Hewan Vertebrata: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, dan Contohnya

Pengertian Hewan Vertebrata
Hewan Vertebrata
Pengertian Hewan Vertebrata
Hewan Vertebrata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah binatang yang bertulang belakang (seperti binatang menyusui dan burung). Pada hewan vertebrata, tulang belakang berkembang dari notochord yang mereka miliki saat masih berupa embrio.

Notokorda vertebrata hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa akan mengalami penulangan menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae).

Semua kelas vertebrata telah mengembangkan otak, kerangka internal tempat otot dapat menempel, dua mata, sistem peredaran darah tertutup, dan otot mulut. Sehingga vertebrata cenderung lebih besar daripada avertebrata.

Di mana keberadaan tulang punggungnya  memungkinkan tubuh mereka tumbuh lebih besar dan bergerak lebih cepat daripada pada hewan avertebrata.
 
Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri berikut di antaranya,
1. Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur. Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
2. Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung anterior  yang membesar berupa otak.
3. Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
4. Memiliki celah faring.

Ciri Hewan Vertebrata
Adapun ciri-ciri hewan vertebrata di antaranya,
1. Memiliki tulang belakang, sistem otot, dan sistem saraf pusat
Selain ciri utama vertebrata yaitu memiliki tulang belakang, vertebrata juga dicirikan oleh sistem otot yang terutama terdiri dari massa yang berpasangan secara bilateral dan sistem saraf pusat yang sebagian tertutup di dalam tulang punggung.

Tulang belakang membentang dari kepala ke ekor di sepanjang sisi punggung (atas) tubuh. Kolom vertebral adalah inti dari endoskeleton, yang memungkinkan vertebrata untuk mempertahankan bentuknya. Selain itu, kolom vertebral juga menampung dan melindungi sumsum tulang belakang (saraf) yang melewatinya.

Kolom vertebral terdiri dari unit berulang yang disebut vertebrae (tunggal, vertebra). Pada banyak spesies, terdapat cakram penyerap goncangan di antara tulang belakang untuk melindungi mereka selama melakukan gerakan.

2. Memiliki anggota tubuh yang kompleks
Vertebrata memiliki darah yang bersirkulasi melalui pembuluh darah dan paru-paru atau insang untuk pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida), memiliki penutup atau pelindung kulit; memiliki kaki, sayap, atau sirip untuk bergerak, memiliki sistem saraf dengan otak yang memproses informasi dari lingkungannya melalui organ sensorik.

3. Memiliki cara yang berbeda dalam mengontrol suhu tubuh
Vertebrata memiliki cara yang berbeda satu sama lain dalam mengontrol suhu tubuh mereka. Beberapa vertebrata (ikan, amfibi, dan reptilia) bersifat ektotermik (berdarah dingin), yang suhu tubuhnya berubah sebagai respons terhadap perubahan suhu di lingkungannya.

Sedangkan, vertebrata lain (burung dan mamalia) bersifat endotermik (berdarah panas), yaitu suhu tubuh mereka tetap konstan terlepas dari suhu lingkungan.

Klasifikasi Hewan Vertebrata
Hewan vertebrata terdiri dari lima klasifikasi kelas di antaranya,
1. Pisces
Pisces memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini mempunyai sirip yang berfungsi menentukan arah gerak di dalam air dan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan.

Pisces berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Berdasarkan jenis tulangnya ikan dibagi menjadi 3 kelompok di antaranya,
a. Agnatha (Ikan tanpa rahang). Ordo Agnatha, Contoh species Petromyzon, ikan lamprey, Polistrotema (ikan hag), Contoh species Polistrotema (ikan hag)
b. Chondrichthyes atau ikan tulang rawan. Contoh species Ikan Hiu Berkepala Bison (Heterodontus sp), Ikan hiu martil (Spyrna tudes), Ikan hiu Berkepala anjing (Squalus acanthias), Ikan Pari (Dasyatis sabina), Ikan cucut macan (Sphyrna blochii)
c. Osteichthyes atau ikan tulang keras. Contoh ikan mas, ikan gurami, ikan tongkol. Vertebrata pisces

Morfologi dan anatomi pisces
Setiap jenis ikan atau pisces memiliki anatomi dalam tubuh mereka yang berbeda. Pisces (ikan) merupakan seekor hewan yang hidup di dalam air, mereka dapat bernafas didalam air karena mempunyai insang.

Pisces dapat ditemukan di air tawar (danau maupun sungai) atau air asin (laut maupun samudra). Pisces merupakan hewan yang berdarah dingin (poikiloterm), yang artinya suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan suhu air di tempat dia hidup.

Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling banyak beraneka ragam, dengan jumlah spesies kurang lebih dari 27.000 spesies di seluruh dunia. Struktur tubuh ikan sebagian besar dibentuk oleh rangkanya, tulang penyusun tubuhnya ada tulang rawan, dan juga tulang sejati.

Insang dan ekor yang dimiliki mereka masing-masing dapat membantu mereka untuk bergerak dengan cepat di dalam air.

Ciri Morfologi:
a. Ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang
b. Tubuh terdiri atas Kepala
c. Rangka tersusun atas tulang sejati
d. Tidak ada daun telinga

Ciri Anatomi:
a. Mempunyai hati, tetapi lambung hanya merupakan pembesaran dari usus. Pada usus terdapat katup-katup spiralis
b. Memiliki insang yang memiliki operculum dan celah insang. Gelembung renang terdiri oksigen, CO₂, N₂, dan berfungsi sebagai alat bantu pernafasan. Pada dipnoi terdapat pneumatosista yang berfungsi sebagai paru-paru apabila ikan hidup di lumpur yg mengandung air sedikit
c. Jantung beruang dua, darah mendapat O₂ dalam filament-filamen insang
d. Memiliki pronefron atau ginjal. Pada aghata tidak ada system portal ginjakl
e. Otak terdiri dari 5 bagian 10 saraf cranial
f. Hewan betina memiliki sepasang ovarium dan sepasang oviduk, ovipar, atau vivipara

2. Amphibia
Amphibia merupakan hewan yang dapat hidup pada dua habitat, yaitu darat dan air, namun tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat kehidupan. Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air dan ada hanya di darat.

Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis. Hewan ini bernafas dengan insang, paru-paru dan memiliki suhu badan poikiloterm, berkembang biak dengan bertelur (ovipar) dan pembuahan terjadi di luar tubuh (eksternal).

Amphibia dibagi menjadi 3 ordo di antaranya,
a. Ordo Stegoephalia. Contoh Spesiesnya adalah Ichtyopsis
b. Ordo Caudata. Contoh spesiesnya adalah Cryptobranchus (Salamander sungai), Hynobius (Salamander yang hidup di dataran Asia), Megalobatrachus maximus (Salamander yang biasa dimakan di Jepang)
c. Ordo Anura. Contoh Spesiesnya adalah Rana sp. (Katak), Polypedates leucomystax (Katak pohon), Microhyla (Kintel), Bufo Marinus (Katak besar)

Morfologi dan anatomi amphibia
Setiap jenis amphibi juga memiliki anatomi yang berbeda antara satu sama lain, seperti katak yang dapat hidup di darat dan juga air serta kulit salamander yang lembap dan juga tipis.

Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup.

Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air.

Amfibi adalah kelompok terkecil di antara vertebrata, dengan jumlah hanya 3.000 spesies. Seperti ikan dan reptilia, amfibi adalah hewan berdarah dingin. Ini berarti amfibi tidak dapat mengatur suhu badannya sendiri.

Untuk itu, amfibi memerlukan matahari untuk menghangatkan badan. Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan melakukan pernapasan menggunakan insang. Seiring dengan pertumbuhannya paru-paru dan kakinya berkembang dan amfibi pun dapat berjalan di atas daratan.

Ciri Morfologi:
a. Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembap
b. Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam
c. Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit.
d. Kulit terdiri dari dermis
e. Tidak memiliki daun telinga

Ciri Anatomi:
a. Pencernaan sempurna, berahang juga berkloaka.
b. Mulut berlidah
c. Alat pernafasan berupa paru-paru, kulit, dan insang. Pertukaran gas terjadi pada kulit. Larva bernafas dengan insang
d. Jantung beruang tiga, dua serambi dan satu bilik. Peredaran darah tertutup terdapat arteri karotis, sistemik, dan pulmokutaneus. Memiliki 3 macam pembuluh balik yaitu vena kafa, vena porta, dan vena pulmokutanus.
e. Ginjal tipe mesonefroid dengan saluran kemih urin keluar lewat kloaka. Kandunga kemih merupakan gelembung tipis di sebelah sisi ventral kloaka
f. Otak terbagi menjadi lima bagian dengan 10 saraf cranial.
g. Memiliki kelenjar endokrin dan kelenjar tiroid.
h. Telur terbungkus gelatin, di letakkan dalam air, menetas menjadi larva dan mengalami metamorphosis menjadi katak dewasa.

3. Reptilia
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan.

Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan paru-paru, jantung beruang tiga atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan poikiloterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur bercangkang.

Reptilia dibagi menjadi 4 Ordo di antaranya Ordo Chelonia, Rhynchocephalia, Squamata, Crocodilia.

Morfologi dan anatomi reptilia
Pada hewan reptilia, kita juga dapat melihat bagaimana kadal dapat memutuskan ekornya, bunglon yang dapat merubah warna tubuhnya. Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata.

Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik.

Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuh dan pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara total yaitu pada anggota Sub-ordo Ophidia dan pengelupasan sebagian pada anggota Sub-ordo Lacertilia.

Kulit pada reptil memiliki sedikit sekali kelenjar kulit. Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan tetapi pada beberapa di antaranya tungkainya mengalami reduksi atau hilang sama sekali seperti pada serpentes dan sebagian lacertilia.

Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya memiliki 5 jari atau pentadactylus dan setiap jarinya bercakar.

Ciri Morfologi:
a. Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin
b. Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan
c. Alat gerak berupa kaki dan ekor Tidak memiliki daun telinga

Ciri Anatomi:
a. Memiliki hati, prankeas, gigi, dan lidah
b. Alat pernafasan paru-paru dengan trakea yang panjang bercincin kartilago
c. Memiliki 2 aorta yang membelok ke kiri dan ke kanan. Jantung beruang 4, yaitu 2 serambi, dan 2 bilik tetapi sekat di antara 2 bilik belum sempurna. Memiliki eritrosit yang berinti. Pada beberapa reptil sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri tidak sempurna sehingga darah kotor dan darah bersih masih bisa bercampur.
d. Memiliki sepasang ginjal yang pipih, terdapat ureter yang bermuara pada kloaka, meskipun memiliki juga kandungan kemih
e. System saraf pusat adalah otak dengan 12 pasang saraf cranial Alat kopulasi yang dapat di tonjolkan. Telur bercangkang.
f. Untuk mengatur suhu tubuhnya, reptil melakukan mekanisme basking yaitu berjemur di bawah sinar matahari.
g. Saluran ekskresi Kelas Reptilia berakhir pada kloaka. Ada dua tipe kloaka yang spesifik untuk ordo-ordo reptilia. Kloaka dengan celah melintang terdapat pada Ordo Squamata yaitu Sub-ordo Lacertilia dan Sub-ordo Ophidia. Kloaka dengan celah membujur yaitu terdapat pada Ordo Chelonia dan Ordo Crocodilia.

4. Aves
Aves  memiliki suhu badan homoiterm (suhu badan tetap, tidak terpengaruh suhu lingkungan). Memiliki tubuh berbulu yang membentuk sayap dan digunakan untuk terbang. Tulangnya berongga sehingga ringan. Berkembang biak secara bertelur (ovipar) dan pembuahan di dalam tubuh.

Telur aves bercangkang dan memiliki kuning telur yang besar. Hewan ini bernafas dengan paru-paru dan memiliki pundi-pundi udara yang membantu pernafasan saat terbang. Contoh ayam, kasuari, pinguin, bebek, angsa.

Aves dibagi menjadi beberapa Ordo di antaranya Ordo Colombiforines, Ordo Coracaiiformes, Ordo Grana Cares, Ordo Nato Tores, Ordo Rapaces.

Morfologi dan anatomi aves
Aves merupakan hewan vertebrata yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh bulu. Bulu tersebut berasal dari epidermis kulit dan merupakan modifikasi dari sisik pada hewan reptil. Bulu pada burung dapat beradaptasi pada lingkungannya membentuk sayap sehingga sebagian aves memiliki kemampuan untuk terbang.

Adapun burung yang memiliki sayap tetapi tidak dapat terbang seperti burung onta, ayam, kiwi, kalkun dll. Selain itu, aves merupakan hewan homoiterm atau hewan berdarah panas serta berkembang biak dengan bertelur dan kemudian dierami sampai menetas (Ovipar). Ilmu yang mempelajari tentang burung yaitu Ornitologi.

Ciri Morfologi:
a. Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik
b. Berdarah panas (homoioteral)
c. Kulit berbulu
d. Tidak memiliki daun telinga
e. Memiliki sayap

Ciri Anatomi:
a. Mempunyai kelenjar ludah, kelenjar pancreas, dan hati yang menghasilkan empedu
b. Bernafas dengan paru-paru yang dihubungkan dengan kantong-kantong udara yang berhubungan pula dengan tulang-tulang pipa
c. Jantung dibungkus oleh selaput pericardium, beruang 4 yaitu 2 atrium, 2 vertikal, dengan sekat bilik sempurna. Lengkuk aorta satu di sebelah kanan. Hanya memiliki 1 sistem porta
d. Ginjal bertipe metanefron. Tidak memiliki kanding kemih. Vena porta ginjal tidak terbagi- bagi menjadi kapilar-kapilar ginjal
e. System saraf pusat otak dengan 12 pasang saraf cranial
f. Hewan jantan belum memiliki penis, hewan betina hanya mempunyai satu ovarium

5. Mammalia
Ciri khas dari mammalia adalah kelenjar susu. Susu dihasilkan oleh kelenjar (mammae) yang terdapat  di daerah perut atau dada. Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya.

Tubuh mammalia tertutup oleh rambut yang berfungsi sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan, sebagai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin.

Mammalia berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Hewan ini memiliki suhu tubuh homoiterm (suhu tubuh tetap) dan bernafas dengan paru-paru. Mammalia memiliki otak yang lebih berkembang dibandingkan dengan hewan vertebrata lainnya.

Macam-macam ordo hewan mamalia di antaranya, Ordo Insectivora, Ordo Phalidata, Ordo Chiroptera, Ordo Marsupialia, Ordo Prosboscidae, Ordo Artidactyea.

Morfologi dan anatomi mammalia
Hewan Mamalia disebut juga dengan hewan menyusui, karena Mamalia merupakan hewan yang memiliki kelenjar susu sebagai sumber makanan bagi anaknya, tubuhnya ditutupi oleh rambut, bertulang belakang atau hewan vertebrata serta juga berdarah panas.

Mamalia tersebut mempunyai atau memiliki lebih dari > 5000 spesies yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Indonesia mempunyai kurang lebih sekitar 165 spesies endemik hewan mamalia.

Ciri Morfologi:
a. Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba-lumba
b. Berdarah panas
c. Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak Memiliki daun telinga

Ciri Anatomi:
a. Di dalam mulut terdapat langit-langit atas yang keras dan bagian belakangnya lunak. Kelenjar pencernaannya berupa 4 pasang kelanjer ludah, hati dan kandungan empedu dan pancreas.
b. Dengan 2 lobus paru-paru masing-masing di dalam ruang pleura yang terpisah. Terdapat laring yang beratap epiglottis sebagai alat suara.
c. Terdapat 2 buah vena cava anterior kiri dan kanan. Jantung beruang 4 dengan sekat sempurna. Sel darah merah tidak berinti
d. Sepasang ginjal bertipe metanefros, bentuk seperti kacang kapri. Ruang ginjal dengan kantung kemih dihubungkan oleh sepasang ureter. Urin keluar lewat lubang urogentalis.
e. System saraf pusat; serebrum dan serebelum relative besar; terdapat 12 pasang saraf cranial Lubang genital dan anus terpisah. Hewan jantan mempunyai alat kopulasi berupa penis. Tetis menghasilkan spermatozoid dan berada dalam saku skrotum. Ovum sangat kecil.

Contoh Hewan Vertebrata
Beberapa contoh hewan vertebrata di antaranya,
1. Ikan Hiu Berkepala Bison (Heterodontus sp)
2. Ikan hiu martil (Spyrna tudes)
3. Ikan mas
4. Ikan gurami
5. Ikan tongkol.
6. Katak pohon (Polypedates leucomystax )
7.  Pinguin
8. Bebek
9. Angsa

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Hewan Vertebrata: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, dan Contohnya"