Orang Berbohong: Pengertian, Penyebab, Jenis, Cara Mengetahui, Dampak Kebiasaan Berkata Bohong

Table of Contents
Pengertian Orang Berbohong
Orang Berbohong

Pengertian Orang Berbohong

Bohong dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tidak sesuai dengan hal (keadaan dan sebagainya) yang sebenarnya; dusta; bukan yang sebenarnya; palsu. Sementara berbohong adalah menyatakan sesuatu yang tidak benar; berbuat bohong; berdusta.

Bohong adalah pernyataan yang salah dibuat oleh seseorang dengan tujuan pendengar percaya. Orang yang berbicara bohong dan terutama orang yang mempunyai kebiasaan berbohong disebut pembohong.

Garis antara kebohongan dan kebenaran sebenarnya sangatlah tipis. Pada sebuah kebohongan ada pula unsur kesengajaan.

Penyebab Orang Berbohong

Terdapat banyak alasan yang menjadi penyebab orang berani berbohong dan meski berbohong adalah perbuatan yang tidak baik, alasan dibalik kebohongan itu sendiri tidak selalu seburuk seperti yang kita pikirkan.
1. Tidak ingin mengecewakan orang lain
Ada kalanya, seseorang menaruh harapan terlalu tinggi pada kita, karena kita menyayangi mereka, kita tidak ingin merusak harapan itu dan membuatnya kecewa. Masalahnya, kadang harapan kita tidak selalu sesuai dengan kenyataan yang ada. Banyak orang memilih berbohong untuk menutupi kenyataan yang sebenarnya.

Bukan karena mereka sengaja, namun lebih karena takut melihat orang yang disayanginya kecewa. Mereka takut melihat reaksi orang terdekatnya saat diberitahu kenyataan yang ada. Alhasil, bohong dijadikan pilihan.

2. Agar disukai banyak orang
Saat kita memasuki lingkungan baru, kita tentu ingin diterima dan disukai oleh orang-orang di lingkungan tersebut. Saking inginnya, sampai rela melakukan apa saja, termasuk berbohong agar orang lain terkesan. Padahal sepintar apa pun kita menutupinya, pasti akan ketahuan juga.

3. Karena mereka telah melakukan kesalahan fatal
Tidak semua orang berbohong karena alasan yang baik, mayoritas justru karena alasan yang sangat buruk. Banyak orang berbohong untuk menutupi kesalahan yang mereka buat. Biasanya kesalahan itu fatal, dan dapat merugikan atau menyakiti orang lain. Mereka tidak mau mengakui kesalahannya apalagi bertanggung jawab atas kesalahannya. Hal ini jelas merupakan alasan yang sangat buruk untuk berbohong.

Jenis Kebohongan

Berikut beberapa jenis yang mungkin biasanya terjadi di antaranya,
1. Kebohongan sempurna
Yang dinamakan dengan kebohongan sempurna adalah ketika sudah direncanakan dengan sempurna bahkan dari awal. Dalam artiannya memiliki kemampuan untuk bisa meyakinkan orang lain yang dituju dengan beragam cara.

2. Kebohongan tidak sempurna
Yang dinamakan dengan kebohongan tidak sempurna tentu saja kebalikan dari sebelumnya yaitu karena tidak direncanakan. Jika pun tidak direncanakan namun tetap saja tidak sempurna. Sifatnya hanya spontanitas.

Cara Mengetahui Orang Berbohong

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui orang berbohong atau tidak kepada Anda  dari sudut psikologi di antaranya,
1. Bangun kenyamanan terlebih dahulu
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan membuat kenyamanan terlebih dahulu. Cara ini sangat efektif untuk bisa mendeteksi kebohongan seseorang. Dengan membangun kenyamanan, tentu saja orang yang ingin Anda tes bisa dengan mudah menjawab segala pertanyaan yang Anda ajukan nantinya. Anda bisa mendekati terlebih dahulu dan kemudian mengajaknya mengobrol seperti biasa.

Tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang cukup simple. Jika perlu Anda bisa melontarkan candaan-candaan agar suasana mencair dan lawan bicara dapat tertawa. Jika lawan bicara sudah merasa nyaman maka tentu saja akan membuat kebohongan dapat terlihat dengan cepat jika memang orang tersebut sedang berbohong.

2. Coba berikan pertanyaan yang mengejutkan
Pembohong yang ulung terkadang mengetahui jika dirinya akan diinterogasi saat selesai melakukan kebohongan. Untuk itu lah beberapa di antaranya terkadang sudah menyiapkan beberapa jawaban. Misalnya saja jika orang tersebut selingkuh, maka tentu saja dirinya sudah menyiapkan jawaban saat ditanya “kemana saja seharian?”.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentunya sudah biasa dan mudah ditebak. Untuk itu tidak ada salahnya jika Anda memberikan pertanyaan yang tidak menduga yang mana dapat membuat dirinya terkejut dan tidak siap memberikan jawaban. Hal ini lah yang kemudian dapat memperjelas jika lawan bicara Anda sedang berbohong atau tidak.

3. Perhatikan mata lawan bicara
Menurut ilmu psikologi, mata adalah jendela hati seseorang yang dapat menyatakan segalanya. Sehingga melalui mata Anda bisa mengetahui jika seseorang itu berbohong atau tidak. Hal yang paling terlihat jelas adalah dengan melihat gerakan bola mata dari lawan bicara Anda.

Mata manusia menghubungkan langsung dengan otak, melalui syaraf-syaraf yang saling berhubungan satu sama lainnya. Sehingga saat orang berbohong, maka dirinya akan berpikir terlebih dahulu untuk bisa menutupi kebohongan yang dilakukannya. Hal tersebutlah yang kemudian memicu gerakan mata seseorang yang berubah.

Ketika orang berbohong maka secara otomatis gerakan bola mata akan mengarah ke kanan sambil berusaha mencari alasan untuk menutupi kebohongan yang dilakukannya. Biasanya orang-orang yang melakukan kebohongan akan berupaya melakukan kontak mata yang lebih intensif dibandingkan biasanya.

Namun juga sebagian orang yang berbohong tidak akan mampu menatap lawan bicaranya karena merasa takut dan cemas yang berlebihan. Selain itu perhatikan intensif kedipan dari orang yang berbohong tersebut. Orang yang sedang melakukan kebohongan memiliki kontak mata yang cukup intensif karena tanda-tanda stres yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan matanya tegang dan mudah berkedip.

4. Perubahan gaya bicara
Perhatikan gaya bicaranya, apalagi jika orang tersebut merupakan orang yang sudah lama Anda kenal. Tentunya Anda memahami bagaimana cara dan karakteristik bicara teman Anda tersebut. Ada ciri khas yang dimiliki setiap orang satu sama lainnya saat berbicara, baik itu dalam sedih, senang, marah, dan lainnya.

Biasanya hal ini akan diikuti dengan gesture khas seperti gerakan tangan, bibir, matan alis, dan lainnya. Sehingga jika caranya tidak sama seperti yang dilakukan biasanya, maka hal ini menunjukkan jika ada hal yang disembunyikan oleh teman Anda tersebut.

5. Perhatikan perubahan nafas
Dalam setiap kebohongan, detak jantung seseorang akan terus meningkat yang membuat nafas menjadi cepat. Biasanya orang yang berbohong akan mengambil nafas secara dalam untuk bisa menenangkan perasaannya yang mungkin sedang takut dan cemas. Cara ini juga diterapkan dalam mesin pendeteksi kebohongan, dengan cara mengukur detak jantung dari orang yang sedang diwawancarai.

6. Perhatikan intonasi bicara
Menurut penjelasan beberapa ahli psikologi, seseorang yang berbohong akan menaikkan nada atau intonasi bicaranya lebih tinggi secara spontan, bahkan tanpa disadarinya. Hal ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang berbohong agar pernyataannya dapat didengar jelas oleh orang yang dituju tanpa dirinya menyadari.

Seperti yang banyak orang ketahui, orang yang berbohong akan berusaha memutar balikkan fakta yang ada menjadikan kebohongannya menjadi sebuah fakta. Hal ini akan disertai dengan nada tinggi serta penjelasan yang panjang.

7. Perhatikan ekspresi wajah
Memperhatikan ekspresi wajah menjadi hal yang cukup efektif untuk mengetahui kebohongan yang disembunyikan seseorang. Hal tersebut juga telah didukung dengan penelitian yang dilakukan The Career Builder.

Penelitian ini menjelaskan jika seseorang yang melakukan kebohongan akan membuat ekspresi wajah yang sangat datar, bahkan tidak ada ekspresi dan emosi yang terlihat. Hanya terlihat sedikit perubahan pada bagian mata yang menurun seperti ekspresi bersedih.

Ada pula yang terlihat aneh pada senyuman yang terpancar. Orang-orang yang jujur biasanya memperlihatkan ekspresi wajah yang ceria tanpa adanya beban.

8. Perhatikan bahasa tubuh
Seorang yang melakukan kebohongan biasanya akan terlihat dari beberapa gerakan tubuh yang merupakan refleks ataupun disengaja. Ada beberapa gerakan tubuh yang mungkin terlihat pada seseorang yang berbohong di antaranya,
a. Gerakan tangan dari seseorang yang berbohong biasanya akan berlebihan karena rasa takut dan cemas yang berlebih sehingga menyebabkan gerakan tangan yang tidak biasa seperti menyentuh wajah, bibir, leher, dahi, hidung, dan beberapa objek lainnya di sekitarnya.
b. Gerakan kaki akan terlihat tidak tenang, seperti selalu menggerakkan kaki ketika duduk maupun berdiri. Hal ini karena rasa tidak nyaman akan kebohongan yang sudah dilakukannya.
c. Gerakan bada lainnya yang ditimbulkan karena adanya refleks yang dilakukan ketika menyembunyikan kebohongan. Gerakan badan lainnya semisal mengangkat bahu, menggerakkan siku tangan, dan lainnya. Yang paling terlihat adalah saat orang tersebut meninggalkan lawan bicaranya dengan cepat karena merasa tertekan akan kebohongannya yang takut terbongkar.
d. Gerakan menyentuh hidung serta menutup wajah dan mulut menjadi hal yang sering terlihat dari orang-orang yang sedang menutupi kebohongan. Namun hal ini juga bisa Anda pertimbangkan jika memang merupakan bawaan dari lahir yang mana merupakan respons reflektif seseorang.

9. Cobalah untuk menanyai orang yang Anda duga berbohong
Cara ini memang sedikit berisiko besar, terutama jika ternyata lawan bicara Anda tidak melakukan kebohongan apa pun. Cara ini tentu saja akan memberikan dampak yang buruk. Untuk itu cara ini mungkin bisa Anda lakukan jika ciri-ciri berbohong sudah tampak jelas pada orang yang Anda tuju sehingga Anda meyakini jika lawan bicara Anda memang sedang berbohong.

Namun dengan hanya membiarkannya saja dan tidak mencari solusi juga akan berdampak buruk terutama bagi yang melakukannya. Untuk itu solusi ini dapat Anda pertimbangkan kembali untuk mendapatkan jawaban yang Anda inginkan.

10. Mengetahui melalui telepon
Jika Anda tidak bisa berbicara secara langsung, Anda masih bisa mengetahui apakah orang tersebut sedang berbohong atau tidak melalui telepon. Hal penting yang harus Anda pahami dari orang yang sering berbohong adalah mereka sudah terbiasa bahkan melakukannya tanpa adanya beban.

Orang yang berbohong akan terlihat dari cara bicaranya yang terlalu bertele-tele di telepon, berputar putar padahal hanya menceritakan satu topik saja. Hal ini dikarenakan untuk menutupi kebohongan yang dilakukannya. Orang yang berbohong juga akan berusaha untuk berbicara di luar dari topik yang dibicarakan karena merasa takut jika orang lainnya mengetahui kebohongan yang dilakukannya.

11. Dengarkan dengan cermat apa yang dibicarakan
Coba perhatikan apa yang dibicarakan oleh orang tersebut. Orang yang berbohong seringkali menggunakan kata-kata semisal “tapi”, “sedangkan”, “kecuali” karena pola pikirnya yang rumit saat melakukan kebohongan. Biasanya mereka juga suka melakukan pengulangan kata. Bahkan lebih seiring menggunakan kata aku atau punyaku karena kesulitan untuk menemukan kata ganti pribadi.

12. Gunakan intuisi
Hal terakhir yang bisa Anda lakukan adalah dengan menggunakan intuisi. Percaya atau tidak, manusia diciptakan Tuhan dengan memiliki intuisi di dalam pikirannya. Selain itu, manusia diciptakan agar bisa selalu mengatakan kejujuran.

Untuk itulah sebenarnya sangat susah bagi manusia melakukan kebohongan. Intuisi sebenarnya tidak  sama  dengan nafsu yang sifatnya subjektif. Intuisi memiliki sifat yang objektif sehingga tidak didasarkan dengan keinginan seseorang.

Jadi jika Anda merasa dibohongi dengan berprasangka dibohongi adalah hal yang tidak sama. Sehingga sebelum diri Anda yakin jika sedang dibohongi, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu pada diri Anda. Apakah ini prasangka atau intuisi.

Meskipun Anda tidak memiliki bukti apakah diri Anda sedang dibohongi atau tidak, namun setidaknya Anda mengetahui jika ada orang yang sedang berbohong kepada Anda sehingga nantinya Anda tidak mempercayainya begitu saja.

Dampak Kebiasaan Berkata Bohong

Tak hanya berdampak buruk pada hubungan dengan orang sekitar, kebiasaan berbohong juga dapat memengaruhi kondisi kesehatan.

Hal ini karena seseorang akan merasa terbebani secara fisik dan emosional saat berbohong, terlebih jika suatu kebohongan diikuti dengan kebohongan lainnya. Dalam jangka panjang, kondisi ini akan menyebabkan stres.

Penelitian membuktikan bahwa stres yang dialami seseorang yang berbohong dapat memicu terjadinya berbagai masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, gangguan kecemasan, depresi, dan bahkan kanker.

Sementara itu, studi lainnya menunjukkan bahwa orang yang berkata jujur cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang di sekitarnya dan memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena penyakit daripada orang yang sering berbohong.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment