Hutan Pegunungan: Pengertian, Karakteristik, dan Vegetasinya
Table of Contents
Hutan Pegunungan |
Pengertian Hutan Pegunungan
Hutan pegunungan (montane forest) adalah salah satu formasi hutan tropika basah yang terbentuk di wilayah pegunungan dengan ketinggian 1.200 hingga 2.250 mdpl. Van Steenis, 1950 membagi jenis hutan dataran tinggi di Indonesia menjadi tiga di antaranya, 1. Hutan Hujan Tropis Pegunungan Rendah (1.100 – 1.500 mdpl)
2. Hutan Hujan Tropis Pegunungan Tinggi (1.500 – 2.400 mdpl)
3. Hutan Hujan Tropis Subalpin (di atas 2.400 m)
Salah satu ciri hutan pegunungan kerap diselimuti awan, biasanya pada ketinggian atap tajuk (kanopi) nya. Pepohonan dan tanah di hutan ini acapkali tertutupi oleh lumut, yang tumbuh berlimpah-limpah. Oleh sebab itu, formasi hutan ini juga dinamai hutan lumut, hutan kabut, atau hutan awan (cloud forest).
Salah satu contohnya adalah hutan di pegunungan Papua yang banyak ditumbuhi pohon Conifer (berdaun jarum) dari genus Dacrydium, Libecedrus, Phyllocladus, dan Podocarpus. Selain itu, tumbuh pula spesies pohon Eugenia spp. dan Calophyllum.
Sedangkan di Indonesia wilayah barat, dijumpai pohon-pohon tegakan seperti Leptospermum, Tristania, dan Phyllocladus yang tumbuh dalam ekosistem pegunungan dengan ketinggian habitat lebih dari 3.300 mdpl.
Karakteristik Hutan Pegunungan
Ciri-ciri vegetasi pada hutan dataran tinggi dapat diamati sesuai dengan ketinggian atau elevasi wilayahnya. Pohon-pohon banyak ditumbuhi lumut serta tumbuhan epifit seperti anggrek. Seseorang yang mendaki ke puncak gunung, akan melihat perubahan-perubahan dan perbedaan pada fisiognomi hutan sejalan dengan meningkatnya ketinggian tempat (elevasi).Pohon mulai banyak digelayuti lumut dan tumbuhan epifit, termasuk anggrek. Adapun, atap tajuk mulai memendek dengan tinggi sekitar 30 meter. Sembulan (emergent) makin jarang didapati, begitu juga banir (akar papan) dan kauliflori, yakni munculnya bunga dan buah di batang pohon (bukan di cabang atau pucuk ranting).
Dan yang mencolok, mulai pada elevasi tertentu, cabang dan ranting pohon akan bengkak-bengkok dan daun-daunnya akan mengecil ukurannya.
Jenis Vegetasi Hutan Pegunungan
Jenis vegetasi hutan pegunungan tinggi banyak ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang berdaun jarum atau tumbuhan konifer. Contoh tumbuhan konifer adalah spruce, birch, alder, juniper, pinus dan cemara. Tumbuhan ini biasanya ditemui di wilayah hutan yang agak rendah.Berbeda dengan di wilayah yang lebih tinggi, jenis vegetasi di hutan ini berupa pohon-pohon pendek bercabang yang diselingi semak belukar. Hal ini diakibatkan adanya peningkatan elevasi di wilayah ini. Pada pegunungan yang sangat tinggi dengan kondisi suhu sangat rendah dan berkabut, jenis vegetasi yang dapat tumbuh hanyalah lumut.
Daerah penyebaran hutan pegunungan tinggi antara lain di Pegunungan Tinggi Jaya Wijaya di Papua, Pegunungan Tinggi Bukit Barisan di Sumatera, serta beberapa pegunungan tinggi di Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.
Ekosistem Hutan Dataran Tinggi
Salah satu contoh hutan di daerah pegunungan yang ada di Pulau Jawa adalah hutan di lereng gunung Merapi. Hutan di wilayah kaki gunung Merapi terdiri dari hutan pegunungan asli dan campuran yang merupakan bekas hutan produksi.1. Pegunungan Asli
Bioma pegunungan asli memiliki ciri, yaitu keanekaragaman spesies serta tutupan yang tinggi dan rapat, yakni berupa lapisan pertama yang tumbuh mencapai tinggi 30 m hingga 40 m. Pada lapisan ini juga dapat dijumpai beberapa spesies pohon yang memiliki tajuk menonjol mencapai 40 m hingga 60 m.
Spesies tumbuhan pohon yang tumbuh tinggi, antara lain pohon Rasamala (Altingia excelsa), Jamuju (Podocarpus imbricatus), Kiputri (Podocarpus neriidolius), Sarangan (Castanopsis argantea), dan Puspa (Schima wallichii).
Sedangkan pohon-pohon yang tumbuh lebih rendah dan berada di bawah kanopi serta membentuk lapisan kedua terdiri dari pohon-pohon berukuran sedang, seperti Kina (Chinchona succirubra), Kemadoh (Dendrocnide stimulan), Lutungan (Macaranga spp.), Klawer (Engelhardia spicata) dan lain-lain dengan tinggi 15 m sampai 20 m.
Setelah itu, terdapat lapisan ketiga yang terdiri dari tanaman perdu dan terna yang tingginya 5 m hingga 10m, antara lain jenis liana (memanjat) seperti rotan (Calamus spp.), anggur hutan (Cayratia spp., Cissus spp.), keladi hutan (Homalomena spp.) dan jenis epifit (menumpang) seperti anggrek (Orchidaceae), berbagai jenis lumut (mosses), paku (fern).
Pada lantai hutan terdapat lapisan dasar yang tersusun atas tumbuhan herba, antara lain Akar wangi (Polygala paniculata), Begonia spp., dan rumput, seperti rumput jago (Oplismenus burmanii), Pragmithes karka. Bioma pegunungan ini dapat ditemukan di kawasan Bukit Plawangan dan Bukit Turgo.
2. Pegunungan Campuran
Bioma pegunungan campuran tersusun dari tumbuhan untuk keperluan konservasi atau bekas hutan produksi. Bioma pada hutan ini salah satunya terdapat di kawasan Bebeng, lereng gunung Merapi. Jenis tumbuhan tersebut antara lain Soga (Acacia deccurens) Pinus (Pinus merkusii), serta berbagai jenis pohon cemara.
Dari berbagai sumber
Post a Comment