Animisme: Pengertian, Sejarah, Sistem Kepercayaan, Ciri, dan Contohnya

Pengertian Animisme
Animisme
Pengertian Animisme
Animisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda (pohon, batu, sungai, gunung, dan sebagainya). Kata Animisme berasal dari kata anima, dalam bahasa latin animus dan dalam bahasa Yunani ialah anepos.

Selain itu animisme juga memiliki sebutan lain dalam bahasa sansekerta yaitu prana dan dalam bahasa ibrani adalah ruah. Secara keseluruhan arti kata anismisme adalah napas atau jiwa. Sehingga kepercayaan animisme merupakan ajaran atau suatu doktrin tentang realitas jiwa.

Animisme merupakan suatu kepercayaan di mana seseorang memercayai adanya roh, kekuatan gaib bahkan memuja arwah leluhur. Penganut animisme beranggapan bahwa setiap benda maupun kawasan di muka bumi terdapat roh yang wajib dihormati.
 
Tidak hanya itu saja, penganut animisme juga percaya bahwa setiap manusia yang meninggal pastinya menyisihkan roh yang dapat masuk ke dalam tubuh hewan. Oleh karena itu, pengertian sebenarnya menyimpulkan bahwa penganut animisme percaya terhadap roh leluhur.

Animisme Menurut Para Ahli
1. Encyclopedia Britannica, animisme adalah kepercayaan pada makhluk spiritual yang tak terhitung banyaknya yang peduli dengan urusan manusia dan mampu membantu atau merusak kepentingan manusia.
2. Learn Religion, animisme adalah gagasan bahwa segala sesuatu, termasuk manusia, binatang, kenampakan geografis, fenomena alam, dan benda mati memiliki roh yang menghubungkan mereka satu sama lain. Animisme adalah konstruksi antropologis yang digunakan untuk mengidentifikasi benang merah umum spiritualitas antara sistem kepercayaan yang berbeda.

Animisme sering digunakan untuk menggambarkan perbedaan antara kepercayaan kuno dan agama modern yang lebih terorganisir. Dalam banyak kasus, animisme tidak dianggap sebagai agama dalam dirinya sendiri, tetapi lebih merupakan fitur dari berbagai praktik dan kepercayaan.

3. The Cambridge Encyclopedia of Anthropology, animisme adalah kepekaan khusus dan cara berhubungan dengan berbagai makhluk di dunia. Ini melibatkan menghubungkan perasaan dengan makhluk lain yang dapat mencakup orang, hewan, tumbuhan, roh, lingkungan, atau bahkan benda teknologi, seperti mobil, robot, atau komputer.
4. Compelling Truth.org, animisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki roh atau jiwa, termasuk binatang, tumbuhan, sungai, gunung, bintang, bulan, dan matahari. Setiap makhluk dianggap sebagai roh yang dapat menawarkan bantuan atau membahayakan manusia. Dengan demikian, roh harus disembah atau ditenangkan.

Para penggiat menawarkan pengorbanan, doa, tarian, atau bentuk pengabdian lain kepada roh-roh ini dengan harapan memberkati area kehidupan (tanaman, kesehatan, kesuburan, dan lain-lain) Atau untuk perlindungan dari bahaya.

Sejarah Animisme
Kepercayaan animisme pertama kali diteliti oleh Sir Edward Burnett Taylor dalam hasil kerjanya yang bernama Primitive Culture (1871). Taylor mengatakan bahwa manusia purba sempat kebingungan dengan perbedaan antara orang yang hidup dan mati serta mimpi sehingga mereka berusaha memahami lalu menjelaskan fenomena tersebut berdasarkan pemikirannya.

Akan tetapi, karena pengetahuan dan kemampuan berpikir yang saat itu masih terbatas, mereka cenderung membangun mitos. Selain itu, terdapat juga konsep sihir dengan kekuatan mistis yang menjadi hukum pengatur alam.

Masyarakat savage pada saat itu menerjemahkan kematian sebagai ketidakabadian raga dan mimpi dipahami sebagai petunjuk kehadiran roh walau raganya sudah mati. Berdasarkan keyakinan ini, mereka kemudian membayangkan adanya roh dalam benda-benda juga dan roh-roh tersebut memiliki kekuatan yang dapat mempengaruhi manusia.

Setelah itu, muncul lagi pemahaman baru di masyarakat bahwa roh-roh itu tidak hanya tinggal di pohon atau gunung, tetapi gunung, sungai, pohon, atau batu tersebut pun memiliki rohnya sendiri. Mulai dari sinilah muncul istilah dewa-dewa, seperti dewa langit, dewa laut, dewa bumi, dan sebagainya.

Di Indonesia sendiri, datangnya kepercayaan animisme dapat berbeda berdasarkan beberapa sumber. Ada ahli-ahli yang menyatakan bahwa animisme berasal dari Taoisme yang bermula di daerah Tiongkok. Ada pendapat lain yang meyakini animisme berasal dari bangsa Aria.

Sistem Kepercayaan Animisme
Animisme atau pemujaan terhadap roh atau jiwa merupakan sistem kepercayaan yang meyakini bahwa bukan hanya makhluk hidup yang memiliki jiwa atau roh, tapi ada benda-benda tertentu yang juga memiliki roh atau jiwa.

Dalam sistem kepercayaan animisme, arwah atau roh leluhur yang sudah meninggal dunia dipercaya masih memiliki kekuatan spiritual yang bisa mempengaruhi kehidupan keturunannya. Atau bisa juga dikatakan bahwa sistem kepercayaan animisme mempunyai keyakinan bahwa setelah manusia meninggal dunia, jiwa atau roh yang meninggalkan jasmaninya akan berpindah menempati makhluk hidup atau benda material.

Oleh sebab itu, dibutuhkan pemujaan kepada arwah leluhur atau benda yang mempunyai kekuatan gaib tersebut agar tidak mengganggu. Sistem kepercayaan ini juga memiliki keyakinan bahwa arwah atau roh leluhur pun mempunyai struktur sosial seperti pada masyarakat manusia. Arwah para leluhur tersebut mempunyai kedudukan terstruktur mulai dari yang paling rendah sampai paling tinggi.

Arwah atau roh leluhur yang berada pada struktur sosial tinggi akan memberikan pengaruh yang lebih menentukan terhadap kehidupan manusia, sehingga pemujaan yang dilakukan kepadanya  juga lebih serius dibandingkan yang lainnya. Masyarakat menyebut arwah yang menempati struktur sebagai dewa.

Ciri Animisme
Kepercayaan animisme memiliki beberapa ciri di antaranya,
1. Percaya pada roh, seperti keyakinan bahwa roh seseorang yang meninggal akan bergentayangan secara bebas dan dapat mengunjungi mereka yang masih hidup.
2. Percaya bahwa roh-roh dapat sangat mempengaruhi dan menentukan kehidupan manusia.
3. Mengadakan ritual kepada arwah atau mereka yang sudah meninggal.
4. Memohon perlindungan atau permintaan lain kepada roh-roh.
5. Percaya bahwa bencana alam atau keburukan terjadi karena mereka tidak melakukan pemujaan.

Contoh Animisme
Setidaknya ada beberapa contoh suatu animisme yang ada di masyarakat di antaranya,
1. Tingkatan pemujaan terhadap kelas-kelas
Anismisme merupakan kepercayaan menyembah suatu makhluk yang dianggapnya sacral atau suatu roh – roh tertentu. Sedangkan tidak semua leluhur mempunyai tingkatan yang sama. Alasannya karena di antara mereka terdapat yang paling berkuasa.

Biasanya yang sering terjadi dalam anggota kelompok atau anggota suku di suatu tingkatan lebih sering dipuji untuk sementara waktu saja. Bentuk sesembahan yang dilakukan secara merata di antara suku-suku primitif terhadap roh pada pribadi agung adalah pusat kultus sesembahan leluhur.

2. Kultus sesembahan merupakan tumpuan harapan
Contoh animisme yang berikutnya yaitu roh-roh para leluhur yang dapat dipanggil untuk membantu kesulitan masyarakat terutama dalam menjamin kelestarian garis jalur keturunan. Karena ada sebuah keyakinan yang kuat bahwa roh para leluhur mendambakan kelestarian garis yang memuji dia.

Selain itu proses penyembahan roh para leluhur ini juga diharapkan agar bisa menghindarkan penyakit atau wabah serta bisa membantu memberikan hasil panen yang berlimpah.

3. Roh leluhur sebagai dewa
Bentuk kepercayaan animisme di sini juga memberikan contoh bahwa roh leluhur yang disembahnya dianggap sebagai dewa. Maka dari itu masyarakat melakukan pemujaan terhadap roh para leluhur sebagai bentuk memuliakan dewa.

4. Bentuk kultus sesembahan berbentuk komunal
Dalam kepercayaan animisme orang-orang yang telah meninggal juga disembah untuk suatu kelompok keluarga, suku ataupun bangsa tertentu. Alasannya karena para roh tersebut termasuk anggota keluarga, suku pada waktu hidupnya.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Animisme: Pengertian, Sejarah, Sistem Kepercayaan, Ciri, dan Contohnya"