Embun: Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi, Proses Terjadinya, Jenis, Efek, dan Perbedaannya dengan Kabut

Pengertian Embun
Embun
Pengertian Embun
Embun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah titik-titik air yang jatuh dari udara (terutama pada malam hari); uap yang menjadi titik-titik air; endapan tetes air yang terdapat pada benda dekat atau di permukaan tanah yang terbentuk akibat pengembunan uap air dari udara di sekitarnya.

Demikian, embun merupakan uap air yang mengalami proses pengembunan-proses berubahnya gas menjadi cairan. Embun biasanya muncul di pagi hari, di sela-sela kaca jendela atau di balik daun. Embun biasa terjadi setelah hujan atau saat pagi hari.

Faktor yang Memengaruhi Pembentukan Embun
Titik embun tidak selalu terjadi pada suhu yang sama. Embun memiliki variasi, tergantung dari hal berikut di antaranya,
1. Tempat
Embun lazim ditemui pada tempat-tempat yang lembap seperti daerah tropis yang hangat daripada tempat-tempat yang kering. Alasannya adalah karena udara yang hangat dan lembap penuh dengan uap air yang dapat mengalami kondensasi pada malam hari yang sejuk.

2. Cuaca
Cuaca berangin kencang atau dingin dapat menggagalkan terbentuknya embun. Apalagi, uap air tidak mengalami kondensasi pada tempat dingin dengan suhu di bawah nol derajat Celcius atau titik beku. Sehingga, uap air yang ada akan berubah menjadi kristal es.

3. Waktu
Lebih sering terbentuk di malam hari karena pada saat itulah suhu akan menurun dan benda-benda turut serta mendingin. Tidak harus malam hari, asalkan suhu tersebut adalah titik embun, maka dapat terbentuk.

Proses Terjadinya Embun
Embun terbentuk saat suhu turun dan benda menjadi dingin. Jika benda menjadi cukup dingin maka udara di sekitar benda tersebut juga akan ikut dingin. Udara yang lebih dingin kurang mampu menahan uap air dibandingkan udara hangat. Ini memaksa uap air di udara di sekitar benda-benda yang mendingin untuk mengembun, misalnya embun pada botol minuman dingin.

Saat pengembunan terjadi, tetesan air kecil atau embun terbentuk. Suhu di mana embun terbentuk disebut titik embun. Titik embun sangat bervariasi, bergantung pada lokasi, cuaca, dan waktu. Lokasi yang lembap, seperti daerah pantai tropis yang hangat, lebih mungkin mengalami embun daripada daerah kering.

Kelembaban mengukur jumlah uap air di udara. Udara yang hangat dan lembap penuh dengan kelembapan yang dapat mengembun selama malam yang tenang dan sejuk. Kondisi cuaca juga dapat mempengaruhi titik embun suatu daerah. Angin kencang, misalnya, mencampurkan berbagai lapisan udara, yang mengandung jumlah uap air yang berbeda.

Ini mengurangi kemampuan atmosfer untuk membentuk embun. Cuaca dingin juga bisa mencegah terbentuknya embun. Saat suhu turun di bawah titik beku (0 ° Celcius, 32 ° Fahrenheit), suatu wilayah dapat mencapai titik beku. Pada titik beku, uap air tidak mengembun. Ini menyublim, atau berubah langsung dari gas menjadi padat.

Kelembaban berubah dari uap air menjadi es. Embun paling mungkin terbentuk pada malam hari, karena suhu turun dan benda menjadi dingin. Namun, embun dapat terbentuk setiap kali titik embun tercapai. Meskipun daerah hangat dan lembap biasanya mengalami embun yang banyak, embun tidak terbentuk dalam jumlah yang dapat dikumpulkan sebagai sumber air.

Jenis Embun
Ternyata embun itu sendiri ada jenisnya di antaranya,
1. Kondensasi Eksterior
Kondensasi eksterior adalah sebuah kondensasi yang terjadi pada saat udara lembap menyentuh di permukaan yang dingin seperti kaca.

2. Kondensasi Interior
Kondensasi interior adalah sebuah kondensasi yang terjadi pada saat kelembapan udara yang terlalu berlebihan pada suatu ruangan tertutup, sehingga apabila berbanding lurus dengan banyaknya udara hangat dalam ruangan akan menyebabkan udara hangat.

Efek Embun
Kita mengetahui bahwa semua tumbuhan membutuhkan air. Kebanyakan mendapatkannya dari dalam tanah sebagai hasil dari penyerapan air hujan. Ada pula beberapa jenis tanaman yang mampu menyerap air dari embun yang menempel padanya.

Di sisi lain, embun yang terjadi pada daerah di dataran tinggi dapat menghasilkan kerusakan pada daun teh atau tembakau karena sifatnya yang sangat dingin. Sifat yang sangat dingin ini menjadikannya akan meninggalkan bintik-bintik coklat.

Perbedaan Embun dan Kabut
Kabut adalah kumpulan tetesan air yang berukuran sangat kecil dan melayang-layang di udara. Kabut biasanya terbentuk saat uap udara yang lembap meninggalkan udara dan melakukan proses pengembunan.

Ketika udara menjadi lebih dingin, kabut pun mulai terbentuk secara perlahan. Syarat terbentuknya kabut salah satunya adalah udara yang sejuk bercampur dengan udara yang kurang sejuk sebagai akibat dari aliran udara di sekitarnya.

Apabila aliran udara di sekitarnya terlalu rendah, maka proses pendinginan akan berlangsung di sekitar permukaan tanah sehingga membentuk embun. Ketika aliran udara meningkat dengan cepat, proses pendinginan berlangsung di tempat yang tinggi dan membentuk awan di sekitarnya.

Jadi, aliran udara membuat tercampurnya udara dingin dengan udara yang lebih hangat harus mengalir secara perlahan supaya kabut ini bisa terbentuk.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Embun: Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi, Proses Terjadinya, Jenis, Efek, dan Perbedaannya dengan Kabut"