Anime: Pengertian, Sejarah, Genre, Istilah, dan Perbedaannya dengan Kartun

Anime One Piece
Pengertian Anime
Anime adalah animasi asal Jepang yang digambar dengan tangan maupun menggunakan teknologi komputer. Anime merupakan kata serapan dari bahasa Inggris animation dan diucapkan sebagai anime-shon. Dalam bahasa Jepang, kata anime merujuk pada format animasi dari seluruh dunia. Sementara pada bahasa Inggris, anime berarti "animasi bergaya Jepang" atau "animasi yang dibuat di Jepang".

Anime biasanya memiliki ciri khas gambar yang berwarna-warni. Dan yang paling mencolok adalah tipe gambar mata para karakter anime biasanya memiliki mata yang besar serta warna rambut yang beraneka ragam bentuk dan warnanya. Biasanya anime juga diproduksi berdasarkan karya manga yang populer. Meskipun anime dan manga memiliki perbedaan.

Istilah manga berasal dari kata asli dalam bahasa Jepang yang terdiri dari dua suku kata, yakni ‘man’ yang berarti acak, dan ‘ga’ yang bermakna gambar. Manga sebenarnya ditujukan untuk media cetak yang hanya berisi gambar dan tulisan, kurang lebih seperti komik atau novel grafis. Banyak manga yang populer kemudian diadaptasi menjadi sebuah anime.

Dan tak jarang juga jika anime tersebut laris manis di pasaran dan sering kali para karakternya dijadikan cosplay di event-event Jepang. Cosplay sendiri merupakan kegiatan seseorang yang kemudian disebut sebagai Cosplayer yang memakai kostum dan berdandan persis seperti para karakter yang ada di manga atau anime.

Anime pertama yang mencapai kepopuleran yang luas adalah Astro Boy karya Ozamu Tezuka pada 1963. Saat ini, anime sudah sangat berkembang jika dibandingkan dengan anime zaman dahulu, dengan grafis yang sudah berkembang sampai alur cerita yang lebih menarik dan seru. Masyarakat Jepang, dari anak-anak hingga orang dewasa, sangat antusias menonton anime dan membaca manga.

Sejarah Anime
Anime memiliki sejarah panjang hingga jadi populer seperti sekarang. Dunia animasi Jepang sendiri mulai berkembang di awal abad 20. Saat itu banyak animator Jepang yang jadi pioner di film animasi dunia. Film animasi Jepang pertama berjudul Katsudo Shashin, meski tidak ada info jelas mengenai kebenarannya.

Baru tahun 1917 publikasi resmi film animasi Jepang dimulai. Beberapa film animasi karya Oten Shimokawa dan Seitarou Kitayama banyak diproduksi, termasuk film berjudul Namakura Gatana yang berdurasi 2 menit. Banyak film animasi di era itu yang sudah hilang catatannya karena perang atau bencana alam.

Di era 30an, film animasi sempat digunakan untuk media propaganda pemerintahan. Chikara to Onna no Yo no Naka menjadi film animasi pertama dengan suara yang dibuat oleh Masaoka di tahun 1933. Industri anime pun kian berkembang, dibuktikan dengan film animasi layar lebar pertama berdurasi panjang berjudul Momotaro's Divine Sea Warriors di tahun 1944. Pengaruh dari kesuksesan film animasi barat produksi Walt Disney juga mendorong perkembangan anime Jepang.

Tahun 1960, pertama kali anime ditayangkan di TV dengan judul Three Tales, sedangkan film seri anime pertama adalah Otogi Manga Calendar yang tayang antara 1961 sampai 1964. Anime pertama yang mencapai popularitas besar adalah Astro Boy di tahun 1963. Mulai populernya manga juga membuat dunia anime berkembang, karena banyak manga yang diadaptasi menjadi anime atau kartun. Osamu Tezuka menjadi salah satu tokoh manga berpengaruh.

Anime Astro Boy
Era 80an banyak dipenuhi anime bergenre mecha (tentang robot) seperti Gundam dan The Super Dimension Fortress Macross. Anime populer lain seperti Dragon Ball atau Captain Tsubasa juga jadi anime klasik yang terkenal, belum lagi adanya Doraemon. Tahun 2002, Spirited Away yang dibuat oleh Hayao Miyazaki dari Studio Ghibli menjadi film animasi terbaik di ajang Academy Awards dan membuat istilah anime kian populer di seluruh dunia.

Di era modern, industri anime kian berkembang dengan pesat. Ratusan judul anime dirilis tiap tahunnya oleh berbagai studio anime di Jepang. Profesi sebagai dubber atau pengisi suara karakter anime pun jadi salah satu profesi menjanjikan, di mana popularitas dubber anime sudah hampir setara dengan artis. Selain itu, lagu soundtrack anime juga yang terkenal. Banyak seri anime yang ditayangkan di luar negeri, termasuk Indonesia.

Popularitas Anime Secara Global
Beberapa anime lawas seperti Astro Boy dan Speed Racer yang diadaptasi ke negara-negara Barat terbukti sukses dan memikat banyak penonton. Tidak sampai di situ, kesuksesan adaptasi anime oleh Amerika Serikat tahun 1960-an membuat Jepang memperluas pasar anime menuju Eropa.

Anime pertama yang masuk ke Eropa ini ditujukan untuk anak-anak. Anime yang dimaksud macam Heidi, Vicky the Viking dan Barbapapa, ditayangkan di berbagai negara seperti Italia, Spanyol, dan Prancis menumbuhkan minat khusus pada output Jepang, karena harga jualnya yang murah dan pendapatan yang tinggi.

Mungkin ini mengejutkan, tetapi faktanya Italia merupakan negara yang paling banyak mengimpor anime dari Jepang. Adanya impor massal di Italia ini juga mempengaruhi popularitas anime di negara-negara lain di wilayah Amerika Selatan, Timur Tengah dan beberapa negara di Eropa lainnya.

Awal tahun 1980 dapat dikatakan menjadi awal mula pengenalan serial anime  ke dalam budaya Amerika Serikat. Pada 1990-an, anime perlahan mulai populer di Amerika Serikat. Perusahaan media seperti Viz dan Mixx mulai menerbitkan dan merilis animasi ke pasar Amerika Serikat.

Adalah film Akira, anime yang dirilis tahun  1988, yang dikreditkan mempopulerkan anime di dunia Barat selama awal 1990-an. Setelahnya, kepopuleran anime semakin melejit dengan adanya acara televisi seperti Pokemon dan Dragon Ball Z pada akhir 1990-an.

Tahun 1997, anime merupakan salah satu medium dengan pertumbuhan tercepat di industri video di Amerika Serikat. Pertumbuhan Internet kemudian menyediakan cara mudah bagi pemirsa internasional untuk mengakses konten berbahasa Jepang.

Namun, keberadaan pembajakan online memainkan peran utama dalam perkembangan ini. Seiring berjalannya waktu banyak alternatif hukum muncul demi mencegah pembajakan. Sejak tahun 2010-an, berbagai layanan streaming semakin terlibat dalam produksi dan lisensi anime untuk pasar internasional.

Beberapa situs di internet yang mungkin Anda pernah dengar seperti Netflix dan Crunchyroll yang memiliki katalog besar di negara-negara Barat. Sayangnya, pada tahun 2020 penggemar anime di banyak negara berkembang non-Barat, seperti India dan Filipina. Mereka memiliki lebih sedikit pilihan untuk mendapatkan akses ke konten legal sehingga beralih ke pembajakan online.

Sejak awal tahun 2020-an, anime telah mengalami ledakan popularitas dan permintaan global terlebih karena adanya pandemi COVID-19. Orang-orang tidak memiliki banyak kegiatan di luar rumah sehingga hiburan yang mereka cari dipersempit di dalam rumah. Dan salah satu hiburan yang mereka inginkan adalah anime.

Banyak layanan streaming seperti Netflix, Amazon Prime Video, HBO Max, Hulu, dan layanan khusus anime seperti Crunchyroll, meningkatkan pasar internasional dan juga ketersediaan jumlah acara anime berlisensi baru serta ukuran katalog yang mereka miliki.

Netflix melaporkan bahwa, antara Oktober 2019 dan September 2020, lebih dari 100 juta pengguna merea di seluruh dunia telah menonton setidaknya satu judul anime di platform tersebut. Judul anime muncul di daftar 10 teratas platform streaming di hampir 100 negara dalam periode 1 tahun.

Dan memasuki tahun 2021, anime merupakan acara dengan bahasa asing yang paling diminati di Amerika Serikat dengan penonton mencapai 30,5%. Anda bisa membandingkan anime dengan acara dari Spanyol atau Korea  yang masing-masing menyumbang 21% dan 11% penonton layanan tersebut.

Tahun 2022, serial anime Attack on Titan memenangkan penghargaan “Most In-Demand TV Series in the World 2021” dalam Global TV Demand Awards. Attack on Titan menjadi serial berbahasa non-Inggris pertama yang mendapatkan gelar “Acara TV Paling Banyak Diminta di Dunia”, yang sebelumnya hanya dipegang oleh The Walking Dead dan Game of Thrones

Genre Anime
Umumnya beberapa genre anime yang ada dalam seri anime di antaranya,
1. Fantasy. Dalam Anime, ini adalah genre yang paling sering dijumpai. Sebagai contoh, misalnya seperti pada Anime Doraemon, Naruto dan Onepiece.
2. Romance. Dalam Anime, tidak jarang kita akan melihat adegan kiss atau adegan percintaan. Adegan tersebut merupakan anime ber-genre romance anime.
3. Harem. Genre harem biasanya di “gandeng” atau dibarengi dengan genre romance karena pada dasarnya genre ini melibatkan satu cowok yang disukai oleh tiga atau sampai empat cewek.
4. Shounen atau Shoujo (Bishoujo). Selanjutnya, ada juga genre shounen atau shoujo (bishoujo). Pada genre shounen, kita dapat mengetahui bahwa karakter utama atau protagonisnya adalah cowok, sedangkan untuk genre shoujo, karakter utamanya cewek.
5. Supernatural. Kemudian ada juga genre supernatural, ini adalah jenis anime yang melibatkan magic atau sihir dan kekuatan supernatural lain sebagainya.
6. Ecchi dan Hentai. Yang terakhir adalah ecchi atau hentai. Orang biasanya menyebut genre ecchi sebagai hentai, karena ada scene seperti panty flashing atau dapat terbilang mesum karena terlihat dada cewek, jadi jangan salah, karena ecchi dan hentai adalah genre yang berbeda.

Istilah Anime
Cosplay
Terdapat beberapa istilah dalam anime terutama dalam membahas dunia anime di antaranya,
1. Chibi. Dalam anime, chibi berarti kecil atau cebol. Ini juga sering disebut dengan super–deformed. Istilah ini sering digunakan untuk karakter anime yang digambar dengan bentuk kerdil yang lucu dengan proporsi kepala lebih besar daripada badan.
2. Cosplay. Cosplay berasal dari gabungan kata costum dan play. Dalam anime, cosplay berarti hobi menggenakan pakaian beserta aksesoris wajah seperti yang dikenakan tokoh karakter yang ada dalam anime, manga, video, penyanyi atau musisi idola. Orang yang melakukan cosplay disebut cosplayer.
3. Fan Art. Fan Art adalah gambar kreasi dari karakter anime atau manga yang disukai oleh penggemar. Ini merupakan gambar karakter dari yang dihasilkan oleh para fans.
4. Fan Fic. Fan Fic adalah singkatan dari kata “fan” dan “fiction” yaitu adalah cerita karangan fans dengan menggunakan tokoh atau memodifikasi jalan cerita dari sebuah manga atau anime.
5. Fanservice. Istilah berikutnya adalah fanservice, ini adalah hal-hal yang ditujukan sebagai daya tarik karena disukai oleh para Fans namun tidak berhubungan dengan jalan cerita. Fanservice untuk fans cowok seperti memperlihatkan bagian tubuh, seperti memperlihatkan karakter cewek yang sedang berganti baju, rok yang tersingkap, atau yang memakai bikini. Sedangkan fanservice untuk penggermar cewek seperti memperlihatkan karakter cowok yang bishonen.
6. Gosurori, GothLoli, Gothic Lolita. Istilah ini adalah sebuah trend fashion yang diinspirasi dari gaya berpakaian anak-anak zaman “victorian”.
7. Hikkikomori. Istilah hikkikomori artinya adalah menarik diri. Maksudnya adalah seseorang yang menolak untuk bersosialisasi. Istilah ini lekat dengan otaku.
8. Kawaii. Istilah Kawaii adalah Istilah yang berarti imut.
9. Lemon. Istilah lemon adalah istilah ditujukan kepada fan fic yang dibuat dan yang mengandung materi “dewasa” atau “H” (hentai).
10. Lolicon. Lolicon adalah singkatan dari lolita complex. Istilah ini menunjukkan obsesi terhadap karakter yang manis dan imut dan pada umumnya karakter tersebut bertubuh kecil seperti kanak-kanak namun tidak dibatasi oleh umur.
11. Mecha. Mecha berasal dari kata mechanical. Ini digunakan sebagai istilah dalam manga atau anime yang menampilkan karakter robot. Istilah ini paling lekat dan identik dengan anime seperti Gundam.
12. Moe. Moe adalah bahasa slang jepang yang berarti “daya tarik” dari karakter anime atau manga yang membuat seseorang sangat “ingin” melindungi karakter tersebut. Moe ini juga sering dipakai sebagai kata seru.
13. Nijikon. Nijikon adalah singkatan dari nijigen komperekkusu. Ini merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang terobsesi pada model karakter 2D (dimensi).
14. Otaku. Otaku adalah suatu istilah untuk menyebutkan seseorang yang terobsesi pada sesuatu, bahkan cenderung fanatik.
15. Otomen. Otomen adalah gabungan 2 kata yaitu otome yang berarti cewek muda dan men yang berarti cowok. Ini merupakan definisi dari seorang berfisik cowok tapi hatinya selembut cewek.
16. OVA. OVA adalah singkatan dari Original Video Animation. Ini merupakan anime yang langsung dirilis dalam bentuk video dan tidak ditayangkan di bioskop atau di televisi terlebih dahulu. Kadang disebut juga OAV atau Original Animated Video.
17. Omake. Omake adalah istilah yang berarti tambahan.
18. Seiyuu. Seiyuu adalah dubber atau pengisi suara dalam bahasa Jepang.
19. Shotacon. Shotacon adalah singkatan dari shoutarou komperekkusu. Ini adalah istilah dalam bahasa Jepang yang menggambarkan ketertarikan pada anak lelaki dibawah umur (seperti istilah “brondong” dalam bahasa indonesia). Sebagai contoh, misalnya dalam anime atau manga Mahou Sensei Negima, dimana tokoh utamanya Negi Springfield adalah bocah berusia 11 tahun di tengah-tengah siswi yang berusia 3-4 tahun di atasnya.
20. Tankoubon. Tankoubon adalah format manga yang berbentuk satu buku tersendiri yang biasa kita lihat (kalau Anda tidak paham, jika di indonesia maka akan dipakai istilah volume). Di Jepang, suatu manga di terbitkan per-chapter di majalah kumpulan manga seperti Nakayoshi atau Shounen Jump. Setelah itu baru dirilis tankoubon-nya jika judul tersebut dirasa sudah terkenal atau jumlah chapternya sudah mencukupi.
21. Tokusatsu. Tokusatsu adalah suatu istilah dalam bahasa jepang untuk spesial effect dan digunakan untuk menyebut film sci-fi, fantasi, horor, live action produksi jepang. Istilah ini mengacu pada film atau dorama live action super hero, seperti Kamen Rider, Ultraman, Super Sentai yang lebih banyak menggunakan efek.
22. Tsundere. Tsundere adalah istilah jepang dalam menyebutkan karakter yang pada awalnya galak, dingin, cuek atau sifat negatif lainnya. Namun berkembang dan berubah menjadi manja, rapuh, penyayang dan secara emosional sangat lemah dan ingin dilindungi.
23. Yandere. Istilah yang terakhir yang Kami bagikan disini adalah yandere. Ini adalah lawan dari istilah tsundere. Yandere adalah karakter yang mempunyai sifat manis, namun pada akhirnya berubah menjadi brutal dan sadis.

Perbedaan Anime dan Kartun
Dihimpun dari situs web Diffen.com dan berbagai sumber lain, beberapa ciri perbedaan anime dan kartun di antaranya,
1. Karakteristik Visual (Gambar)
Gambar anime mempunyai ciri khas bentuk fisik yang lebih detail dan realistis. Manusia yang digambarkan dalam anime biasanya berambut lebat, mulut berbentuk imut, bermata besar, dan memiliki wajah yang ekspresif.

Berbeda halnya dengan kartun, fitur tubuh karakter kartun digambarkan secara tidak realistis. Sebagai contoh, kartun Spongebob Squarepants memiliki bentuk tubuh yang mirip spons kotak dan berwarna kuning.

2. Topik Cerita yang Diangkat
Topik dalam tayangan anime sangat beragam dan dekat dengan emosi manusia, seperti kehidupan anak sekolah, percintaan, dan peristiwa dalam kehidupan nyata lainnya. Sementara, topik yang diangkat dalam animasi kartun kebanyakan bersifat humor satir atau humor keseharian untuk menghibur penonton.

3. Durasi Penayangan
Durasi penayangan serial anime berkisar antara 20-25 menit setiap episodenya. Namun, beberapa anime juga memiliki durasi yang lebih panjang dari waktu tersebut. Untuk durasi penayangan kartun umumnya berkisar antara 5 menit hingga satu jam. Meskipun terdengar sangat lama, penonton seringkali tidak sadar karena terlalu asyik tertawa dan menikmati tayangan tersebut.

4. Ekspresi Wajah
Anime memiliki karakter yang wajahnya digambarkan sangat ekspresif. Bahkan ada berbagai tambahan efek yang digunakan untuk mendramatisasi cerita. Sebagai contoh, ketika karakter sedang panik atau malu, biasanya akan ada efek tetesan keringat yang bercucuran.

Berbeda dengan karakter pada kartun, ekspresi yang digambarkan umumnya hanya dibuat secara garis besar. Tidak ada detail yang ditampilkan untuk menambah kesan realistis seperti pada anime.

5. Lagu Latar atau Soundtrack Animasi
Setiap tayangan anime mempunyai lagu latar yang disesuaikan dengan alur cerita dari anime itu sendiri. Lagu yang mengiringi adegan dalam anime juga seringkali diisi oleh penyanyi dan musisi ternama dari Jepang.

Kartun juga memiliki lagu latar, hanya saja tidak begitu berkesan bagi para penonton. Beberapa kartun bahkan mempunyai lagu latar yang tidak berkaitan dengan tayangan kartunnya.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Anime: Pengertian, Sejarah, Genre, Istilah, dan Perbedaannya dengan Kartun"