia kerja. Dalam kolaborasi tim, seluruh anggota mengenal satu sama lain dan mengetahui peran atau pengaruhnya masing-masing. Biasanya, orang yang mengatur dan mengamati kinerja tim adalah ketua tim.
2. Kolaborasi Komunitas
Jenis kolaborasi satu ini terjadi karena adanya ketertarikan terhadap suatu hal dan tujuan yang sama di antara anggotanya. Kolaborasi ini seringkali dibuat untuk berbagi pengetahuan dan belajar bersama untuk menyelesaikan suatu tugas. Level anggotanya cenderung setara, tetapi anggota yang lebih berpengalaman akan mendapatkan status yang lebih tinggi.
3. Kolaborasi Jaringan
Kolaborasi jaringan merupakan jenis kolaborasi yang berbeda dari dua jenis sebelumnya. Kolaborasi ini dimulai karena adanya individu yang bertindak untuk kepentingan diri sendiri.
Umumnya, kolaborasi jaringan bertujuan membuat anggotanya dikenal oleh kalangan ahli. Dalam jenis kolaborasi ini, setiap anggotanya belum tentu mengenal satu sama lain.
Contoh dari kolaborasi jaringan adalah penggunaan media sosial yang memungkinkan anggotanya untuk berkolaborasi secara virtual tanpa mengenal atau bertemu dengan satu sama lain.
4. Kolaborasi Cloud
Jenis kolaborasi selanjutnya adalah kolaborasi cloud, kolaborasi yang memungkinkan seseorang untuk mengakses, membaca, dan mengedit dokumen secara real-time dengan dokumen yang disimpan di cloud. Kolaborasi ini biasanya digunakan oleh organisasi dengan anggota tim yang lokasinya berjauhan.
5. Kolaborasi Video
Menurut lummaps.com, kolaborasi video merupakan jenis kolaborasi yang paling sering dilakukan belakangan ini. Kolaborasi menggunakan ruang konferensi virtual seperti Zoom atau Google Meet untuk meeting.
Anggota menerima undangan untuk mengikuti meeting menggunakan laptop, komputer, dan bisa juga smartphone. Melalui jenis kolaborasi ini, setiap anggota dapat bekerja sama di mana pun dan kapan pun.
6. Kolaborasi Internal
Kolaborasi internal merupakan kolaborasi yang terdiri dari berbagai jenis kolaborasi, tergantung pada tujuan yang ingin dicapai suatu bisnis. Kolaborasi ini terdiri dari forum diskusi, microblogging, dan wiki.
Forum diskusi digunakan untuk berbagi ide terkait topik tertentu, microblogging untuk berbagi pesan dalam perusahaan, dan wiki digunakan untuk mengelola informasi dalam perusahaan.
7. Kolaborasi Eksternal
Jenis kolaborasi satu ini membagikan pengetahuan di luar perusahaan, misalnya interaksi antara brand dan pengguna media sosial. Biasanya, brand meminta pendapat kepada pengguna media sosial melalui kuis atau diskusi yang membutuhkan feedback.
8. Aliansi Strategis
Kolaborasi aliansi strategis adalah jenis kolaborasi antar perusahaan. Biasanya, kolaborasi ini menjanjikan dua atau tiga bisnis untuk menggabungkan upaya dan sumber daya demi mencapai tujuan tertentu.
Jenis kolaborasi tersebut cukup baik karena setiap perusahaan biasanya memiliki keunggulan masing-masing yang mampu melengkapi kekurangan satu sama lain.
Manfaat Kolaborasi
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kolaborasi antarindividu atau perusahaan. Kolaborasi memungkinkan perusahaan mencapai tujuannya lebih cepat karena ada keterlibatan dari banyak pihak yang mendorong perusahaan untuk maju. Adapun manfaat kolaborasi menurut Chairul Saleh di antaranya,
1. Penyatuan Bakat dan Kekuatan
Kolaborasi memungkinkan penghimpunan berbagai talenta dan kekuatan yang dimiliki masing-masing anggota kolaborasi. Setiap pengetahuan, pengalaman, dan keahlian yang dimiliki para anggota dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung perkembangan kolaborasi.
2. Pengembangan Keterampilan Pegawai
Manfaat kedua dari kolaborasi adalah pengembangan keterampilan pegawai. Melalui kolaborasi antar perusahaan, pegawai didorong untuk terus bekerja sama menyelesaikan tugas. Anggota kolaborasi saling berinteraksi, berbagi ide, hingga bertukar pengalaman.
Akhirnya, keterampilan pegawai semakin berkembang dan hal ini memberi pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.
3. Mempercepat Penanggulangan Masalah
Semakin banyak pihak yang terlibat dalam suatu kolaborasi, maka permasalahan yang dihadapi akan semakin cepat diselesaikan karena banyaknya anggota yang ikut bekerja menyelesaikan masalah tersebut. Kolaborasi menghasilkan penyelesaian masalah yang cepat, tepat, dan tuntas.
Sumber:
https://www.detik.com
https://www.liputan6.com
dan sumber lain yang relevan
Download
Post a Comment