Batu Milonit: Pengertian, Pembentukan, Manfaat, dan Contohnya

Pengertian Batu Milonit
Batu Milonit
Pengertian Batu Milonit
Batuan milonit adalah salah satu batuan metamorf yang mengandung banyak sekali mineral kompak. Batuan ini berwarna abu-abu, coklat, kehitaman, dan juga agak kebiru-biruan. Batuan milonit mempunyai struktur yang tidak berfoliasi.

Batuan milonit ini terkristalisasi secara dinamis mengikuti mineral pembawa zat pembentukan batuan metamorf. Proses ini menyebabkan pengurangan ukuran butir-butir batuan sehingga menjadi lebih kompak dan kecil.

Keunikan batuan milonit yaitu komposisinya yang berbeda-beda setiap batuannya. Batuan milonit pada umumnya terbentuk pada temperatur suhu dan juga tekanan yang tinggi.

Meski derajat metamorfismenya cukup tinggi, tidak ada foliasi yang terbentuk dengan jelas. Selain itu, butiran-butiran yang terbentuk pada batuan milonit ini umumnya cukup halus dan dapat dibelah.

Batu Milonit Menurut Para Ahli
1. National Building Stone Database, Milonite adalah batuan metamorf yang dibentuk oleh deformasi elatis protolit dengan regangan geser yang besar. Ciri khas milonite adalah pengurangan ukuran butir melalui deformasi kristal-plastik yang menghasilkan batuan dengan foliasi kuat yang dihasilkan oleh struktur pita. Kristal yang lebih besar di dalam milonit adalah porfiroklas yang merupakan butiran ulang yang mengalami pengurangan ukuran butiran lebih kecil dari matriks di sekitarnya.
2. Sand Atlas, Mylonite adalah batuan metamorf foliasi yang tersusun dari mineral yang sangat rata dalam matriks bergaris halus.
3. World of Stone, Milonite adalah butiran halus, batuan metamorf kompak yang dihasilkan oleh rekristalisasi dinamis mineral penyusun yang menghasilkan pengurangan ukuran butiran batuan. Milonite dapat memiliki banyak komposisi mineralogi yang berbeda; itu adalah klasifikasi berdasarkan penampilan tekstur batu.

Pembentukan Batu Milonit
Batu milonite terbentuk jauh di dalam kerak di mana suhu dan tekanan cukup tinggi bagi batuan untuk terdeformasi plastis (deformasi elastis). Milonite terbentuk di zona geser di mana batuan terdeformasi karena laju regangan yang sangat tinggi.

Zona geser adalah zona deformasi elastis yang sangat tinggi, dibentuk oleh lokalisasi deformasi. Strain localization(lokalisasi peregangan) adalah fenomena umum dalam bahan, terutama batu. Ada beberapa penyebab yang diketahui, meskipun proses pastinya masih kurang dipahami di antaranya,
1. Pelunakan regangan. Banyak bahan menjadi lebih lembut dengan meningkatnya regangan, mis. dengan rekristalisasi yang mengurangi ukuran butiran atau pembentukan dedaunan dengan menyejajarkan micas.
2. Pelunakan dengan cairan. Aliran fluida cenderung melokalisasi di zona geser dengan permeabilitas tinggi dan batuan basah cenderung lebih lunak daripada yang kering
3. Pelunakan reaksi. Deformasi (dan cairan) dapat menyebabkan reaksi yang menghasilkan mineral lebih lunak

Manfaat Batu Milonit
Manfaat batu milonit di antaranya,
1. Penggunaan interior
Batu milonit sangat bermanfaat untuk keperluan arsitektur, baik untuk penggunaan interior maupun eksterior ruangan agar tampak indah untuk dipandang. Untuk penggunaan interior, batu milonit dapat digunakan untuk agregat dekoratif dan dekorasi interior.

2. Penggunaan eksterior
Untuk keperluan eskterior, batu milonit dapat digunakan sebagai batu bangunan, batu paving, hiasan taman, dan lain-lain. Sehingga dalam penggunaan batuan jenis ini seringkali diburu oleh orang karena mempunyai segudang manfaat yang ada.

3. Industri konstruksi
Selain bermanfaat dalam bidang arsitektur, batu milonit juga bermanfaat dalam industri konstruksi, di antaranya yaitu untuk agregat jalan, lansekap, batu Jalan, dan lain-lain. Karena pada dasarnya kandungan yang ada pada jenis batuan milonit ini sering dimanfaatkan oleh banyak orang.

4. Membuat barang kuno
Bukan hanya bermanfaat untuk keperluan arsitekstur dan konstruksi saja yang dimanfaatkan oleh banyak orang akan tetapi, batu milonit juga bermanfaat sebagai bahan untuk membuat barang-barang kuno, seperti artefak dan monumen.

5. Penggunaan komersial
Seperti halnya jenis-jenis batu metamorf lainnya yang secara umum bermanfaat untuk konstruksi dan keperluan komersial, batu milonit pun memiliki nilai komersial untuk membuat karya seni, batu permata, dan perhiasan sehingga tidak jarang pula orang yang memanfaatkannya dalam hal keindahan.

Contoh Batu Milonit
Terbentuknya batu milonit misalnya di Selandia Baru di Paparoa Metamorphic Core Complex (pantai barat laut, Pulau Selatan), kejadian sporadis di sepanjang Sesar Alpine, Pulau Stewart.

Berikut ini contoh batu milonit yang bisa diklasifikasikan menjadi beberapa jenis di antaranya,
1. Augen Milonit
Augen Milonite adalah jenis batu milonit yang mengandung kristal besar yang khas atau fragmen litik di sekitar matriks berbutir halus berpalus, sering membentuk jalur simetris atau asimetris.

2. Blastomilonit
Batuan milonit yang sangat terrekristalisasi disebut sebagai blastmilonite. Meskipun istilah ini tampaknya pertama kali diperkenalkan oleh Sander pada tahun 1912, Christie secara umum dikreditkan dengan pengenalan istilah secara teratur.

Di alam mungkin ada semua gradasi dari batuan yang sangat terdeformasi di mana deformasi semata-mata bersifat kataklastik sampai ke tahap-tahap ini di mana rekristalisasi telah menyertai atau memposting mekanisme deformasi yang daktail.

Ciri dari batu milonit yang satu ini yaitu berbutir kasar, sering terlihat manis tanpa pita tektonik yang berbeda.

3. Ultramilonite
Biasanya telah mengalami reduksi ukuran butir yang ekstrem. Dalam geologi struktural, ultramilonit adalah sejenis milonit yang didefinisikan oleh persentase modal dari butir matriks lebih dari 90%. Ciri-ciri batu ultramilonit serin gkali keras, gelap, ringan hingga berkabut dan terkadang menyerupai pseudotachylite dan obsidian.

4. Mesomylonit
Telah mengalami jumlah pengurangan ukuran butir yang cukup besar, dan ditentukan oleh persentase modal butir matriksnya antara 50 dan 90%.

5. Protomilonit
Protomilonit adalah mylonite yang telah mengalami pengurangan ukuran butir yang terbatas, dan ditentukan oleh persentase modal mereka dari butir matriks yang kurang dari 50%.

Karena mylonitisation tidak lengkap pada batu-batu ini, peninggalan butir dan tekstur terlihat jelas, dan beberapa protomylonites dapat menyerupai kataklasit daun atau bahkan beberapa sekis.

6. Phillonit
Phillonit adalah phyllosilicate (misalnya Klorit atau mika) yang kaya akan milonit. Batu tersebut biasanya memiliki kain geser sekunder (C ‘) yang dikembangkan dengan baik.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Batu Milonit: Pengertian, Pembentukan, Manfaat, dan Contohnya"