Ahimsa: Pengertian, Asal-Usul, Filosofi, dan Praktik Kesehariannya

Table of Contents
Pengertian Ahimsa

Pengertian Ahimsa

Ahimsa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ajaran agama Hindu dan Buddha untuk tidak menyakiti makhluk apa pun dan menghindari kekerasan. Ahimsa dalam ajaran Mahatma Gandhi yang melarang membunuh (menyakiti) dan menggunakan kekerasan

Ahimsa merupakan sebuah istilah Sanskerta yang berarti "antikekerasan". Ahimsa merupakan bagian penting dari agama Hinduisme, Jainisme, dan Buddhisme. Konsep ini pertama kali digunakan dalam sebuah kitab Hindu yang disebut Upanishad, yang salah satu bagiannya berasal dari tahun 800 SM.

Konsep ahimsa ini kemudian dijelaskan lebih lanjut di Bhagavad Gita, Puranas dan kemudian teks-teks Buddhis. Dalam kitab Manusmrti, seorang pengikut Ahimsa adalah seorang vegetarian dan tidak membunuh atau melukai makhluk. Ahimsa adalah tugas utama dari semua kasta Hindu.
 
Konsep ini kemudian hari diperkenalkan kepada Barat oleh Mahatma Gandi. Beberapa orang berpendapat, gerakan anti-kekerasan yang dilakukan Gandhi memengaruhi gerakan kemanusiaan yang lain seperti gerakan Martin Luther King Jr. dan Nelson Mandela.

Prinsip ahimsa menekankan pentingnya menahan diri dari menyakiti atau melukai makhluk hidup, baik secara fisik maupun emosional. Ahimsa muncul sebagai salah satu dari lima prinsip moral utama dalam agama Hindu, yang dikenal sebagai Yama.

Asal-Usul dan Makna Ahimsa

Ahimsa diperkenalkan oleh Mahatma Gandhi, seorang tokoh besar dalam perjuangan kemerdekaan India. Konsep ini sebenarnya telah ada dalam ajaran agama Hindu, Jainisme, dan Buddhisme sejak berabad-abad yang lalu.

Ahimsa berarti menghindari menyakiti atau membahayakan makhluk hidup lain, baik secara fisik maupun emosional. Prinsip ini mendorong kita untuk memiliki kepedulian, belas kasihan, dan sikap damai terhadap semua bentuk kehidupan di dunia ini.

Filosofi di Balik Ahimsa

Ahimsa didasarkan pada keyakinan bahwa semua makhluk hidup memiliki hak untuk hidup dan berkembang. Prinsip ini menekankan pentingnya kelembutan, pengampunan, dan belas kasihan terhadap semua bentuk kehidupan.

Ahimsa juga mengajarkan bahwa tindakan kekerasan tidak hanya merugikan korban, tetapi juga melukai pelakunya sendiri. Dengan menghormati dan menghargai kehidupan lain, seseorang dapat menciptakan perdamaian dan keharmonisan dalam masyarakat.

Ahimsa dalam Kehidupan Sehari-hari

Ahimsa bukan hanya sekadar sebuah konsep teoretis, tetapi juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dengan mempraktikkan Ahimsa, kita akan berusaha untuk tidak menggunakan kekerasan dalam berbicara atau bertindak terhadap orang lain.

Kita akan belajar mengontrol emosi negatif seperti kemarahan dan dendam, serta berusaha untuk memahami dan menghormati pandangan orang lain.

Nilai Ahimsa juga tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari orang India lainnya. Misalnya, vegetarianisme adalah salah satu konsekuensi praktis dari prinsip Ahimsa.

Banyak orang India yang menghormati semua bentuk kehidupan, termasuk serangga dan hewan kecil. Mereka cenderung menghindari penggunaan pestisida atau bahan kimia berbahaya yang dapat membahayakan makhluk hidup lain.

Praktik seperti yoga dan meditasi juga memainkan peran penting dalam menerapkan nilai-nilai Ahimsa dalam kehidupan sehari-hari.
 
Baca Juga: 
Satyagraha: Pengertian dan Praktik Satyagraha di India

Sumber:
https://id.wikipedia.org
https://www.beautynesia.id
dan sumber lain yang relevan

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment