Teologi: Pengertian, Perkembangan Istilah, dan Teologi dalam Islam

Table of Contents
Pengertian Teologi
Teologi

Pengertian Teologi

Teologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pengetahuan ketuhanan (mengenai sifat Allah, dasar kepercayaan kepada Allah dan agama, terutama berdasarkan pada kitab suci). Istilah teologi dari bahasa Yunani, theos (Tuhan), dan logia (kata-kata, ucapan, atau wacana) atau kadang disebut ilmu agama adalah wacana yang berdasarkan nalar mengenai agama, spiritualitas dan Tuhan.

Dengan demikian, teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama atau ilmu tentang Tuhan. Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan.

Istilah teologisasi merujuk pada kecenderungan untuk menggunakan sudut pandang teologis dalam memperbincangkan dan mendiskusikan segala permasalahan tentang manusia. Para teolog berupaya menggunakan analisis dan argumen-argumen rasional untuk mendiskusikan, menafsirkan dan mengajar dalam salah satu bidang dari topik-topik agama.

Perkembangan Istilah Teologi

Kata teologi yang berasal dari Yunani, lambat laun memeroleh makna yang baru ketika kata ini diambil dalam bentuk Yunani maupun Latinnya oleh para penulis Kristen. Karena itu, penggunaan kata ini, khususnya di Barat, mempunyai latar belakang Kristen.

Namun, pada masa kini istilah tersebut dapat digunakan untuk wacana yang berdasarkan nalar di lingkungan ataupun tentang berbagai agama. Di lingkungan agama Kristen sendiri, disiplin 'teologi' melahirkan banyak sekali sub-divisinya.

Dalam gereja Kristen, teologi mula-mula hanya membahas ajaran mengenai Allah, kemudian artinya menjadi lebih luas, yaitu membahas keseluruhan ajaran dan praktik Kristen.
 
Pada Abad Pertengahan, teologi merupakan subyek utama di sekolah-sekolah universitas dan biasa disebut sebagai "The Queen of the Sciences". Dalam hal ini ilmu filsafat merupakan dasar yang membantu pemikiran dalam teologi.

Teologi dalam Islam

Istilah “Teologi Islam”, terdiri dari dua term yang memiliki pengertian tersendiri, yakni term “teologi” dan term “Islam”. Bila kedua term ini, diketahui pengertiannya secara komprehensif, kemudian dikaitkan antara term satu dengan term lainnya, maka pada gilirannya akan melahirkan pengertian yang utuh tentang “Teologi Islam” secara akurat dan argumentatif.

Kata teologi yang bergandengan dengan Islam merupakan ilmu yang membahas tentang fakta-fakta dan gejala-gejala agama dan hubungan-hubungan antara Tuhan dan Manusia. Islam dalam bahasan teologi Islam, adalah agama yang menuntut sikap ketundukan dengan penyerahan dan sikap pasrah, disertai sifat batin yang tulus.

Demikian, intisari yang terkandung dalam Islam ada dua yaitu; pertama berserah diri, menundukkan diri atau taat sepenuh hati; kedua masuk dalam al-Salam, yakni selamat sejahtera, damai hubungan yang harmonis. Dalam al-Quran ditegaskan bahwa Islam adalah agama milik Allah (dinullah), Islam adalah agama yang benar adanya (dinulqayyim), dan Islam adalah agama yang suci (fitrah Allah).
 
Berdasar pada rumusan pengertian tentang “teologi” dan “Islam”, maka “Teologi Islam” adalah ilmu yang secara sistematis membicarakan tentang persoalan ketuhanan dan alam semesta menurut perspektif Islam yang harus diimani, dan hal-hal lain yang terkait dengan ajaran Islam yang harus diamalkan, guna mendapatkan keselamatan hidup (dunia dan akhirat).

Teologi Islam merupakan berbicara tentang persoalan ketuhanan, maka dapat pula dipahami bahwa ia identik dengan Ilmu kalam terutama dalam dua aspek. Pertama, berbicara tentang kepercayaan terhadap Tuhan dalam segala seginya, termasuk soal wujud-Nya, keesaannya, dan sifat-sifat-Nya.

Kedua, bertalian dengan alam semesta, yang berarti termasuk di dalamnya, persoalan terjadinya alam, keadilan dan kebijaksanaan Tuhan, serta selainnya. Ilmu yang membicarakan mengenai aspek-aspek yang disebutkan ini, disebut Teologi, dan karena pembicaraannya dalam perspektif Islam, maka disebutlah ia sebagai “Teologi Islam”.

Teologi Islam sebagai suatu disiplin ilmu belumlah dikenal di zaman Nabi saw. Meski demikian, cikal bakal yang dapat mengarah kepada lahirnya teologi Islam di kemudian hari, telah terdapat dalam ajaran dasar Islam sendiri. 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment