Cultural Intelligence: Pengertian, Dimensi, Level Kompetensi, Cara Mengembangkan, dan Manfaatnya

Pengertian Cultural Intelligence
Cultural Intelligence
Pengertian Cultural Intelligence
Cultural intelligence (kecerdasan budaya) adalah kemampuan individu untuk memahami, berpikir dan berperilaku secara efektif pada situasi-situasi yang bercirikan perbedaan antarbudaya. Sederhananya, kecerdasan budaya adalah kemampuan untuk bekerja dengan dan melintasi berbagai budaya.

Mengutip Ewgroup, cultural intelligence merupakan skill yang membuat anggota kelompok bisa merasa relate dan dapat bekerja secara efektif dalam beragam situasi serta budaya. Demikian, kecerdasan budaya lebih dari sekedar kemampuan dalam memahami keberagaman budaya, tapi juga meliputi kemampuan beradaptasi dan bekerja dengan orang-orang dari beragam latar budaya.

Cultural intelligence sangat terkait dengan emotional intelligence, karena setiap nilai, kepercayaan, dan gaya komunikasi tidak akan jadi masalah saat harus terjun dalam dunia kerja yang baru. Seseorang dengan kecerdasan budaya tinggi secara aktif mengakui peran budaya yang dimainkan dalam tim mereka dan menyesuaikan gaya manajemen mereka.

Dimensi Cultural Intelligence
Menurut Plum, Cultural intelligence memiliki tiga dimensi di antaranya,
1. Keterlibatan antarbudaya (intercultural engagement)
Keterlibatan antarbudaya mencakup motivasi untuk mencapai hasil positif dari perpaduan antarbudaya. Motivasi ini dapat berasal dari tujuan dorongan eksternal, seperti kebutuhan untuk membangun strategi dan inovasi. Dapat juga berasal dari dorongan internal seperti rasa ingin tahu.
2. Pemahaman budaya (cultural understanding)
Pemahaman budaya mensyaratkan pengetahuan tentang budaya sendiri dan budaya lain. Pemahaman budaya juga mencakup fleksibilitas dan kemampuan untuk mentransfer pengalaman dari satu budaya kepada budaya yang lain.
3. Komunikasi antarbudaya (intercultural communication)
Komunikasi antarbudaya adalah aktivitas dan komunikasi saat terjadinya pertemuan budaya. Terdiri dari beragam jenis komunikasi interpersonal seperti mendengarkan, mempertanyakan, merangkum, menyepakati, tidak menyepakati, dan sebagainya.

Level Kompetensi Cultural Intelligence
Livermore (The Cultural Intelligence Difference, 2011) menggambarkan tingkatan cultural intelligence, dalam bentuk skala. Dari 1 (cultural intelligence rendah) hingga skala 5 (cultural intelligence tinggi). Skala dalam cultural intelligence dan contoh perilakunya di antaranya,
1. Skala 1. Kita bereaksi terhadap stimuli eksternal (apa yang kita lihat, dengar, atau rasakan, dalam lingkungan budaya baru) dan kita langsung membuat penilaian berdasarkan budaya kita sendiri. Misalnya, kita melihat seseorang yang diam selama rapat berlangsung, kemudian kita menganggap bahwa mereka sedang menunjukkan  kebosanannya.
2. Skala 2. Kita mulai mengenali norma-norma yang berlaku dalam budaya lainnya dan kita termotivasi untuk mempelajari lebih dalam bagaimana perbedaan-perbedaan antar budaya. Misalnya, kita melihat seseorang yang diam selama rapat berlangsung, kemudian kita merasa penasaran apakah perilaku diam dalam budaya orang tersebut memiliki makna yang sama dengan perilaku diam dalam budaya kita.
3. Skala 3. Kita mulai mengakomodir norma-norma budaya yang lain ke dalam pikiran kita. Kita dapat menjelaskan bagaimana suatu budaya dapat mempengaruhi cara seseorang dalam merespons keadaan. Kita paham bahwa situasi atau realitas yang sama dapat direspons secara berbeda oleh orang-orang yang berbeda budayanya. Misalnya, kita melihat seseorang yang diam selama rapat berlangsung, kemudian kita berusaha mencari tahu apakah diamnya mereka merupakan bentuk penghargaan, sebagaimana yang berlaku di beberapa budaya lainnya.
4. Skala 4. Kita beradaptasi dan menyesuaikan pikiran dan perilaku kita dengan norma-norma yang berlaku dalam budaya lain. Misalnya, kita melihat seseorang yang diam selama rapat berlangsung, kemudian kita meminta dia untuk memberikan pendapatnya (dalam hal ini kita tahu bahwa menurut budaya mereka memberikan pendapat adalah sesuatu hal yang tidak sopan, kecuali jika diminta).
5. Skala 5. Secara otomatis kita melakukan penyesuaian pikiran dan perilaku, saat kita mendapatkan isyarat yang sesuai. Seringkali hal ini terjadi tanpa kita disadari sepenuhnya. Misalnya, kita melihat seseorang yang diam selama rapat berlangsung, kemudian  kita langsung menawarkan beberapa pilihan cara menyampaikan pendapat. Pada saat melihat isyarat-isyarat tertentu, secara otomatis kita langsung menyadari bahwa dalam budaya mereka? diam? itu dimaksudkan untuk menunjukkan respek/penghargaan.

Cara Mengembangkan Cultural Intelligence
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan budaya di antaranya,
1. Membiasakan diri dengan set nilai yang berbeda, dan nuansa budaya
Ada baiknya untuk terlebih dahulu mengenal adat, nilai, tradisi, dan hari libur budaya yang dituju. Langkah pertama dalam menciptakan lingkungan yang cerdas secara budaya adalah dengan membangun tingkat rasa hormat, kesadaran, dan kepekaan terhadap mereka yang berbeda. Dan salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan melakukan riset.

2. Berlatih melafalkan nama rekan satu tim dari negara atau budaya lain
Anda mungkin berpikir bagaimana Anda mengucapkan nama seseorang tidak begitu penting, tetapi komunikasi Anda dengan rekan tim Anda yang lain akan menjadi lebih personal ketika Anda berusaha untuk mempelajari pengucapan yang benar. Minta mereka untuk mengucapkannya perlahan, dan kemudian setelah Anda mendengar namanya pertama kali, temukan cara untuk menghafal pengucapannya.

Ketika Anda menunjukkan tingkat rasa hormat dan penghargaan untuk sesuatu yang sederhana seperti nama, interaksi dan pertemuan di masa depan dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda akan meningkatkan kualitas dan efektivitas.

3. Belajar menghargai persamaan dan perbedaan
Meskipun mungkin sulit dan bahkan menantang untuk menelusuri daftar nilai dan nuansa budaya yang sama sekali berbeda dari Anda, ini adalah langkah penting dalam mengembangkan budaya perusahaan yang lebih sadar budaya, karena mendorong toleransi. Sangat menggoda untuk melompat ke persamaan sama seperti tergoda untuk terpaku pada perbedaan, tetapi belajar untuk menjadi lebih toleran terhadap perbedaan itu akan membuat persamaan itu sangat berharga untuk dirayakan.

4. Terbuka untuk proses pemikiran dan ide yang berbeda
Semua orang berasal dari latar belakang yang beragam dan memiliki ide-ide yang dibentuk oleh pengalaman hidup, yang membuat Anda menjadi individu yang unik. Memiliki latar belakang budaya yang beragam tidak berbeda, dan hanya semakin memperkaya bisnis. Dorong tim dan pemimpin tim untuk terbuka terhadap ide-ide yang mungkin dianggap tidak biasa dalam budaya mereka.

Atipikal dapat berarti perbedaan antara kinerja perusahaan yang stagnan dan perusahaan yang berkembang baik di pasar lokal maupun global. Biarkan semua orang, terlepas dari latar belakang budaya mereka, didengar dan merasa dihargai atas kontribusi mereka.

Manfaat Cultural Intelligence
1. Membangun keharmonisan
Manfaat pertama dari memiliki cultural intelligence adalah terbentuknya harmoni antara dengan rekan kerja. Hal ini karena Anda akan menjadi compassionate dan bersikap sensitif terhadap perbedaan opini serta persepsi.

Apabila Anda dapat beradaptasi dan berasimilasi dengan budaya rekan kerja, akan terbentuk harmoni dalam lingkungan kerja yang turut meningkatkan produktivitas. Selain itu, dengan terbentuknya harmoni pun, risiko terjadinya konflik akan mengecil.

2. Meningkatkan kualitas komunikasi
Cultural intelligence adalah komponen penting dalam terjadinya komunikasi efektif di tempat kerja, terutama di perusahaan besar yang memiliki banyak pekerja dari berbagai latar budaya. Hal yang termasuk dalam komunikasi di tempat kerja adalah bagaimana sikap seseorang dilihat ketika berada di lingkungan yang tidak familier.

Jika Anda memiliki kecerdasan budaya, Anda dapat memahami orang lain dengan lebih mudah dan berinteraksi dengan lebih efektif. Sehingga bisa meminimalisir terjadinya miskomunikasi antar sesama pekerja.

3. Mempermudah adanya inovasi
Manfaat lain dari memiliki kecerdasan budaya adalah membuat lebih mudah dalam berinovasi. Cultural intelligence memudahkan Anda dalam mencari kesempatan untuk mengembangkan atau mengimplementasikan strategi baru.

Misalnya, Anda ingin merilis produk baru di daerah atau kawasan yang belum pernah jadi target Anda. Dengan kecerdasan budaya, Anda dapat beradaptasi dengan demografis yang baru dan juga mengetahui hal-hal yang membuat mereka nyaman.

4. Membangun reputasi baik dengan klien dan investor
Hal ini adalah manfaat paling penting dari memiliki cultural intelligence, terlebih jika Anda bekerja di perusahaan yang berurusan dengan klien internasional. Apabila Anda memiliki cultural intelligence, maka klien maupun investor bisnis akan lebih yakin dan menyukai Anda. Sehingga, Anda dapat membangun hubungan bisnis yang awet dan sukses.

5. Membuat Anda lebih unggul dari pekerja lain
Tak dapat dipungkiri banyak perusahaan yang mendorong adanya cultural diversity di tempat kerja. Karena itulah, perusahaan mencari pekerja yang bisa beradaptasi dan juga berkomunikasi dengan baik dalam lingkungan  dengan beragam budaya. Salah satu manfaat dari memiliki cultural intelligence adalah membuat Anda lebih unggul dibandingkan pekerja lainnya ketika bekerja.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Cultural Intelligence: Pengertian, Dimensi, Level Kompetensi, Cara Mengembangkan, dan Manfaatnya"