Insomnia: Pengertian, Gejala, Faktor Pendorong, Jenis, dan Pencegahannya

Pengertian Insomnia
Insomnia
Pengertian Insomnia
Insomnia adalah gangguan kesehatan yang menyebabkan penderitanya sulit tidur atau tidak cukup tidur, meski terdapat cukup waktu untuk melakukannya. Insomnia juga dapat diartikan sebagai gangguan yang dapat membuat penderitanya tidak mempunyai kualitas tidur yang baik dan akan mendapatkan berbagai gangguan di siang harinya.

Insomnia bisa berdampak pada gangguan dalam berbagai fungsi umum. Waktu tidur dan kepuasan seseorang setelah tidur memengaruhi kualitas hidup dan kesehatan seseorang secara keseluruhan. Pada umumnya, orang membutuhkan 8 jam tidur dalam sehari untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit.

Waktu tidur yang terlalu lama atau malah terlalu sedikit dapat menimbulkan gangguan, baik fisik maupun mental. Namun, waktu tidur yang cukup juga tidak menjamin kondisi tubuh yang fit jika kualitas tidurnya tidak baik.

Gejala Insomnia
Gangguan tidur ini memang ditandai dengan kesulitan untuk tidur. Namun, ada pula gejala lain yang mungkin menyertai. Tanda dan gejala insomnia yang umum terjadi, meliputi di antaranya,
1. Kesulitan untuk memulai tidur pada malam hari.
2. Sering terbangun tengah malam atau bangun sangat pagi.
3. Bangun tidur dengan tubuh yang lelah.
4. Kerap mengantuk dan kelelahan pada siang hari.
5. Lekas marah, depresi, atau cemas/gugup.
6. Masalah dalam memperhatikan, sulit fokus pada tugas-tugas, dan sulit mengingat.
7. Sakit kepala dan kepala terasa tegang.
8. Rasa tertekan pada perut dan usus.
9. Kekhawatiran tentang tidur.

Faktor Pendorong Insomnia
Tidak dapat dipungkiri jika insomnia dapat terjadi pada semua rentang usia. Namun untuk rentang gender, memang fakta jika insomnia lebih banyak terjadi pada manusia berjenis kelamin wanita dibandingkan manusia berjenis kelamin pria.

Berikut beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya gangguan kesulitan tidur di antaranya,
1. Adanya gangguan atau masalah pada mental (tertekan, gangguan pasca trauma, gangguan kekerasan, dan masih banyak lagi)
2. Bekerja dengan shift saat malam, pekerjaan yang melibatkan metode shift dinilai dapat merubah jam biologis atau jam alami yang ada dalam tubuh.
3. Perbedaan jenis kelamin, untuk wanita yang mengalami menstruasi atau datang bulan akan secara alami mengalami perubahan hormon yang tidak tertebak. Akibatnya para wanita akan sangat mudah menghasilkan keringat dimalam hari.
4. lanjut usia (lansia) dikarenakan sudah berumur maka akan sangat mudah terkena penyakit tua. Salah satu gangguan yang terjadi adalah adanya gangguan kesulitan tidur.
5. Tidur terlalu lama di siang hari.

Jenis Insomnia
Berikut beberapa jenis insomnia umum di antaranya,
1. Insomnia akut
Insomnia akut atau yang juga dikenal dengan sebutan insomnia jangka pendek adalah suatu kondisi di saat penderita mengalami sebuah gangguan susah tidur dalam kurun waktu yang relatif sebentar atau pendek. Insomnia akut biasanya akan datang dikala penderita memiliki hal yang membuatnya merasa stres dan tertekan.

2. Insomnia kronis
Insomnia kronis merupakan kebalikan dari insomnia akut. Insomnia kronis adalah gangguan susah tidur yang terjadi dalam jangka waktu yang relatif lama atau panjang. Gangguan sulit tidur jenis ini dapat menyebabkan kesulitan tidur nyenyak lebih dari tiga hari dalam kurun waktu seminggu atau bahkan mungkin dapat bertahan hingga lebih dari tiga bulan.

3. Insomnia sleep onset
Insomnia sleep onset merupakan gangguan kesulitan tidur meskipun sudah merasa kantuk. Penderita insomnia jenis ini akan sangat susah tidur meskipun sudah merasa sangat mengantuk dan bahkan sudah berusaha membuat tubuhnya tertidur.

Penderita akan berjuang untuk tidur meskipun sudah berada di atas Kasur selama kurang lebih 20-30 menit. Penderita sulit untuk tertidur meskipun sudah memejamkan mata berulang kali. Penyebab dari insomnia jenis ini tak lain tak bukan juga dapat disebabkan oleh gangguan mental, seperti menerima tekanan yang berat, mengalami gangguan pada kecemasan, sampai titik depresi.

4. Insomnia anak-anak
Ada sebuah lembaga bernama American Academy of Sleep Medicine yang melakukan sebuah penelitian. Dari hasil penelitian dan pemantauan mereka didapatkan beberapa fakta bahwa ada dua jenis gangguan kesulitan tidur yang kerap terjadi pada anak-anak atau manusia di usia dini.

Jenis gangguan kesulitan tidur pertama adalah insomnia sleep onset. Gangguan kesulitan tidur ini disebabkan oleh kebiasaan anak yang biasa digendong atau diberikan susu, dan berada di tempat tidur yang sama dengan orang tuanya. Dikarenakan anak-anak dibiasakan seperti itu, membuat anak-anak tidak akan bisa tidur jika tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan tersebut.

Tak hanya itu saja, jika anak tidak dibiasakan untuk memiliki jam tidur tetap, juga akan meningkatkan kemungkinan datangnya gangguan sulit tidur. Jika orangtua atau pengasuh memaksa anak untuk memiliki jam tidur tetap justru akan mengurangi kemungkinan datangnya gangguan sulit tidur pada anak.

5. Insomnia akibat obat atau zat tertentu
Insomnia atau gangguan kesulitan tidur jenis ini dapat terjadi dikarenakan adanya stimulant yang berasal dari mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menghambat rasa kantuk. Obat-obatan atau zat tertentu tersebut antara lain seperti alkohol, kopi yang mengandung kafein tinggi, dan makanan atau minuman tertentu lainnya.

6. Insomnia disebabkan kondisi medis
Insomnia atau gangguan sulit tidur dengan jenis ini dapat disebabkan oleh berbagai hal yang berhubungan dengan gangguan yang disebabkan oleh kondisi medis dari penderita. Salah satu contoh mudahnya adalah insomnia yang disebabkan oleh adanya gangguan jiwa pada penderita. Masalah lainnya adalah kondisi medis karena adanya gangguan mental, seperti depresi adanya gangguan kecemasan, gangguan bipolar, dan lain sebagainya.

7. Mixed insomnia (insomnia campuran)
Jenis gangguan kesulitan tidur yang terakhir adalah jenis campuran. Nama jenis ini masih belum formal. Meskipun begitu, nama campuran ini sangat amat menggambarkan jenis gangguan kesulitan tidur kali ini. Dikarenakan insomnia campuran sendiri terjadi karena adanya kombinasi dari insomnia jenis sleep onset yang ditambah dengan tidak adanya kemampuan menjaga kualitas tidur, serta ditambah dengan kebiasaan bangun pagi.

Pencegahan Insomnia
Berikut adalah beberapa cara yang efektif untuk mencegah terjadinya gangguan tidur di antaranya,
1. Cobalah untuk mempertahankan jadwal tidur dan bangun yang kira-kira sama, bahkan di akhir pekan.  Pastikan juga untuk menghindari tidur siang karena dapat mengurangi rasa kantuk di malam hari.
2. Buat rutinitas sebelum tidur yang membantu Anda rileks dan mendapatkan suasana yang baik untuk tidur.
3. Membatasi asupan kafein di sore hari.
4. Redupkan lampu dan letakkan perangkat elektronik sekitar satu jam sebelum waktu tidur.
5. Dapatkan sinar matahari dan aktivitas fisik hampir setiap hari atau setiap hari, jika memungkinkan.
6. Hindari tidur siang, terutama jika Anda tahu tidur di siang hari membuat Anda tetap terjaga di malam hari.
7. Memeriksakan diri ke psikolog jika merasakan gejala gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Insomnia: Pengertian, Gejala, Faktor Pendorong, Jenis, dan Pencegahannya"