Sindrom Asperger: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Pengertian Sindrom Asperger
Sindrom Asperger
Pengertian Sindrom Asperger
Sindrom Asperger adalah gangguan perkembangan mental dan saraf yang tergolong dalam gangguan spektrum autisme di mana penderitanya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya. Tetapi, anak dengan sindrom Asperger ini masih memiliki kecerdasan dan kemampuan berbahasa yang baik. (Baca Juga: Pengertian Autisme, Gejala, Penyebab, dan Terapinya)

Sindrom Asperger berbeda dengan gangguan spektrum autisme lainnya. Pada autisme, penderitanya mengalami kemunduran kecerdasan dan penguasaan bahasa. Sedangkan pada sindrom Asperger, penderita cerdas dan mahir dalam bahasa, tetapi tampak canggung saat berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang di sekitarnya.

Perlu rekan sosial79 ketahui, Sindrom Asperger ini bukanlah sebuah penyakit mental. Sindrom ini ditemukan oleh Hans Asperger, seorang dokter anak asal Austria pada tahun 1944, meskipun baru diteliti dan diakui secara luas oleh para ahli pada dekade 1980-an.

Sindrom ini menyerang anak-anak dan bertahan hingga mereka dewasa. Meski belum ditemukan obatnya, rekan sosial79, sindrom Asperger yang terdiagnosis dan tertangani sejak dini bisa membantu penderitanya untuk meningkatkan potensi dan kemampuan diri dalam berkomunikasi serta berinteraksi dengan orang lain.

Gejala Sindrom Asperger
Gejala umum yang biasanya bisa dilihat pada anak atau penderita sindrom asperger di antaranya,
1. Gangguan keterampilan sosial
Anak-anak dengan Asperger’s syndrome sering kali mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain dan sering disebut sebagai orang yang kaku dalam situasi sosial. Pada umumnya mereka sulit berteman bahkan tidak suka berteman.

2. Perilaku eksentrik atau kebiasaan yang berulang-ulang
Sering kali anak yang menderita sindrom asperger melakukan hal-hal yang bersifat berulang. Seperti meremas-remas atau memutar jari tangan. Ritual yang tidak biasa. Anak dengan Asperger’s syndrome kemungkinan mengembangkan ritual yang selalu diikuti, seperti mengenakan pakaian dengan urutan tertentu. (Baca Juga: Pengertian Perilaku Eksentrik)

3. Kesulitan komunikasi
Jangankan membicarakan komunikasi, rekan sosial79, bagi mereka yang mengidap asperger melakukan kontak mata saja sangat sulit.  Mereka mungkin bermasalah menggunakan ekspresi dan gerak tubuh serta kesulitan memahami bahasa tubuh. Selain itu, mereka cenderung bermasalah memahami bahasa dalam konteks.

4. Keterbatasan ketertarikan
Anak dengan Asperger’s syndrome suka dengan hal yang bergerak, intens, tidak membosankan, dan juga hal yang bisa memicu pikiran mereka tetap aktif. Bukan yang monoton dan juga membosankan.

5. Masalah koordinasi
Gerakan anak dengan Asperger’s syndrome kelihatan ceroboh dan kaku serta tidak bisa mengontrol dengan baik dan tidak bisa diam.

6. Berbakat
Banyak anak dengan Asperger’s syndrome sangat memiliki bakat dan dianggap sebagai abnormal yang cerdas, namun di bidang tertentu saja. Misalnya membaca peta, matematika dan lainnya.

Penyebab Sindrom Asperger
Hingga saat ini, penyebab sindrom Asperger tidak diketahui secara pasti. Namun, penyebab sindrom ini disejajarkan dengan penyebab gangguan spektrum autisme. Para ahli memercayai bahwa kelainan genetik yang diturunkan berperan dalam terjadinya gangguan spektrum autisme dan juga kondisi ini.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa anak-anak dengan sindrom Asperger memiliki otak dengan perbedaan fungsional dan struktural pada di bagian tertentu, bisa jadi hal ini terjadi sejak pembentukan di janin.

Para ahli juga mempercayai bahwa kondisi ini bisa saja terjadi karena turun temurun. Beberapa Gangguan Mental Organik juga berasal dari keturunan. Sayangnya, rekan sosial79, hal tersebut belum bisa dipastikan dan diidentifikasi, apakah gen khusus yang berperan penting pada kondisi tersebut.

Pengobatan Sindrom Asperger
Tidak ada obat untuk menyembuhkan sindrom Asperger. Obat umumnya digunakan untuk mengurangi depresi dan kecemasan. Karena hal inilah banyak orang yang mengatakan bahwa asperger memang keturunan bukan penyakit yang terjadi setelah bayi dilahirkan. (Baca Juga: Pengertian Depresi, Penyebab, Gejala, Jenis, dan Cara Mengatasinya)

Ada banyak orang terkenal dan ilmuwan yang mengalami sindrom Asperger seperti Albert Einstein, Isaac Newton, Bill Gates, Keanu Reeves, Al Gore, Woody Allen, Bob Dylan, dan lain-lain.

Terdapat berbagai prosedur perawatan dan pengobatan yang bisa dilakukan untuk penderita sindrom Asperger di antaranya,
1. Terapi perilaku kognitif
Terapi perilaku memang tidak mengubah total anak asperger, tetapi sikap dan juga cara mereka beretika akan berubah jika sudah diterapi. Bukan berarti tidak ada efeknya, tentu akan ada efek yang diberikan.

2. Pelatihan ketrampilan sosial
Keterampilan sosial penting agar mereka tidak terkejut dan akhirnya mengasingkan diri dari lingkungan sosial. Bukan hal yang benar jika mereka mengasingkan diri dari lingkungan. Memang kecerdasan dan apapun bisa mereka lakukan, rekan sosial79, namun bukan berarti anak sindrom asperger tidak butuh orang lain.

3. Terapi wicara dan aktivitas
Bisa membantu anak dengan sindrom Asperger. Selain karena anak asperger sulit komunikasi, maka terapi wicara akan menjadi terapi yang tepat untuk membantu anak-anak asperger semakin bisa berkembang dengan baik.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Sindrom Asperger: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya"