Komposisi Penduduk: Pengertian, Fungsi, Karakteristik, Jenis, dan Komposisi Penduduk Indonesia
Table of Contents
Komposisi Penduduk |
Pengertian Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah struktur atau susunan penduduk sebuah negara dan/atau wilayah berdasarkan atributnya. Komposisi penduduk merupakan proses yang diimplementasikan guna menganalisis, mengetahui, dan mengelompokkan penduduk berdasarkan beberapa kategori tertentu.Komposisi penduduk memudahkan pemerintah dalam mencatat, mengumpulkan, dan mengakurasi data kependudukan secara lebih detail dan komprehensif. Komposisi penduduk merupakan faktor penting bagi negara dalam mengelola masyarakat.
Pembuatan komposisi penduduk berfungsi sebagai acuan untuk membuat serta menerapkan kebijakan untuk pembangunan di negara atau wilayah tertentu.
Komposisi Penduduk Menurut Para Ahli
1. Said Rusli, komposisi penduduk adalah proses penggambaran susunan penduduk berdasarkan pengelompokan atas karakteristik yang sama.
2. M. Noor Said (2020), komposisi penduduk adalah jumlah penduduk yang dikelompokkan berdasarkan ukuran tertentu. Komposisi ini dibuat sesuai tingkatan usia, jenis kelamin, mata pencarian, agama, bahkan tempat tinggalnya.
Fungsi Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk memiliki berbagai fungsi penting untuk sebuah negara atau wilayah tertentu. Bahkan komposisi penduduk juga berpengaruh pada perencanaan dan pembangunan kebijakan wilayah tersebut. Berikut lima fungsi dari komposisi penduduk di antaranya,
1. Mengetahui Gambaran Penduduk
Komposisi penduduk disusun atau dibuat dengan mengelompokkan beberapa kriteria yang berbeda, seperti usia dan jenis kelamin. Pengelompokan data penduduk untuk membuat komposisi penduduk ini dapat berfungsi untuk mengetahui gambaran penduduk di suatu wilayah, seperti penduduk berusia produktif atau pertumbuhan penduduk.
2. Membantu Perencanaan Strategi dan Kebijakan Pembangunan
Perencanaan strategi dan kebijakan pembangunan di suatu negeri atau wilayah dapat dibantu oleh data komposisi penduduk. Dari data komposisi penduduk, maka dapat diketahui berbagai hal yang nantinya memengaruhi pembangunan wilayah. Misalnya seperti tingkat kesejahteraan masyarakat di daerah sekitar, yang dilihat dari pekerjaan maupun tingkat penghasilan.
3. Mengetahui Potensi Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di suatu wilayah sangat memengaruhi kebijakan dan strategi pembangunan yang dilakukan di wilayah tersebut. Data komposisi penduduk juga dapat membantu mengetahui potensi sumber daya manusia yang ada di wilayah tersebut.
Hal ini dapat diketahui dari rata-rata usia penduduk, jenis kelamin, tingkat pendidikan, hingga pekerjaan penduduk di wilayah tersebut, data sumber daya manusia ini nantinya berpengaruh atau berfungsi untuk menetapkan strategi dan kebijakan pembangunan pemerintah suatu wilayah atau negara.
4. Memudahkan Pencarian Data Kependudukan
Data kependudukan yang tersusun dengan rapi dalam komposisi penduduk juga punya fungsi penting dalam pencarian data kependudukan. Data kependudukan yang disusun menjadi komposisi penduduk akan memudahkan pencarian data kependudukan saat diperlukan, baik oleh penduduk yang memerlukan data, maupun oleh pemerintah dalam berbagai kebutuhan.
5. Merumuskan Solusi Permasalahan Penduduk
Komposisi penduduk tidak hanya dapat digunakan untuk mengetahui data kependudukan saat ini, tapi juga untuk mengetahui data kependudukan di masa lalu dan di masa yang akan datang. Perkiraan atau hipotesis jumlah penduduk dapat dilakukan untuk melakukan prediksi jumlah penduduk di masa depan.
Hipotesis ini dapat membantu mengetahui susunan penduduk, yang berfungsi untuk mengetahui penduduk usia produktif dan tidak produktif di masa depan. Hal ini nantinya dapat memberikan angkat beban ketergantungan serta angka harapan hidup di suatu negara. Dengan mengetahui hal ini, maka nantinya bisa membantu pemerintah untuk menemukan solusi untuk berbagai permasalahan penduduk, seperti kemiskinan, pengangguran, maupun status pendidikan.
Karakteristik Komposisi Penduduk
Berikut beberapa karakteristik dari komposisi penduduk di antaranya,1. Ekspansif, yaitu sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. karakter penduduk ekspansif ini banyak ditemukan di negara-negara yang mempunyai angka kelahiran dan angka kematian rendah.
2. Konstruktif, yaitu penduduk yang berada dalam kelompok termuda dengan kuantitas yang sedikit. Karena itu, karakteristik konstruktif ini terdapat di negara-negara dengan tingkat kelahiran yang turun dengan cepat, dan tingkat kematian rendah.
3. Stasioner, yaitu jumlah penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama, kecuali ada kelompok umur tertentu. Tipe ini terdapat pada negara-negara yang mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah.
Jenis Komposisi Penduduk
Kriteria yang digunakan untuk menyusun komposisi penduduk membuat ada berbagai jenis komposisi penduduk. Secara umum, terdapat empat jenis komposisi penduduk yang dapat digunakan.1. Komposisi Penduduk Biologis
Jenis komposisi penduduk yang pertama adalah berdasarkan kriteria biologis. Kriteria biologis yang membentuk jenis komposisi penduduk biologis adalah jenis kelamin dan usia.
Pembagian jenis kelamin yang digunakan dalam jenis komposisi penduduk biologis adalah laki-laki dan perempuan. Sedangkan pembagian kelompok usia biasanya dibagi per lima tahun, misalnya 0-4 tahun, 5-9 tahun, 10-14 tahun, dan seterusnya. Ada tiga variabel yang memengaruhi pembagian kelompok penduduk berdasarkan kriteria biologis, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi.
2. Komposisi Penduduk Sosial
Komposisi penduduk sosial menjadi jenis komposisi penduduk berikutnya. Jenis komposisi penduduk ini dibuatkan berdasarkan faktor-faktor sosial penduduk, seperti pekerjaan, pendidikan, budaya, dan agama.
Jenis komposisi penduduk sosial ini penting dilakukan, salah satunya untuk mengetahui besarnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh penduduk. Tingkat pendidikan penduduk ini dapat digunakan juga untuk mengetahui tingkat kesejahteraan maupun sumber daya manusia penduduk setempat.
3. Komposisi Penduduk Geografis
Komposisi penduduk geografis adalah pengelompokan penduduk yang dilakukan berdasarkan letak dari wilayah atau area tempat tinggal penduduk. Misalnya penduduk tinggal di perkotaan atau perdesaan.
Pengelompokan penduduk berdasarkan faktor geografis ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah untuk menyusun dan melakukan evaluasi pada berbagai kebijakan yang telah atau akan dibuat berikutnya. Nantinya, hasil evaluasi ini akan dijadikan tolak ukur, apakah kebijakan dapat terus dilakukan atau harus dihentikan untuk dilakukan di wilayah tersebut.
4. Komposisi Penduduk Ekonomi
Jenis komposisi penduduk yang berikutnya adalah komposisi penduduk ekonomi. Sesuai namanya, jenis komposisi penduduk ini dibuat berdasarkan tingkat ekonomi penduduk pada wilayah tersebut.
Kriteria yang digunakan untuk menyusun komposisi penduduk ekonomi ini misalnya seperti jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat konsumsi, dan tingkat kesejahteraan penduduk. Hasil pengelompokan dari jenis komposisi penduduk ini nantinya bisa menjadi acuan pemerintah untuk melakukan evaluasi pada berbagai kebijakan yang sudah dilaksanakan, terutama kebijakan di bidang ekonomi.
Komposisi Penduduk Indonesia
Sama seperti negara-negara lainnya, Indonesia juga memiliki data komposisi penduduk yang disusun oleh Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri serta survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik melalui Sensus Penduduk setiap 10 tahun sekali.Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kemendagri, penduduk Indonesia hingga 30 Desember 2021 mencapai 273.879.750 jiwa. Jumlah ini menunjukkan bahwa ada peningkatan atau kenaikan penduduk hingga sebanyak 2.529.861 jiwa dari tahun 2020. Data komposisi penduduk ini juga menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia paling banyak adalah yang berada di usia 10-14 tahun, yaitu sekitar 24,13 juta jiwa.
Luas wilayah negara Indonesia yaitu sebesar 1,9 juta kilometer persegi, sehingga kira-kira jumlah kepadatan penduduknya adalah sekitar 141 jiwa per kilometer persegi. Luas wilayah negara Indonesia ini juga bisa membantu menentukan komposisi penduduk geografis desa dan kota.
Jenis komposisi penduduk geografis dapat menunjukkan bagian mana yang memiliki jumlah penduduk tertinggi di Indonesia. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan tahun 2020, diketahui bahwa persebaran penduduk tertinggi masih berada di Pulau Jawa. Data kependudukan menunjukkan bahwa Pulau Jawa dihuni oleh 56,10 persen penduduk Indonesia.
Setelah Pulau Jawa, jumlah penduduk tertinggi kedua di Indonesia adalah di Pulau Sumatra, yaitu sebesar 21,68 persen. Kemudian Pulau Sulawesi sebesar 7,36 persen, lalu Pulau Kalimantan sebesar 6,15 persen. Sedangkan penduduk di Pulau Bali-Nusa Tenggara sebanyak 5,54 persen dan Maluku-Papua sebesar 3,17 persen dari seluruh populasi penduduk Indonesia.
Dari berbagai sumber
Post a Comment