Bintang: Pengertian, Ciri, Proses Pembentukan, dan Macamnya

Pengertian Bintang
Bintang
Pengertian Bintang
Bintang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah benda langit terdiri atas gas menyala seperti matahari, terutama tampak pada malam hari. Bintang memancarkan cahaya yang disebabkan oleh reaksi fusi nuklir yang menghasilkan energi yang terjadi pada intinya.

Menurut ilmu astronomi, bintang adalah semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir. Tekanan luar gas yang dipanaskan oleh fusi diimbangi oleh tarikan gravitasi ke dalam, meninggalkan bintang dalam keseimbangan hidrostatik.

Keseimbangan kekuatan ini berlangsung selama sebagian besar kehidupan bintang, mempertahankan suhu tetapnya. Radiasi dan konveksi membawa energi dari inti keluar melalui lapisan atmosfer bintang.

Ketika energi menjadi cukup tinggi di atmosfer sehingga wilayah di atasnya transparan, ia keluar ke ruang angkasa sebagai cahaya dari semua panjang gelombang, serta angin bintang. Meskipun bintang-bintang mungkin terlihat statis, mereka berputar dan bervariasi dalam luminositas.

Bintang Menurut Para Ahli
1. Sky and telescope, bintang adalah bola gas bercahaya, sebagian besar terdiri atas hidrogen dan helium, disatukan oleh gravitasinya sendiri. Reaksi fusi nuklir pada intinya mendukung bintang melawan gravitasi dan menghasilkan foton dan panas, serta sejumlah kecil elemen yang lebih berat. Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi.
2. Space, bintang adalah bola plasma raksasa dan bercahaya. Terdapat miliaran dari mereka – termasuk matahari kita sendiri di Galaksi Bima Sakti, dan ada pula miliaran galaksi di alam semesta. Sejauh ini, kita telah belajar bahwa ratusan juga memiliki ciri planet yang mengorbit mereka.
3. Encyclopedia Britannica, bintang adalah setiap benda langit gas bercahaya besar yang bersinar oleh radiasi yang berasal dari sumber energi internalnya. Dari puluhan miliar triliunan bintang yang menyusun alam semesta yang dapat diamati, hanya sebagian kecil yang terlihat oleh mata telanjang.
4. NASA, bintang adalah objek astronomi yang paling dikenal luas, dan mewakili blok bangunan galaksi yang paling mendasar. Usia, distribusi, dan komposisi bintang-bintang di galaksi melacak sejarah, dinamika, dan evolusi galaksi itu.

Selain itu, bintang-bintang bertanggung jawab untuk pembuatan dan distribusi unsur-unsur berat seperti karbon, nitrogen, dan oksigen, dan karakteristik mereka sangat terkait dengan karakteristik sistem planet yang mungkin menyatu tentang mereka. Akibatnya, studi tentang kelahiran, kehidupan, dan kematian bintang adalah pusat dari bidang astronomi.

Ciri Bintang
1. Ukuran Bintang
Semua bintang kecuali Matahari tampak seperti titik-titik kecil jika dilihat dari Bumi dengan mata telanjang. Hal tersebut dikarenakan jaraknya yang sangat jauh dari Bumi. Sedangkan itu Matahari terlihat sangat besar dikarenakan Matahari merupakan bintang terdekat dengan Bumi.

Walaupun bintang tampak seperti titik, tapi ukuran sebenarnya dari bintang sangat besar dan bervariasi, ada bintang yang ukurannya hanya 20 – 40 km, ada juga yang ukurannya mencapai 900 km.

2. Massa Bintang
Karena ukuran bintang yang bervariasi, maka massa bintang pun bervariasi. Yang jelas, sebuah benda langit bisa dikatakan bintang jika dia menghasilkan cahaya sendiri dan mempunyai massa 0,08 – 200 kali massa Matahari.

Salah satu Bintang yang paling besar ialah Eta Carinae yang massanya mencapai 100 – 150 kali massa Matahari.

3. Komposisi Bintang
Bintang-bintang yang ada di Galaksi Bimasakti mempunyai komposisi yang tersusun atas 71% hidrogen dan 27% helium dan sisanya berupa unsur-unsur yang lebih berat.

Karena unsur-unsur yang lebih berat itu terus bertambah di awan molekul (tempat terbentuknya bintang), maka unsur yang dimiliki oleh sebuah bintang menjadi faktor utama untuk mengidentifikasi usia bintang itu. Selain itu, unsur yang dimiliki oleh sebuah bintang bisa memberikan informasi mengenai sistem planet pada bintang itu.

4. Struktur Inti Bintang
Bintang selalu mempunyai bagian inti yang setimbang secara hidorstatis. Kesetimbangan hidrostatis ini terjadi saat tekanan dari dalam ke luar bintang mengimbangi gaya gravitasi yang menarik bintang dari luar ke dalam. Selain kesetimbangan hidrostatis, inti bintang pun mesti berada dalam kesetimbangan termal (suhu).

5. Suhu Bintang
Suhu permukaan sebuah bintang sangat ditentukan oleh besar kecilnya energi di intinya. Suhu sebuah bintang bisa diperkirakan dengan menganalisis indeks warna atau spektrum bintang. Bintang-bintang yang besar biasanya mempunyai suhu mencapai 50.000oC.

6. Usia Bintang
Umur atau usia bintang bisa diperkirakan dari massanya. Biasanya semakin besar massa sebuah bintang maka semakin muda umur bintang itu. Usia bintang yang banyak ditemui sekarang ini berada dalam rentang 1 – 10 milyar tahun, tapi ada pula bintang yang umurnya lebih tua sedikit atau lebih muda.

7. Kinematika Bintang
Pengamatan kinematika bintang berdasarkan arah kecepatan radialnya, apakah menuju atau menjauhi matahari serta pergeserannya secara melintang. Lewat data itu, astronom bisa mengetahui asal mula, umur, bahkan struktur dan evolusi bintang dan galaksi di sekitarnya.

8. Rotasi Bintang
Spektroskopi merupakan alat yang dipakai untuk mengukur kecepatan rotasi suatu bintang. Selain memakai alat itu, kecepatan rotasi bintang juga bisa ditentukan dengan mengamati laju rotasi bintik bintang.

Bintang muda biasanya mempunyai laju rotasi lebih cepat dibanding bintang yang lebih tua. Faktor yang mempengaruhi kecepatan rotasi bintang ialah medan magnet serta angin bintang.

9. Medan Magnet Bintang
Selain mempengaruhi suhu permukaan bintang, bagian inti bintang juga bisa menghasilkan medan magnet. Medan magnet tersebut timbul karena terjadinya gerakan plasma seperti suatu dinamo di dalam inti bintang.

Kekuatan medan magnetis bintang dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranya ialah massa, komposisi, dan aktivitas yang terjadi di sekitar permukaan bintang.

Proses Pembentukan Bintang
Bintang terbentuk sebagai akibat dari gelombang supernova yang membuat ketidakseimbangan gravitasi pada awan molekul. Ketidakstabilan ini menjadikan massa molekul yang lebih besar ribuan kali dibandingkan massa matahari runtuh akibat gaya gravitasinya sendiri.

Kemudian akan terbentuk bintang-bintang yang semakin lama kerapatannya semakin tinggi. Pada proses ini akan terjadi perubahan energi gravitasi menjadi energi panas.

Protobintang akan terbentuk saat terjadi kesetimbangan hidrostatis dan akan memicu terjadinya reaksi termonuklir saat terjadi kenaikan suhu pada inti protobintang mencapai 10 juta kelvin.

Bintang-bintang akan mengalami pembesaran menjadi bintang raksasa, dan pada akhirnya mengalami faze nova. Lalu kemudian membentuk bintang neutron atau lubang hitam, bergantung keadaannya.

Macam Bintang
Berikut beberapa bintang yang ada di jajaran tata surya di antaranya,
1. Matahari
Matahari adalah bintang yang memancarkan cahaya guna menunjang unsur kehidupan di planet bumi. Hal ini dikarenakan, tanpa radiasi sinar matahari tumbuhan tidak dapat melakukan proses fotosintesis sehingga oksigen mustahil menyediakan oksigen di permukaan bumi.

Sinar matahari berasal dari api yang bergejolak di permukaannya. Api tersebut bersifat abadi, sekalinya mati maka kehidupan bumi otomatis akan punah.

Bentuk matahari nyaris bulat sempurna, lebih condong ke bulat elips. Permukaan matahari dikelilingi oleh medan magnet dan plasma panas yang menyebabkan dikelilingi oleh planet-planet dalam sistem tata surya.

Ukuran matahari sangat besar, sekitar ±1.300.000 km. Angka tersebut secara tersirat menjelaskan bahwa ukuran matahari 109 kali lebih besar daripada bumi.

2. Sirius
Bintang Sirius memiliki nama latin Alpha Canis Majoris. Wujud bintang yang paling bersinar terang di malam hari merupakan penampakan dari Sirius.

Perhitungan melihat bintang diukur dengan skala magnitudo, bintang Sirius berada dalam angka -1,47. Artinya angka tersebut menjelaskan bahwa sinar Sirius sangat terlihat jelas di antara gemerlap bintang yang lainnya. Pada saat melihat bintang, manusia terfokus pada sebuah rasi.

Rasi bintang adalah sekumpulan jajaran bintang yang melambangkan simbol tertentu, biasanya manusia memanfaatkan rasi bintang sebagai penunjuk arah. Sirius termasuk dalam golongan rasi bintang canis major.

Rasi tersebut menunjukkan arah utara dengan ciri khas deret bintang jika disatukan antara titik ke titik membentuk Scorpion (kalajengking). Sirius terlihat pada kepala “kalajengking” tersebut.

3. Canopus
Canopus sejatinya memiliki nama latin Alpha Carinae. Dalam rasi bintang carina, wujud penampakan yang ditampilkan oleh canopus terlihat paling terang.

Namun cahaya yang dipancarkan oleh canopus kalah dengan Sirius. Bintang ini menampakkan diri secara maksimal pada tanggal 28 hingga 29 Desember sangat tepat tengah malam. Pada malam biasa, sinar yang dipancarkan canopus tidak bertahan lama.

4. Arcturus Star
Arcturus Star disebut sebagai bintang biduk oleh masyarakat Indonesia. Nama lain Arcturus Star adalah Alpha Boötis. Sinar yang dipancarkan oleh bintang dengan status paling terang ketiga diduduki oleh Arcturus Star dengan magnitudo -0,05.

Penampakan wujud Arcturus Star dapat disaksikan pada langit arah utara dengan rasi bintang laying-layang. Bagian kanan layangan yang menyala paling terang itulah tampilan Arcturus Star.

5. Alpha Centauri A
Alpha Centauri A merupakan bintang paling menarik. Bintang yang terlihat bersinar terang dan dikelilingi oleh 3 titik bintang dengan sinar redup, itulah penampakan wujud Alpha Centauri A. Jarak planet bumi dengan bintang Alpha Centauri A 4,4 juta tahun cahaya.

Dalam Film Hollywood berjudul “Interstellar” menggambarkan Alpha Centauri A sebagai pengganti matahari karena jarak tersebut yang paling dekat dengan planet bumi.

6. Vega
Bintang dengan nama latin Alpha Lyrae disebut dengan Vega. Bintang ini sendiri berada pada peringkat kelima untuk ukuran kecerahan cahaya yang dipancarkan. Jarak bintang Vega dengan planet bumi adalah 25,3 juta tahun cahaya.

7. Rigel
Rigel merupakan bintang dengan nama latin Beta Orionis. Bintang rigel menempati urutan keenam sebagai predikat kecerahan cahaya yang dipancarkan. Teori keilmiahan menjelaskan bahwa alpha lebih dulu daripada beta. Jadi untuk ukuran kecerahan cahaya, rigel lebih redup daripada vega.

8. Procyon
Procyon merupakan salah satu bentuk bintang tunggal dengan skala magnitudo sebesar 0,34. Bintang ini terbagi menjadi 2 bentuk, yaitu Procyon A dan Procyon B. Jarak bintang Procyon dengan planet bumi adalah 11,41 tahun cahaya.

9. Archernar
Bintang yang menampakkan warna biru terlihat lebih indah daripada yang lain. Inilah wujud Archernar. Bintang yang berjarak 144 juta tahun cahaya dari planet bumi ini diperkirakan ukurannya 3.000 kali dari besarnya matahari karena cahaya biru yang ditampilkan.

10. Betelgeuse
Jarak bintang Betelgeuse dengan planet bumi adalah 427 juta tahun cahaya. Betelgeuse menempati urutan ke 9 dalam predikat bintang tercerah yang menampakkan diri di langit malam.

11. Bintang Hadar/Bintang Hagena
Bintang hadar atau bintang hagena dapat dijumpai pada rasi bintang Centaurus. Urutan predikat kecerahan yang disandang oleh bintang hadar/bintang hagena menempati posisi ke 10. Jarak bintang ini dengan planet bumi adalah 525 juta tahun cahaya.

12. Capella A
Rasi bintang Auriga mungkin masih terdengar asing, hal ini dikarenakan pemberian nama padi rasi bintang tersebut baru-baru saja.

Capella A sebelumnya termasuk dalam rasi bintang Centaurus, namun karena berada di luar zona Centaurus akhirnya dipecah sendiri menjadi rasi bintang baru yang dinamakan Auriga.

13. Altair
Bintang Altair menduduki peringkat ke 12 dalam kategori kecerahan cahaya yang dipancarkan dengan skala magnitudo 0,76. Kenampakan Bintang Altair dapat disaksikan pada langit bagian timur dengan cahaya berwarna biru keputih-putihan.

14. Aldebaran
Aldebaran masuk dalam rasi bintang Taurus. Dinamakan rasi bintang Taurus karena bentuknya yang mirip kepala banteng lengkap dengan kedua tanduknya. Ukuran bintang aldebaran diperkirakan 44,2 kali lebih besar daripada matahari.

15. Capella B
Capella B sering disebut sebagai blue-white giant star. Dari permukaan bumi, bintang ini terlihat seperti perpaduan warna antara putih dengan biru. Ukuran bintang Capella B diperkirakan 90 kali lebih besar daripada matahari.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Bintang: Pengertian, Ciri, Proses Pembentukan, dan Macamnya"