Pengertian Paganisme

Table of Contents

Pengertian Paganisme

Pengertian Paganisme

Paganisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perihal (keadaan) tidak beragama; paham pada masa sebelum adanya (datangnya, masuknya) agama (Kristen, Islam, dan sebagainya). Asal kata paganisme adalah kata Latin, pagus, atau juga pagani.

Baca Juga: Pengertian Agama, Unsur, Fungsi, Tujuan, dan Isu dalam Agama

Istilah tersebut dapat diartikan mereka yang hidup di pedalaman atau pedesaan, yang tetap tidak percaya kepada Tuhan sebagaimana yang diwahyukan-Nya tersebut, setelah penduduk kota-kota telah menjadi Kristen. Bentuk- bentuk Paganisme misalnya Hindu, Budha, Mithraisme.

Menurut New Advent Encyclopedia, Paganisme dalam arti luas termasuk semua agama yang di luar agama yang berasal dari wahyu Allah, dan dalam arti sempit adalah semua (agama) kecuali agama Kristiani, Yahudi dan Islam. Dan istilah paganisme ini juga sama dengan politheisme (kepercayaan tentang adanya banyak tuhan).

Sejarah Istilah Paganisme

Istilah paganisme pertama kali muncul di antara komunitas Kristen di Eropa bagian selatan selama Abad Kuno Akhir sebagai suatu deskriptor atas agama-agama selain agama mereka sendiri, atau agama Abrahamik terkait yaitu Yudaisme dan Islam.

Saat agama-agama Abrahamik mulai menjadi lebih banyak diadopsi secara luas, mulai berkembang berbagai nama untuk mendeskripsikan mereka yang tidak menganutnya, beberapa di antaranya termasuk Hellene, pagan, serta heathen (sering kali diterjemahkan sebagai "kafir"). Terkadang nama-nama tersebut digunakan sebagai penghinaan.

Pada abad ke-19, paganisme diadopsi kembali sebagai suatu deskriptor diri oleh para anggota beragam kelompok seni yang terinspirasi oleh dunia kuno. Pada abad ke-20, paganisme digunakan sebagai suatu deskripsi diri oleh para praktisi gerakan keagamaan neopagan atau pagan kontemporer. 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment