Kerajaan Kutai Kartanegara: Pengertian, Sejarah, dan Silsilah Kepemimpinannya

Kerajaan Kutai Kartanegara
Kerajaan Kutai Kartanegara
Pengertian Kerajaan Kutai Kartanegara
Kerajaan Kutai Kartanegara adalah kerajaan bercorak Hindu yang didirikan pada 1300 M. Kerajaan ini berdiri Tanjung Kue, Kalimantan Timur. Namun, saat ini letak kerajaan tersebut diketahui hanya tersisa semak belukar dan makam kuno yang dipercaya sebagai makam keramat.

Pendiri kerajaan Kutai Kartanegara adalah Aji Batara Agung Dewa Sakti, yang berkuasa antara 1300-1325 M. Kerajaan ini berubah menjadi kesultanan Islam pada 1575, ketika di bawah kekuasaan Aji Raja Mahkota Mulia Alam.

Pada 1635, kerajaan ini berhasil menaklukkan Kerajaan Kutai Martapura yang kala itu diperintah oleh Maharaja Dharma Setia. Sejak saat itu, raja mengubah nama kerajaannya menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.

Sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara
Kerajaan Kutai Kartanegara disebut dalam hikayat raja-raja pasir dan kitab pararaton. Cerita masyarakat tentang kerajaan ini juga dituangkan dalam buku Salasilah Kutai, yaitu sebuah buku dengan bahasa arab melayu untuk mengisahkan kehidupan raja-raja pada masa itu.

Pendiri kerajaan ini adalah Aji Batara Agung Dewa Sakti yang kemudian menikah dengan Putri Melenu setelah dewasa menikah dan melahirkan seorang keturunan. Keturunannya ini adalah seorang anak laki-laki yang dikenal dengan nama Aji Paduka Nira.

Setelah kedua orang tuanya tiada, Aji Paduka Nira menjadi raja Kerajaan Kutai Kartanegara. Aji Paduka Nira kemudian dengan Putri Paduka Suri. Dari perkawinannya ini lahirlah keturunan yang berjumlah 7 orang anak di antaranya 5 orang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan.

Selanjutnya Kerajaan Kutai Kartanegara dipimpin oleh Maharaja Sultan. Maharaja Sultan menikah dengan Aji Paduka Sari dan dikaruniai anak yang bernama Mandarsyah. Tak berlangsung lama, akhirnya kepemimpinan ayahnya ini diserahkan kepada anak tersebut, yaitu Raja Mandarsyah.

Pada usia 4 tahun, ia dinobatkan sebagai raja setelah beranjak dewasa sebagai pewaris tunggal yang sah. Namun, Raja Mandrasyah tidak dikaruniai keturunan selama masa kepemimpinannya. Sehingga ia harus menyerahkan kepemimpinannya kepada Tumenggung Baya-Baya, hingga akhir kepemimpinan yang terus berganti dengan penerus-penerus baru.

Silsilah Kerajaan Kutai Kartanegara
Kerajaan Kutai Kartanegara merupakan kerajaan yang memiliki silsilah panjang. Hal ini juga dikarenakan perkembangan dan transisi masa perubahan keyakinan, yaitu Hindu ke Islam. Oleh sebab itu, kerajaan ini juga dikenal dengan kesultanan.
1. Aji Batara Agung Dewa Sakti 1300-1325 M
2. Aji Batara Agung Paduka Nira 1325-1360 M
3. Maharaja Sultan 1360-1420 M
4. Raja Mandarsyah 1420-1475 M
5. Pangerang Tumenggung Bayabaya 1475-1545 M
6. Raja Makota 1454-1610 M
7. Aji Dilanggar 1610-1635 M
8. Pangeran Sinum Panji Mendapa Ing Martadipura 1635-1650 M
9. Pangeran Dipati Agung Ing Martadipura 1650-1665 M
10. Pangeran Dipati Maja Kusuma Ing Martadipura 1665-1686 M
11. Aji Ragi Gelar Ratu Agung 1686-1700 M
12. Pangeran Dipati Tua Ing Martadipura 1700-1710 M
13. Pangeran Anum Panji Mendapa Ing Martadipura 1710-1735 M
14. Sultan Aji Muhammad Idris 1735-1778 M
15. Sultan Aji Muhammad Aliyeddin 1778-1780 M
16. Sultan Aji Muhammad Muslihuddin 1780-1816 M
17. Sultan Aji Muhammad Salehuddin 1816-1845 M
18. Dewan Perwalian 1845-1850 M
19. Sultan Aji Muhammad Sulaiman 1850-1899 M
20. Sultan Aji Muhammad Alimuddin 1899-1910 M
21. Pangeran Mangkunegoro 1910-1920 M
22. Sultan Aji Muhammad Parikesit 1920-1960 M

Dari berbagai sumber

Baca Juga: Kerajaan Kutai Martapura: Pengertian, Sejarah, Letak, Pendiri, Masa Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalannya

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Kerajaan Kutai Kartanegara: Pengertian, Sejarah, dan Silsilah Kepemimpinannya"