Minder: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Cara Menghindarinya

Pengertian Minder
Minder
Pengertian Minder
Minder dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah rendah diri. Minder merupakan perasaan saat Anda tidak yakin akan kemampuan yang Anda miliki. Anda secara tidak sadar menganggap diri tidak akan cukup untuk mencapai suatu target tertentu.

Menurut Matrin E. Ford, merasa minder pada waktu-waktu tertentu adalah bagian dari kebiasaan normal manusia. Namun, hal yang menjadi pembeda antara minder yang wajar dan yang tidak adalah cara merespons rasa minder tersebut.

Minder yang wajar justru memotivasi untuk berlatih lebih baik agar dapat meningkatkan kemampuan. Minder ini membuat Anda menjadi semakin bersemangat untuk menjalin relasi dengan orang-orang yang dikagumi, sekaligus belajar dari pengalaman mereka.

Sebaliknya, kalau rasa minder malah membuat iri dan ingin menjatuhkan orang lain, tentu harus diwaspadai. Rasa minder yang buruk tidak memberi semangat untuk menjadi lebih baik, tetapi justru membuat tidak ingin mencoba sama sekali dan malah menyalahkan orang lain dan keadaan.

Penyebab Timbulnya Rasa Minder
1. Memiliki pengalaman buruk
Mempunyai pengalaman tidak menyenangkan di masa lampau. Apabila ia pernah mengalami kejadian yang kurang mengenakan, kemungkinan besar dirinya bisa mengidap inferiority complex ataupun minder.

Contoh seorang perempuan pernah menjadi korban bullying atau perundungan karena penampilan fisiknya yang dianggap kurang rupawan. Ini tentu dapat memengaruhi pola pikirnya. Perempuan tersebut pun minder dan merasa bahwa tubuhnya lebih buruk daripada temannya.

2. Kesehatan mental yang tidak baik
Memiliki masalah terkait kesehatan mentalnya sejak awal merasa kurang percaya diri dan cenderung pribadi yang pesimistis. Kondisi tersebut akan semakin parah jika disertai dengan depresi. Seorang yang depresi rentan menumbuhkan perasaan minder karena sudah tidak lagi mampu mengendalikan perasaan tersebut dalam dirinya.

3. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab munculnya rasa minder karena kesenjangan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Terlebih lagi dalam kehidupan remaja, pertemanan sangatlah krusial. Remaja membutuhkan lingkungan yang dapat menerima keberadaannya. Akan tetapi, pertemanan tersebut kerap memicu kemunculan kesenjangan.

Sebagai contoh, ketika ada teman yang memiliki banyak barang branded, seorang remaja yang belum memahami kerasnya hidup, merasa rendah diri dengan temannya karena ia tidak mampu membelinya. Lebih dari itu, hal ini akan semakin parah jika kondisi ekonomi orang tua dijadikan sebagai bahan ejekan teman-teman lainnya. Selain minder, remaja tersebut juga akan mengalami trauma.

4. Budaya
Budaya atau kepercayaan di masyarakat. Misalnya bagaimana persepsi lingkungan masyarakat yang membedakan terhadap anak laki-laki dan perempuan. Untuk anak laki-laki, mereka harus tangguh, tidak boleh menangis, maupun tampak lemah, dituntut harus terlihat kuat.

Mereka akan lebih terlihat ‘aneh’ terutama jika memiliki tabiat (tingkah laku ataupun cara berpakaian) yang menyerupai perempuan. Sementara perempuan, ada standar yang harus dipenuhi seperti pintar memasak, terkadang dianggap lemah, tidak boleh memiliki berat badan yang berlebihan dan dituntut harus tegar.

Adanya ketentuan umum tersebut membuat orang yang kebetulan bertolak belakang dengan standar yang berlaku merasa minder. Alhasil, menyalahkan diri sendiri karena tidak sesuai dengan apa yang lingkungan inginkan.

5. Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua yang kurang tepat juga ikut andil dalam menyebabkan remaja minder dengan teman-temannya. Misalnya, orang tua selalu mengkritik dan mengatakan kalau dirinya tidak pernah melakukan yang terbaik kepada anaknya atau membanding-bandingkan dengan anak orang lain.

Perlakuan tersebut dapat membuat anak memunculkan rasa kegagalan di dalam dirinya dan merasa bahwa dirinya merupakan pecundang sejati. Jika sering mengalami hal tersebut, perasaan tadi akan mengakar dan semakin sulit untuk dihilangkan.

6. Sering bermain sosial media
Terakhir, sering bermain sosial media dapat menyebabkan rasa minder. Ketika asyik bermain sosial media kita akan sering melihat status atau mengunggah foto dari orang lain yang terlihat bahagia dan membagikan achievement mereka yang belum kita miliki.

Dari situlah timbul rasa minder dan iri atas apa yang mereka capai. Namun, jika dilihat dari kenyataan orang yang terlihat bahagia di sosial media belum tentu benar-benar bahagia di dunia nyata dan mereka yang memiliki kesuksesan juga sudah melewati asam garamnya kehidupan sedangkan kita belum melalui tahapan atau proses yang sama dengan mereka.

Gejala Minder
Berikut beberapa tanda-tanda Anda sedang terkena gejala minder yang sifatnya negatif menurut para ahli di antaranya,
1. Hanya fokus kepada hal negatif
Aku terlalu gemuk. Aku tidak berbakat. Aku tidak beruntung. Kata-kata negatif semacam inilah yang menguasai pikiran sehingga Anda sulit untuk mengingat-ingat, apa sih kelebihanku? Buat Anda, Anda adalah yang terburuk.

2. Menutup diri kepada keluarga dan teman
Karena merasa tidak hebat dan berkemampuan, Anda rentan merasa bersalah dan malu dengan diri sendiri. Perasaan ini yang kemudian membuat Anda jadi menjauh dari lingkungan pergaulan, bahkan dari keluarga sendiri. Anda rentan merasa malu jika orang lain berhasil menemukan ketidakmampuanmu dan tidak ingin merepotkan orang lain karena merasa tidak diandalkan.

3. Mencari perhatian dan persetujuan orang lain
Karena Anda merasa tidak memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, Anda jadi merasa membutuhkan persetujuan dan perhatian orang lain untuk merasa sebaliknya. Mencari perhatian orang lain dapat menjadi negatif jika Anda berulang kali membual untuk mencari simpati. Selain itu, Anda jadi kehilangan kepercayaan diri sama sekali.

4. Meremehkan orang lain
Ternyata, rasa minder juga bisa menimbulkan respons negatif lain. Perasaan gagal yang menumpuk dalam diri dapat tersalurkan melalui berbagai macam sikap. Salah satunya adalah dengan meremehkan orang lain. Hal ini terjadi karena Anda juga merasa diremehkan, setidaknya oleh diri sendiri.
 
Merasakan perasaan minder yang mendalam bisa jadi membuat Anda tidak ingin merasakannya sendirian sehingga Anda meremehkan orang lain juga.

5. Menjaga diri tetap di zona nyaman
Anda sangat takut jika harus berada di dalam situasi di mana orang lain dapat secara langsung membandingkan diri Anda dengan orang lain, contohnya di dalam perlombaan.
 
Anda tidak lagi ingin mengambil risiko untuk gagal karena kegagalan hanya membuat Anda mempertanyakan kemampuan lagi. Anda menjaga diri sendiri tetap berada dalam zona nyaman dan bertahan di sana.

Adapun ciri-ciri orang minder yang membedakan kapan seseorang merasa minder dan perilaku lain yang cenderung menarik diri dari lingkungan atau pergaulan di antaranya,
1. Sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Ketika membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang dianggap lebih sukses, seolah-olah Anda akan merasa tidak punya apa-apa dan tidak bisa dibanggakan.

Lebih jauh lagi, orang adalah terlalu memusingkan perbandingan dengan orang lain di kehidupan sosial. Seseorang yang minder akan terus menerus membandingkan diri sendiri seakan tak ada habisnya. Tentunya, ini justru bersifat merusak karena mereka membandingkan dengan orang yang dianggap lebih baik.

Hal ini akan menyebabkan rasa minder sehingga memutuskan untuk menutup diri, enggan untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan.

2. Meremehkan diri sendiri
Meremehkan atau meragukan diri sendiri. Munculnya rasa khawatir ketika salah mengambil keputusan dan ragu terhadap opini pribadi dan lebih percaya pada pemikiran orang lain. Pola semacam ini akan membuat mereka terus menerus meragukan diri sendiri. Akan sangat sulit bagi orang dengan self-esteem rendah untuk mengambil keputusan terkait hidupnya.

3. Berbicara yang negatif
Membiasakan diri berbicara negatif akan membuat kesehatan mental terguncang, bukan menjaganya dengan berbicara yang positif atau baik tentang diri sendiri. Bahkan ketika situasi tidak berjalan sesuai harapan, dengan mudah mereka akan menyalahkan diri sendiri dan ada saja hal yang dianggap salah seperti penampilan, perilaku, hingga kemampuan.

4. Pesimistis
Tidak merasa diri berguna dan tidak yakin terhadap diri sendiri akan membuat seseorang meragukan masa depan mereka. Ada rasa tak berdaya yang membuat mereka enggan melakukan sesuatu demi menggapai kesuksesan di masa depan. Pasrah tanpa berbuat apa-apa.

Mereka akan mencari alasan agar ada halangan atau menunda dalam proses mencapai kesuksesan. Ini. menjadi tameng padahal yang sesungguhnya terjadi adalah keterbatasan dari pola pikir sendiri yang pesimis.

5. Tak punya kendali
Tidak mempunyai kendali terhadap hidupnya sendiri. Seseorang merasa tidak kuasa membuat perubahan baik untuk dirinya maupun sekitarnya. Ketika menghadapi masalah, rasanya tak ada jalan keluar yang masuk akal sebab kendali bukan berada di tangan mereka.

6. Sulit menerima pujian
Orang yang minder akan sulit menerima pujian atau saran baik ataupun positif dari orang lain bahkan dari orang tuanya. Mereka tidak punya opini positif tentang diri sendiri. Oleh karena itu, semakin sulit pula menerima pujian dari orang di sekitar.

Saat mendapat pujian, mereka merasa curiga dan tidak percaya apa yang mereka katakan dan yakin bahwa pujian yang dilontarkan tidak sesuai dengan prinsip dan kondisi mereka sesungguhnya, dianggap sebagai lelucon atau bahan untuk bercanda.

7. Tidak memiliki batasan yang jelas
Terakhir, seseorang yang minder juga sulit menerapkan batasan jelas terhadap orang lain karena takut orang akan berhenti menyukai mereka ketika mulai menerapkan batasan jelas. Di saat inilah, mereka tidak berani berkata tidak dan rentan merasa stres.

Selain itu, kerap kali terjebak menjadi sosok people pleaser demi mendapatkan validasi dari orang lain atau diterima dalam lingkungan yang diinginkan. Sehingga tidak menemukan kepuasan atau kebanggaan dari diri sendiri, justru sibuk mencari pengakuan dari orang lain. Terkadang, hal tersebut melampaui batas dan tidak sesuai dengan kemampuan diri sendiri akibat terlalu getol menyenangkan orang lain.

Cara Mengatasi Minder
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa minder atau kurang percaya diri di antaranya,
1. Berpikir positif
Banyak di antaranya yang memiliki rasa tidak percaya diri dikarenakan pikiran negatif yang ada pada dirinya, untuk itu ada baiknya hilangkan semua hal buruk yang selalu Anda pikirkan, karena hal tersebut pun belum tentu akan terjadi.

Dengan memiliki pikiran yang positif tentu akan mendatangkan hal-hal yang positif pada diri Anda. sehingga Anda pun akan mampu mengatasi rasa minder atau kurang percaya diri yang sedang Anda hadapi.

2. Menghargai diri sendiri
Sebenarnya cara membahagiakan diri sendiri itu mudah, yang pertama adalah hargai diri sendiri, dengan cara ini pun bisa mengatasi rasa kurang percaya diri yang seringkali terjadi pada seseorang. Bertemanlah dengan orang sebaik mungkin sehingga hal tersebut pun mampu membuat rasa kurang percaya diri yang ada pada diri Anda menjadi berkurang.

Anda juga perlu menghargai diri Anda sendiri, sehingga hal ini akan membantu Anda pula untuk menghargai diri sendiri.

3. Melakukan introspeksi diri
Apabila seseorang merasa tidak percaya diri, biasanya orang tersebut tidak menyadari potensi yang ada di dalam dirinya, untuk itu sebaiknya agar bisa mengatasi hal tersebut kembangkan apa yang ada di dalam diri Anda, sehingga Anda pun mampu untuk mengatasi dan juga memperbaiki apa saja yang kurang pada diri Anda, karena setiap manusia memang kepribadian yang unik dan tentunya berbeda-beda.

4. Mengenali diri Anda sebenarnya
Langkah yang paling sulit agar bisa mengurangi rasa kurang percaya diri adalah dengan mengenali diri Anda yang sebenarnya.  Dengan dapat mengenali diri sendiri juga merupakan sebuah proses yang di dalamnya bisa membantu kejujuran pada diri Anda dan juga melakukan introspeksi dalam melakukan evaluasi diri. Dengan jujur pada diri sendiri pun mampu membuat Anda mengetahui apa saja kelebihan ya ada di dalam diri Anda dan hal apa saja yang bisa dibenahi dan juga dikembangkan lagi.

Dengan mengetahui diri Anda dengan baik juga bisa menjadi langkah yang tepat agar bisa masuk ke dalam kehidupan sosial. Sehingga apabila kita bisa mengenal diri kita dengan baik nantinya kesadaran yang ada pada diri kita akan diketahui oleh orang lain.

5. Menghargai pencapaian diri Anda
Memberikan penghargaan pada diri sendiri merupakan langkah dan juga cara yang baik agar bisa mengatasi rasa kurang percaya diri. Dengan mensyukuri pencapaian apa saja yang sudah Anda dapatkan meski hal tersebut sangat kecil akan membuat Anda jauh lebih menghargai apa yang dianugerahkan pada diri Anda.

6. Melakukan peningkatan pengetahuan
Memiliki pengetahuan yang melebihi dari orang lain tentu saja bisa dijadikan sebagai sebuah kekuatan. Dengan menyerap informasi sebanyak-banyaknya tentu bisa sangat berguna dan juga membuat pengetahuan Anda menjadi lebih tajam dan juga baik.

Dengan memiliki pengetahuan yang melebihi orang lain juga bisa sangat bermanfaat agar wawasan yang Anda miliki semakin mengalami peningkatan, hal tersebut tentu bisa dijadikan sebagai sarana dalam hal meningkatkan rasa percaya diri. Khususnya dalam pergaulan dan juga pendidikan yang Anda miliki.

7. Jangan takut mencoba sesuatu yang baru.
Dengan menemukan hal yang baru dan melakukan hal tersebut tentu akan membuat kepercayaan diri Anda semakin meningkat. Hal tersebut juga sangat penting dilakukan agar nantinya bisa membuat Anda mengatasi rasa ketidakpercayaan diri yang terkadang timbul dan dimiliki oleh sebagian orang.

8. Berbuat baik
Dengan selalu melakukan hal baik dan juga berbuat baik pada orang lain tentu akan bisa membuat rasa kepercayaan diri Anda muncul kembali. Hal tersebut juga berhubungan dengan hal positif yang Anda lakukan pada orang lain, secara otomatis kepercayaan diri akan meningkat dan membuat Anda dapat mengatasi rasa kurang percaya diri yang muncul.

9. Menemukan kelebihan yang ada pada diri Anda
Jika seseorang memiliki kelebihan dibandingkan orang lain tentu hal tersebut bisa lebih meningkatkan rasa kepercayaan diri pada diri orang tersebut.

Untuk itu sebaiknya Anda temukan cara meningkatkan rasa percaya diri  dan juga minat atau sebuah kelebihan yang Anda miliki, karena hal tersebut mampu membuat rasa kurang percaya diri Anda teratasi dan juga sedikit demi sedikit berkurang.

10. Sering melakukan interaksi
Agar bisa mengatasi rasa kurang percaya diri ada baiknya Anda sering-sering melakukan interaksi dengan orang lain.

Hal tersebut juga mampu membuat Anda keluar dari zona nyaman yang sedang Anda hadapi, karena dengan sering melakukan interaksi juga bisa membuat perasaan minder atau kurang percaya diri akan berkurang dengan sendiri, hal tersebut juga mampu menghilangkan rasa tidak nyaman pada diri Anda nantinya.

11. Mengubah penampilan
Melakukan perubahan pada diri sendiri bukan berarti Anda melakukan perubahan yang secara signifikan pada diri Anda, untuk itu Anda juga bisa melakukan banyak perubahan dan juga memberikan energi positif khususnya untuk diri Anda. bahkan dengan memiliki penampilan yang menarik juga ternyata mampu membuat kepercayaan diri seseorang semakin tinggi.

12. Berperan aktif pada lingkungan
Jika Anda masuk ke dalam sebuah organisasi dan juga berperan aktif di dalamnya tentu hal tersebut pun mampu membuat diri Anda lebih sering melakukan interaksi, dan secara tidak langsung tentunya bisa membuat kepercayaan diri pada diri Anda semakin tinggi

13. Menjadi diri sendiri
Dengan menjadi diri sendiri  dan mencari cara percaya terhadap diri sendiri membuat Anda pun bisa menumbuhkan rasa percaya diri timbul dan membuat rasa minder yang Anda miliki semakin berkurang, untuk itu sebaiknya jangan pernah mengubah diri Anda tampak seperti orang lain, karena hal tersebut malah akan membuat diri Anda semakin minder dan tidak yakin pada diri sendiri.

Lakukanlah hal yang menurut Anda baik dan juga positif serta menjadikan diri Anda sebagai sebuah kelebihan yang dimiliki.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Minder: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Cara Menghindarinya"