Kapak Persegi: Pengertian, Sejarah, Persebaran, Pembuatan, Kebudayaan, Fungsi, dan Jenisnya

Pengertian Kapak Persegi
Kapak Persegi
Pengertian Kapak Persegi
Kapak persegi (beliung persegi) adalah batu yang dibentuk persegi dan digunakan sebagai peralatan penunjang kehidupan. Kapak persegi merupakan salah satu benda peninggalan sejarah pada zaman neolitikum.

Orang yang pertama kali memberikan nama benda ini sebagai kapak persegi adalah Von Heine Gelderen, seorang arkeolog asal Austria. Kapak jenis ini dibuat sesuai kegunaannya masing-masing seperti menghaluskan kayu, mencangkul, memotong kayu dan masih banyak lagi.

Sejarah Kapak Persegi
Kapak persegi sudah ada sejak zaman batu muda (neolitikum). Pada zaman ini terjadi sebuah “revolusi kebudayaan” yang terjadi pada pola hidup manusia saat itu.

Pola hidup yang awalnya berupa mengumpulkan makanan atau food gathering menjadi memproduksi makanan atau food producing. Pada saat itu pula mulai dikembangkan sistem gotong royong antar masyarakat.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah alat penunjang kehidupan manusia zaman batu muda ini. Para manusia yang hidup di masa neolitikum tersebut telah mulai menggunakan kerangka berpikir meskipun masih sangat sederhana.

Dari proses berpikir tersebutlah mereka melakukan upaya guna menghasilkan sebuah alat yang membantu melaksanakan kegiatan sehari-hari. Alat yang sangat sederhana tersebut kemudian tercipta dan dikenal dengan nama kapak persegi.

Penyebutan yang demikian diawali oleh seorang arkeolog asal Austria bernama Von Heine Gelderen yang mengaitkannya dengan bentuk dari alat tersebut, yaitu bentuk persegi panjang dan ada juga bentuk trapesium.

Penemu Kapak Lonjong dan Kapak Persegi di Indonesia   
Di Indonesia, penemu dari kapak persegi adalah sang pemberi nama itu sendiri yakni Von Heine Goldern. Ia berhasil menemukan kapak persegi pertama kali pada tahun 1920-an.

Adapun daerah tempat penemuan kapak persegi di Indonesia kala itu adalah Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.

Sedangkan pada kapak lonjong, penemu benda prasasti ini di Indonesia adalah T. Harrison. Benda ini ditemukan di daerah Papua, Sulawesi, Sangihe Talaud, Flores, Maluku, Tanimbar, dan Leh.

Daerah Persebaran Kapak Persegi dan Kapak Lonjong
Kapak persegi dan kapak lonjong adalah dua benda bersejarah yang berasal dari zaman neolitikum yang penyebarannya cukup luas dibandingkan kapak jenis lain. Meskipun begitu, wilayah penyebaran kedua benda ini ternyata berbeda.

Daerah penyebaran kapak persegi dimulai dari wilayah Cina yang kemudian dibawa oleh mereka yang berpindah tempat melalui sungai Yunan di Cina Selatan.

Penyebarannya pun terus dibawa melalui sungai yang mengarah ke Asia Tenggara seperti Yang Tse Kiang, Mekong, Irrawady, Menam, dan Brahmaputra yang membawa peradaban ini masuk ke Malaysia, Filipina, India, Cina, Jepang, dan Taiwan.

Sedangkan di Indonesia sendiri, kapak persegi menyebar di wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.

Kapak lonjong banyak ditemukan di daerah bagian timur Indonesia. Kapak yang memiliki bentuk yang lonjong dan agak panjang ini banyak ditemukan di Gua Niah yang ada di daerah Serawak.

Ada pula kapak lonjong yang ditemukan di beberapa daerah lain seperti Maluku, Leti, Tanimbar, Sulawesi, Sangihe Talaud, Flores, dan Papua.

Namun menurut R.P. Soejono, penemuan tersebut tidak menutup kemungkinan merupakan pengaruh dari penyebaran kapak lonjong yang masih digunakan oleh beberapa suku di Papua hingga saat ini.

Meskipun begitu, penemuan kapak lonjong di Gua Niah cukup membuktikan keberadaan kapak ini di daerah timur Indonesia karena usia kapak yang ditemukan adalah sekitar 3000 tahun.

Penyebaran kapak lonjong di luar Indonesia ditemukan di Cina, Taiwan, Jepang, India, Myanmar, Manchuria, dan Filipina. Kapak lonjong diduga merupakan salah satu benda yang dibawa oleh orang Dravida jika dilihat dari daerah tersebarnya.

Berikut tiga wilayah penyebaran kapak persegi di dunia di antaranya,
1. Kelompok Austronesia
Kelompok pertama yang melakukan penyebaran adalah kelompok Austronesia. Kelompok ini dikenal sebagai kelompok yang cerdas sehingga mampu membuat berbagai kapak persegi sesuai dengan versi mereka sendiri.

Kelompok Austronesia diperkirakan berawal di Taiwan yang kemudian berpusat di Tonkin. Tonkin merupakan daerah yang berada di Cina bagian selatan atau utara Vietnam.

Melalui sungai dan laut, bangsa Austronesia hidup berpindah-pindah sambil membawa kebudayaan mereka, kapak persegi. Penyebaran kapak persegi pun menyebar hingga ke bagian Malaysia Barat, kemudian ke Filipina, Jepang, dan negara Formosa.

2. Bangsa Austro-Asia
Selain kapak persegi, penyebaran kapak bahu juga ikut dibawa secara bersamaan. Bangsa lain yang melakukan penyebaran kapak persegi dan kapak bahu adalah bangsa Austro-Asia. Bangsa ini berhasil menyebarkan kapak persegi dan kapak bahu dengan area yang jauh lebih luas dibandingkan penyebaran yang dilakukan oleh kelompok Austronesia.

Bangsa Austro-Asia yang berada di wilayah Asia Selatan melakukan penyebaran kapak persegi dari Myanmar, Bangladesh, India, dan negara sekitarnya. Penyebaran kapak persegi dan kapak bahu yang dilakukan oleh bangsa ini membuat kapak persegi menjadi sangat popular. Hal ini menunjukkan betapa majunya peradaban yang dimiliki oleh bangsa Austro-Asia saat itu.

3. Kelompok pendukung
Kelompok pendukung yang berperan penting dalam penyebaran kapak persegi adalah kelompok Austronesia dan Austro-Asia. Kedua kelompok ini memainkan peran yang penting di zaman neolitikum. Keduanya memang dikenal sebagai bangsa yang paling maju dan mempunyai peradaban paling baik saat itu.

Kedua bangsa yang menempati wilayah kepulauan di seluruh dunia pada tahun 2000 SM ini memiliki ambisi yang kuat dalam bertahan dan menaklukan hidup. Berbeda dengan bangsa lain yang pasrah dengan peninggalan nenek moyangnya, kedua bangsa ini justru melahirkan banyak peradaban baru yang mana salah satunya adalah kapak persegi.

Kebiasaan mereka yang selalu ingin mencari tahu membuat mereka selalu berkeliling dunia. Maka dari itu, keduanya memiliki beragam bahasa yang mungkin berbeda-beda di tiap wilayah meskipun berasal dari kelompok yang sama.

Pembuatan Kapak Persegi   
Kapak persegi dibuat dari batu api yang telah diasah hingga ujungnya menjadi tajam. Cara membuat kapak persegi sangat sederhana. Pertama, batu api dipotong terlebih dahulu sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan yakni persegi. Kemudian batu tersebut diasah dan dihaluskan agar ujungnya menjadi lebih tajam.

Pada mulanya, kapak ini masih digunakan dengan cara dipegang secara langsung, namun seiring dengan perkembangan jaman, kapak persegi dipasangkan pada sebuah tongkat yang telah diberi lubang. Batu yang telah diasah tadi dimasukkan ke dalam lubang pada ujung tongkat kemudian diikat dengan ikatan siku.

Kebudayaan Kapak Persegi   
Berdasarkan fungsinya, kebudayaan kapak persegi terbagi menjadi dua bagian di antaranya,
1. Alat bercocok tanam
Zaman neolitikum merupakan masa transisi dari manusia purba yang hanya mengandalkan insting untuk bertahan hidup menuju manusia modern yang mengandalkan ilmu pengetahuan. Perubahan pemikiran manusia di zaman ini menyebabkan manusia yang tadinya hidup nomaden kini sudah mulai menetap di suatu tempat dan berusaha mengelola tempat tersebut agar bermanfaat bagi kehidupan mereka.

Di saat inilah mereka mulai melakukan bercocok tanam dan beternak. Mereka mulai membudidayakan beberapa tanaman dan hewan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun kegiatan ini sangat sulit dilakukan dengan tangan kosong sehingga dibuatlah sebuah alat bantu yang sederhana yakni kapak persegi. Kapak persegi digunakan sebagai cangkul dan sekop yang membantu menggemburkan serta membuat lubang pada tanah untuk ditanami tanaman.

Begitu pula ketika panen tiba, kapak persegi juga digunakan untuk memotong tanaman. Sedangkan kapak persegi dengan ujung yang agak runcing digunakan sebagai pisau saat panen padi. Padi yang telah dipanen akan diketam menggunakan kapak persegi.

Berkat kemunculan kapak persegi, kegiatan bercocok tanam jadi lebih mudah dan cepat dilakukan. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah menggali lubang untuk menanam tanaman dengan menggunakan tangan atau memotong tanaman yang telah dipanen dengan menggunakan gigi.

2. Alat pembangun rumah
Berubahnya cara hidup nomaden menjadi menetap membuat manusia mulai membangun tempat berlindung atau rumah. Pembangunan rumah juga menggunakan kapak persegi sebagai alat bantunya.

Kapak persegi digunakan untuk memotong sekaligus menumbuk kayu yang digunakan sebagai penopang bangunan. Sedangkan atapnya menggunakan daun-daunan yang juga dipotong menggunakan kapak persegi dan dibentuk bulat.

Desain rumah kala itu masih sangat sederhana dan merupakan bentuk rumah pertama yang pernah dibuat sehingga ide bangunan pun masih terinspirasi dari gua yang bentuknya juga beragam.

Fungsi Kapak Persegi
Kapak persegi memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia di zaman neolitikum. Fungsi kapak persegi bisa dilihat dari berbagai jenis bentuk kapak persegi. Ada yang digunakan untuk mencangkul, memotong, berburu, atau memahat.

Berikut beberapa fungsi kapak persegi yang tercipta semenjak zaman neolitikum di antaranya,
1. Alat Bertani atau Berkebun
Fungsi yang pertama dan paling utama adalah sebagai alat pertanian. Dalam proses pertanian tersebut tujuan utamanya adalah menghasilkan makanan untuk dapat bertahan hidup. Bahkan, ada yang memiliki bentuk mirip dengan cangkul zaman sekarang ini. Alat ini digunakan untuk menanam tanaman hingga untuk memotong hasil tanaman yang dihasilkan.

2. Alat Barter
Tak hanya sebagai alat untuk bertani, kapak zaman neolitikum ini juga digunakan sebagai alat tukar oleh masyarakat zaman dulu. Alat tersebut pada zaman dahulu bernilai cukup tinggi sehingga dijadikan sebagai sebuah alat barter atau alat tukar. Biasanya, barang yang dibarter dengan kapak jenis ini adalah makanan maupun perkakas lainnya yang mirip ataupun dengan kapak persegi dengan jenis yang berbeda.

3. Gambaran Status Sosial atau Lambang Kebesaran
Umumnya, hampir tiap manusia di zaman neolitikum memiliki beliung persegi dari saking berharganya alat tersebut di kehidupan mereka. Alat tersebut juga menggambarkan status sosial dari orang tersebut sehingga termasuk salah satu benda pusaka yang ikut dikubur dengan si pemilik.

Hal tersebut dikarenakan adanya anggapan akan pentingnya membawa kapak persegi untuk digunakan di kehidupan selanjutnya sesudah kematian. Orang yang tidak membawa beliung persegi tersebut digolongkan sebagai masyarakat miskin dengan kasta yang rendah.

4. Jimat dan Alat Pelengkap Upacara Ritual
Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, fungsi dari kapak persegi lainnya adalah sebagai jimat. Sebagai rahasia umum, sebuah jimat diyakini akan mendatangkan hal-hal baik dan menjauhkan dari hal-hal buruk. Keyakinan itulah yang dipegang oleh manusia zaman neolitikum saat itu. Selain itu, ketika menggelar sebuah upacara ritual maka tak lengkap rasanya jika dilaksanakan tanpa adanya kapak persegi.

Jenis Kapak Persegi  
1. Kapak Atap
Kapak atap adalah salah satu jenis kapak persegi yang mempunyai variasi lebih tebal dan sisinya lebih miring ke bawah menyerupai trapesium. Kapak ini biasanya tersebar di beberapa daerah Indonesia mulai dari Maluku, Bali dan Jawa Timur. Meski begitu, kapak atap bukan hanya berada di tanah air saja melainkan di tempat lain di belahan dunia lainnya, salah satunya adalah di Polinia bagian timur.

2. Kapak Tangga
Kapak tangga dibuat mempunyai permukaan lebih rendah dan bentuknya sama seperti tangga. Selain itu, persebarannya berada di kawasan Asia Timur mulai dari Cina, Taiwan dan juga Hong Kong. Kapak tangga juga bisa ditemukan di Indonesia dan berada di kawasan Sulawesi, serta memiliki fungsi yang baik dan selalu digunakan beberapa orang yang bermukim di wilayah tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

3. Kapak Biola
Kapak biola menjadi salah satu jenis kapak persegi yang bentuknya sangat mirip seperti alat musik biola. Sebab, tampilannya mempunyai cekungan serta penampangnya juga lonjong dan persis seperti alat musik itu. Kendati demikian, kapak biola bukan hanya tersebar di seluruh nusantara saja melainkan beberapa negara lainnya di seluruh penjuru dunia seperti Jepang, Taiwan serta Botel Tabago yang mempunyai jenis kapak serupa.

Kapak persegi bukan hanya mempunyai tiga jenis seperti uraian di atas, tetapi juga memiliki tipe lainnya seperti kapak bahu sederhana yang tekstur tangkainya cukup kasar dan bisa ditemukan di Indonesia bagian timur, serta kapak penarah di mana bentuknya yang panjang dan penampang lintangnya menyerupai segi empat namun cenderung bundar dan ukurannya cukup besar.

Kelima jenis kapak ini mempunyai kegunaan tertentu dan masing-masing berada dalam unsur kebudayaan kapak pergi sebagai alat membangun rumah maupun alat bercocok tanam. Persebaran kapak persegi adalah di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Kapak Persegi: Pengertian, Sejarah, Persebaran, Pembuatan, Kebudayaan, Fungsi, dan Jenisnya"