Model Pembelajaran Word Square: Pengertian, Fungsi, Penerapan, Kelebihan, dan Kekurangannya

Pengertian Model Pembelajaran Word Square
Model Pembelajaran Word Square
Pengertian Model Pembelajaran Word Square
Model pembelajaran word square merupakan pengembangan dari model pembelajaran konvensional yang diperkaya. Pembelajaran word square dilakukan dengan memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban.

Mirip seperti mengisi teka-teki silang, bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf/angka penyamar atau pengecoh, yang bertujuan untuk melatih sikap teliti dan kritis siswa.

Word square terdiri dari dua kata word dan square. Word berarti kata, sedangkan square adalah lapangan persegi. Jadi word square adalah lapangan kata. Word square adalah yaitu salah satu model-model pembelajaran melalui sebuah permainan.

Model Pembelajaran Word Square Menurut Para Ahli
1. Mujiman (2007), word square adalah metode ceramah yang diperkaya yang berorientasi kepada keaktifan siswa dalam pembelajaran.
2. Istarani (2012: 180), model pembelajaran word square merupakan 13 model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokkan jawaban pada kotak-kotak jawaban.
3. Laurence Urdang (1968), word square adalah sejumlah kata yang disusun satu di bawah yang lain dalam bentuk bujur sangkar dan dibaca secara mendatar dan menurun.  
4. Hornby (1994), word square adalah sejumlah kata yang disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke belakang.
5. Trianto (2011: 23), word square berasal dari word yang artinya kata dan square yang artinya persegi, word square merupakan model yang menggabungkan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokkan jawaban pada kotak-kotak jawaban.

Fungsi Model Pembelajaran Word Square
Fungsi dari model pembelajaran word square pada umunya ialah untuk memberikan suasana belajar yang lebih menantang dan menyenangkan sehingga tidak monoton, namun tentunya terdapat fungsi lain yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran secara luas.
1. Kegiatan tersebut mendorong pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran.
Diharapkan dengan melakukan model pembelajaran word square peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan sebab mendapat pelajaran dua kali berturut turut, yakni saat pengajar atau pendidik memberikan penjelasan dan ketika peserta didik mengisi jawaban sesuai pertanyaan yang disediakan.

Di sini secara otomatis peserta didik belajar untuk mengingat apa yang telah disampaikan oleh pengajar atau pendidik dan menerapkan langsung pada kotak kotak jawaban yang tersedia, semua mata pelajaran baik yang berhubungan dengan angka ataupun huruf dapat diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran word square ini.

2. Melatih untuk berdisiplin.
Tentunya peserta didik yang tidak mendengarkan penjelasan materi pengajar atau pendidik di awal akan kesulitan dalam menjawab pertanyaan sebab terdapat banyak angka dan huruf lain yang mengecoh, sehingga hal itu dapat membuat peserta didik lebih sadar untuk memperhatikan apa yang disampaikan pengajar atau pendidik dan dapat menjawab pertanyaan dengan cepat.

3. Dapat melatih sikap teliti dan kritis.
Dalam menjawab pertanyaan di kota kotak jawaban yang tersedia jelas dibutuhkan ketelitian terlebih di awal-awal pertanyaan ketika semua kotak jawaban belum terisi, peserta didik harus mencari satu-satu di huruf atau angka yang tersedia hingga menemukan jawaban yang tepat sehingga secara langsung akan menjadi peserta didik yang teliti dan pantang menyerah.

4. Merangsang untuk berpikir efektif.
Model pembelajaran word square dapat membuat siswa berpikir cepat karena ketelitian yang didapatkan, pertama kali diterapkan mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama namun di tahap selanjutnya peserta didik akan mampu memahami alur dan bisa menyelesaikan segala pertanyaan dengan mudah dan cepat karena terbiasa teliti dan berpikir kritis.

Penerapan Model Pembelajaran Word Square
Dalam proses pembelajaran, model pembelajaran word square diterapkan dengan cara berikut di antaranya,
1. Pengajar atau pendidik menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
Tentu diawali dengan apa yang dibebankan pada materi pembelajaran di awal, misalnya tentang pelajaran sejarah maka dijelaskan bahwa materi kali ini tentang Kerajaan dan silsilahnya, pengajar atau pendidik pada awalnya menjelaskan materi secara lengkap terlebih dahulu kepada peserta didik.

2. Pengajar atau pendidik membagikan lembaran kegiatan.
Setelah penjelasan selesai dilakukan, pengajar atau pendidik segera membagikan lembar kerja yang telah berisi pertanyaan beserta kotak-kotak yang berisi jawaban dengan disertai huruf-huruf atau angka acak di mana untuk menemukan jawabannya peserta didik harus paham dan teliti.

3. Peserta didik menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban secara vertikal, horizontal maupun diagonal.
Jawaban dapat diberikan dengan cara memberi bundar atau memberi garis dan menuliskan sesuai nomor yang tertulis, hal ini menjadi hal yang menyenangkan bagi peserta didik sebab mereka mendapatkan kemampuan belajar dan mengingat sekaligus kemampuan bermain dan teliti sehingga lebih mampu berpikir cepat dan tepat.

4. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak.
Dia akhir, tentunya pengajar atau pendidik melakukan penilaian terhadap jawaban yang diberikan apakah sudah sesuai atau ada kesalahan, hal ini membuat peserta didik lebih mengingat materi yang disampaikan sebab berpikir secara sistem hafalan sekaligus secara spontan.

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Word Square
Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran word square, adapun kelebihan model pembelajaran word square di antaranya,
1. Mendorong pemahaman siswa dalam pelajaran
2. Melatih untuk berdisiplin
3. Dapat melatih sikap teliti dan kritis
4. Merangsang siswa untuk berpikir efektif, model pembelajaran ini mampu sebagai pendorong dan penguat siswa terhadap materi yang disampaikan
5. Melatih ketelitian dan ketepatan dalam menjawab dan mencari jawaban dalam lembar kerja

Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran word square di antaranya,
1. Siswa hanya menerima bahan mentah
2. Siswa tidak mampu mengembangkan materi dengan kemampuan yang dimiliki 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Model Pembelajaran Word Square: Pengertian, Fungsi, Penerapan, Kelebihan, dan Kekurangannya"