Intifada Kedua (Intifada Al-Aqsa): Sejarah, Penyebab, dan Kronologi Peristiwanya
Table of Contents
Intifada (Intifadhah) adalah gerakan perlawanan rakyat Palestina terhadap Israel. Dalam sejarah konflik Palestina vs Israel, gerakan ini terjadi dua kali, yakni Intifada I pada 1987–1993 dan Intifada II atau Intifadhah al-Aqsha sejak tahun 2000.
Baca Juga: Intifada Pertama: Pengertian, Penyebab, dan Kronologinya
Intifada Kedua atau disebut juga Intifada Al-Aqsa adalah perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel yang berlangsung dari tahun 2000 hingga 2005. Gerakan perlawanan ini dipicu oleh serbuan pasukan Israel ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Peristiwa yang terjadi pada 28 September 2000 itu memicu kemarahan rakyat Palestina, yang baru saja memperingati Pembantaian Sabra dan Shatila, yakni tragedi pembantaian di kamp pengungsi Palestina di Lebanon oleh Israel pada 1982.
Penyebab Intifada Kedua (Intifada Al-Aqsa)
Intifada Pertama berakhir ketika perwakilan pemerintah Israel dan Palestina menyepakati Perjanjian Oslo I pada 1993. Pada November 1995, Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dibunuh, hanya dua bulan setelah ia meratifikasi Perjanjian Oslo II. Rangkaian Perjanjian Oslo seharusnya akan mengantarkan Israel dan Palestina berdiri berdampingan secara damai.
Pembunuhan Rabin pun membuat proses perdamaian Israel-Palestina terhenti, karena pemerintahan Israel dikuasai oleh kelompok sayap kanan di bawah Shimon Peres, Benjamin Netanyahu, dan Ehud Barak, yang tidak mau berdamai dengan Palestina. Pelanggaran rezim baru Israel terhadap berbagai ketentuan Perjanjian Oslo membuat ketegangan Israel-Palestina terus memuncak dari waktu ke waktu.
Diana Buttu, seorang analis yang berbasis di Ramallah dan mantan penasihat negosiator Palestina di Oslo, mengatakan bahwa semua pihak memperingatkan Israel untuk tenang. Namun Israel justru melakukan berbagai macam tindakan yang memicu amarah rakyat Palestina.
Antara 1993 hingga tahun 2000 misalnya, jumlah pemukim Israel meningkat dua kali lipat dari 200.000 menjadi 400.000.
Kronologi Peristiwa Intifada Kedua (Intifada Al-Aqsa)
Pada 28 September 2000, Intifada II terjadi. Pemicunya adalah kedatangan Perdana Menteri Israel kala itu, Ariel Sharon, ke Temple Mount dan dikawal oleh ratusan polisi. Temple Mount adalah Bukit Bait Suci yang berlokasi di Kota Lama Yerusalem. Kawasan ini dianggap sebagai tempat sakral dan dimuliakan oleh tiga penganut agama Samawi yakni Yahudi, Kristen, dan Islam.
Kehadiran Ariel Sharon mengundang kemarahan rakyat Palestina yang menganggap Israel akan mencaplok Temple Mount sebagai wilayah milik Zionis Yahudi. Pasalnya, di kawasan tersebut terdapat Masjid Al-Aqsa yang amat dihormati oleh kaum muslim. Maka, Intifada II juga disebut sebagai Intifadhah al-Aqsha.
Setelah Ariel Sharon meninggalkan kompleks Temple Mount, ratusan warga Palestina melakukan demonstrasi yang berujung kerusuhan. Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah massa.
Rangkaian konflik beberapa kali terjadi sejak saat itu. Setidaknya selama periode 2000 hingga 2007, menurut data dari The Israeli Information Center for Human Rights in the Occupied Territories, korban tewas diperkirakan mencapai 4.219 orang dari Palestina dan 1.024 orang Israel
Sumber:
https://en-m-wikipedia-org
https://tirto.id
https://www.kompas.com
Download
Intifada Kedua atau disebut juga Intifada Al-Aqsa adalah perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel yang berlangsung dari tahun 2000 hingga 2005. Gerakan perlawanan ini dipicu oleh serbuan pasukan Israel ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Peristiwa yang terjadi pada 28 September 2000 itu memicu kemarahan rakyat Palestina, yang baru saja memperingati Pembantaian Sabra dan Shatila, yakni tragedi pembantaian di kamp pengungsi Palestina di Lebanon oleh Israel pada 1982.
Penyebab Intifada Kedua (Intifada Al-Aqsa)
Intifada Pertama berakhir ketika perwakilan pemerintah Israel dan Palestina menyepakati Perjanjian Oslo I pada 1993. Pada November 1995, Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dibunuh, hanya dua bulan setelah ia meratifikasi Perjanjian Oslo II. Rangkaian Perjanjian Oslo seharusnya akan mengantarkan Israel dan Palestina berdiri berdampingan secara damai. Pembunuhan Rabin pun membuat proses perdamaian Israel-Palestina terhenti, karena pemerintahan Israel dikuasai oleh kelompok sayap kanan di bawah Shimon Peres, Benjamin Netanyahu, dan Ehud Barak, yang tidak mau berdamai dengan Palestina. Pelanggaran rezim baru Israel terhadap berbagai ketentuan Perjanjian Oslo membuat ketegangan Israel-Palestina terus memuncak dari waktu ke waktu.
Diana Buttu, seorang analis yang berbasis di Ramallah dan mantan penasihat negosiator Palestina di Oslo, mengatakan bahwa semua pihak memperingatkan Israel untuk tenang. Namun Israel justru melakukan berbagai macam tindakan yang memicu amarah rakyat Palestina.
Antara 1993 hingga tahun 2000 misalnya, jumlah pemukim Israel meningkat dua kali lipat dari 200.000 menjadi 400.000.
Kronologi Peristiwa Intifada Kedua (Intifada Al-Aqsa)
Pada 28 September 2000, Intifada II terjadi. Pemicunya adalah kedatangan Perdana Menteri Israel kala itu, Ariel Sharon, ke Temple Mount dan dikawal oleh ratusan polisi. Temple Mount adalah Bukit Bait Suci yang berlokasi di Kota Lama Yerusalem. Kawasan ini dianggap sebagai tempat sakral dan dimuliakan oleh tiga penganut agama Samawi yakni Yahudi, Kristen, dan Islam.Kehadiran Ariel Sharon mengundang kemarahan rakyat Palestina yang menganggap Israel akan mencaplok Temple Mount sebagai wilayah milik Zionis Yahudi. Pasalnya, di kawasan tersebut terdapat Masjid Al-Aqsa yang amat dihormati oleh kaum muslim. Maka, Intifada II juga disebut sebagai Intifadhah al-Aqsha.
Setelah Ariel Sharon meninggalkan kompleks Temple Mount, ratusan warga Palestina melakukan demonstrasi yang berujung kerusuhan. Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah massa.
Rangkaian konflik beberapa kali terjadi sejak saat itu. Setidaknya selama periode 2000 hingga 2007, menurut data dari The Israeli Information Center for Human Rights in the Occupied Territories, korban tewas diperkirakan mencapai 4.219 orang dari Palestina dan 1.024 orang Israel
Sumber:
https://en-m-wikipedia-org
https://tirto.id
https://www.kompas.com
Download
Post a Comment