Superbenua: Pengertian, Karakteristik, Siklus, Teori, Dampak, Daftar

Pengertian Superbenua
Superbenua

Pengertian Superbenua
Superbenua (Superkontinen) adalah gabungan dari seluruh lempeng benua atau kraton yang membentuk daratan tunggal yang sangat luas. Ahli lain berpendapat bahwa superbenua terbentuk oleh dua blok atau lebih dari benua yang akan tergantikan oleh pergerakan lempengan tektonik Bumi. Kedua blok atau lebih benua tersebut bergabung menjadi satu kesatuan daratan yang sangat luas.

Keberadaan superbenua pertama kali diusulkan oleh Alfred Wegener dengan teorinya "pergeseran benua". Mereka terbentuk oleh lempeng benua yang menyatu. Lempeng benua secara berkala bertabrakan dan berkumpul dalam periode orogeni (pembentukan gunung) untuk membentuk superbenua.

Tampaknya ada siklus superbenua yang terbentuk dan terpecah setiap 400 atau 500 juta tahun, didorong oleh lempeng tektonik. Ilmuwan memperkirakan bahwa ada siklus setidaknya tujuh superbenua di Bumi. Superbenua terakhir, Pangea terbentuk sekitar 300 - 250 juta tahun lalu dan pecah sampai 100 juta tahun setelah itu.

Benua yang kita kenal akan menyatu lagi sekitar 250 juta tahun mendatang untuk membentuk sekali lagi superbenua.

Karakteristik Superbenua
Karakteristik utama dari superbenua di antaranya,
1. Superbenua pertama dikenal dengan nama Panottia sekitar 600 juta tahun yang lalu.
2. Yang paling dikenal yang ada adalah Pangea dan divisi pertama yang muncul darinya adalah Gondwana dan Laurasia.
3. Mereka terbentuk karena bumi bergerak konstan.
4. Mereka memblokir keluarnya panas internal yang dimiliki bumi.
5. Diyakini bahwa setiap jutaan tahun benua-benua bersatu untuk membentuk benua super.
6. Bentuknya sulit diprediksi.

Siklus Terjadinya Superbenua
Siklus Superbenua atau Siklus Benua raksasa adalah pengumpulan benua melalui tabrakan benua menjadi dataran besar dan penyebaran selanjutnya terbelah. Benua-benua saling bertabrakan di sisi berlawanan dari planet ini setiap 500 juta tahun sekali. Lempeng-lempeng ini bergerak dengan kecepatan 5 cm - dan akhirnya gerakan ini menyatukan semua benua membentuk apa yang dikenal sebagai superbenua.

Dalam siklus ini, superbenua dapat terbentuk 300 - 500 juta tahun sekali. Penciptaan superbenua bertanggung jawab atas sebagian besar fitur geologi yang kita lihat. Ini bertanggung jawab atas banyak fitur yang sudah lama hilang.

Efek siklus superbenua pada permukaan laut adalah perkiraan benua mendukung regresi, sedangkan fragmentasi dan penyebaran benua mendukung pelanggaran. Regresi mengikuti pembentukan superbenua Rodinia dan Pangea, sedangkan pelanggaran mengikuti fragmentasi Rodinia, dan pecahnya Pangea Jurassik-Cretaceous.

Karena lempeng bergerak, cekungan laut berubah bentuk dan ukurannya. Jika siklus superbenua mencerminkan rezim aliran mantel yang tidak hanya terorganisir tetapi juga meningkatkan aliran panas batas mantel inti, maka mungkin ada hubungan sebab akibat ke nukleasi inti dalam melalui peningkatan pendinginan inti.

Teori Mengenai Superbenua
Teori mengenai adanya Superbenua ini pertama kali diperkenalkan pada tahn 1912  oleh seorang ilmuwan dan meteorolog berkembangsaan Jerma yaki Alfred Lothar Wegener atau lebih dikenal sebagai Alfred Wegener. Ia menyebut teori ini sebagai “Continental Drift” atau “pergeseran benua”.

Dalam teori in dijelaskan bahwa lempengan Bumi menyatu namun kemudian berpisah kembali secara berkala. Lempengan tersebut dikarenakan adanya peristiwa tabrakan yang juga terjadi secara berkala. Peristiwa bergabung dan bertabrakan ini terjadi pada periode orogeny kata pembentukan gunung dan kemudian terbentuklah superkontinen.

Pembentukan super benua ini sudah terjadi sejak awal terciptanya Bumi. Para ahli memperkirakan super benua pertama kali terbentuk selama ribuan tahun dan dimulai ketika lapisan litosfer menjadi dingin sehingga mampu untuk membekukan lautan. Selama peristiwa pendinginan ini berlangsung, potongan tanah perlahan-lahan mulai bermunculan.  

Dampak Superbenua
Peristiwa Superbenua yang terjadi selama ratusan juta tahun sekali ini bukanlah peristiwa kecil melainkan sebuah fenomena yang akan mempengaruhi kondisi bumi dari berbagai hal. Salah satunya adalah akan berpengaruh pada iklim bumi yang berubah secara drastis.

Kemungkinannya adalah bumi akan mengalami peningkatan karbon dioksida, suhu udara, dan juga efek rumah kaca.  Dampak tersebut terjadi karena adanya aktivitas vulkanik.

Kemungkinan lainnya diungkapkan oleh para peneliti adalah ketika hal ini terjadi bumi akan mengalami penurunan suhu dan memungkinkan sebagian belahan bumi tertutup oleh es secara permanen selama bertahun-tahun apa mungkin ratusan tahun. Jika hal ini terjadi maka daratan tropis akan hilang sehingga muncul makhluk-makhluk baru sebagai bentuk adaptasi.

Daftar Superbenua
Siklus superbenua terjadi selama 300 juta sampai 500 juta tahun sekali sedangkan umur bumi saat ini adalah 4,543 miliar tahun atau sejak 2.500 juta tahun silam. Artinya sudah ada beberapa superkontinen yang pernah bermunculan di muka bumi di antaranya,
1. Superbenua Vaalbara
Vaalbara adalah sebuah daratan sangat luas yang diperkirakan ada sekitar lebih dari 3 Milyar tahun yang lalu. Vaalbara ini lah yang disebut sebagai fenomena super benua yang tertua di Bumi. Para peneliti memperkirakan superbenua ini mulai tercipta sekitar 3,6 Milyar tahun silam dan selesai terbentuk pada 3,1 Milyar tahun.

Superbenua ini kemudian terpecah sejak 2,7 Milyar tahun yang lalu. Nama Vaalbara sendiri merupakan gabungan dari dua kraton bumi yakni Kraton Kaapvaal di Afrika Selatan dan Kraton Pilbara di Australia Barat. Diprediksi pada saat terjadinya superbenua ini kondisi bumi saat itu sangat panas dan kekurangan oksigen. Terdapat pula beberapa pulau kecil pada masa superkontinen ini.

2. Superbenua Yilgarn
Sebenarnya ada beberapa pendapat para ahli yang kurang setuju jika Yilgarn adalah sebuah superbenua. Mereka lebih setuju jika Yilgarn adalah sebuah kraton yakni bagan kuno dari lapisan litosfer bumi. Namun semua ahli sepakat bahwa Yilgarn adalah daratan pertama yang ada di bumi. Jika Yilgarn dianggap sebagai superbenua maka inilah yang paling pertama ada.

Yilgarn kemudian terpecah menjadi dua bagian sekitar 3,6 Milyar tahun lalu. Bagian tersebut adalah yakni Kraton Kapvaal dan Kraton Pilbara yang kemudian menyatu kembali menjadi superkontinen Vaalbara.  

3. Superbenua Kenorland
Kornoland adalah salah satu superbenua yang paling tua. Diperkirakan daratan raksasa ini ada pada masa periode Neoarkean yakni sekitar 2,7 Miliar tahun lalu. Benua besar ini kemudian berakhir pada zaman  Paleoproterozoikum.  yakni sekitar 2,12 Miliar tahun lalu. pada masa ini Bumi dipenuhi oleh yang banyak mengandung metana.

Pada masa ini, Kenorland diperkirakan bukan satu-satunya daratan yang ada. Para ilmuwan menduga ada lagi daratan luas yakni Anak Benua India.

4. Superbenua Ur
Ur adalah superbenua yang ada di Bumi pada 3,1 miliar yakni terbentuk ketika superbenua Vaalbara terpecah. Ukurannya sendiri sebenarnya tidak begitu besar bahkan lebih kecil daripada benua Australia saat ini. Namun para ahli tetap menganggapnya sebagai supernenua sebab pada masa itu hanya ada satu daratan luas saja yakni Ur.

5. Superbenua Rodinia
Rodinia adalah sebuah superbenua yang ada dan terbentuk sekitar satu Miliar tahun yang lalu. Jika super benua lainnya masih menjadi perdebatan dan memerlukan penelitian lebih lanjut, Rodinia sudah dipastikan benar-benar pernah ada.  

Benua raksasa ini kemudian berakhir pada masa Neoproterozoikum yakni sektar 750 juta tahun yang lalu.  Rodinia menjadi superbenua yang paling lama mengisi bumi yakni selama  200 hingga 350 juta tahun Diketahui pada saat itu makhluk hidup yang tinggal di bumi bukan hanya ganggang tetapi sudah lebih kompleks.

6. Superbenua Columbia
Superkontinen Columbia dikenal juga sebagai Nuna dan  Hudsonland yaitu sebuah daratan luas kuno yang ada sekitar 1,8 hingga 1,5 miliar tahun yang lalu tepatnya pada periode Paleoproterozoikum. Para ahli memperkirakan ukuran daratan ini dengan panjang 12.900 kilometer dan lebar maksimal 4.800 kilometer.

7. Superbenua Gondwana
Gondwana adalah sebuah daratan raksasa yang pernah ada di Bumi pada masa 550 juta tahun yang lalu. Superkontinen ini diperkirakan memiliki luas 100.000.000 km2 dan mulai terpecah sejak zaman Jurassic yakni 200 – 160 juta tahun lalu. Benua besar ini menabrak sebuah benua kecil yaitu Euramerika.

Superbenua ini kemudian terpecah menjadi beberapa bagian yang saat ini adalah Amerika Selatan, Afrika, Antartika, Australia, anak benua India dan Arab. Perpecahan ini dimulai  Amerika Selatan mulai berpisah dari Afrika. Masing-masing bergerak ke arah barat dan utara

8. Superbenua Pangea
Pangea adalah superbenua yang paling muda dibandingkan dengan lainnya yakni sekitar 300  juta tahun silam. Superbenua ini hanya mengisi bui selama 100 juta tahun atau artinya pecah sekitar 200 juta tahun lalu. Superbenua ini merupakan gabungan dari dua daratan yakni Laurasia dan Gondwana.

Daratan ini sebagian besar memenuhi belahan bumi bagian selatan. Kehidupan di Bumi pada masa superbenua ini adalah mulai terbentuknya angin mega muson. Iklimnya benar-benar gersang namun juga terkadang banjir besar.

Prediksi Superbenua Masa Depan
Para ahli memperkirakan bumi akan berputar sedikit lebih lambat daripada masa sekarang serta luminositas matahari juga akan sedikit meningkat. Akibatnya adalah bumi mengalami penurunan suhu menjadi lebih dingin 4 derajat Celcius ratusan juta tahun yang akan datang. Hal inilah yang kemungkinan akan membentuk sebuah daratan luas baru.

Para ahli dari berbagai belahan bumi telah memprediksi superbenua di masa depan melalui 4 teori berikut di antaranya,
1. Superbenua Novopangea
Novopangea adalah prediksi daratan raksasa yang dikemukakan oleh Roy Livermore pada akhir tahun 1990an. Prediksi ini memperkirakan bahwa Samudera Atlantik akan terus melebar sedangkan Samudera Pasifik menyempit. Berdasarkan hal ini maka kemungkinan yang akan terjadi adalah bertabrakannya antara Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Kedua daratan tersebut kemudian menyatu dan bergerak ke arah Antartika kemudian kembali berbenturan dengan Afrika dan Eurasia kemudian menyatu.

2. Superbenua Pangea Ultima
Pangea Ultima ada superbenua masa depan yang memiliki banyak nama lain seperti Pangea Proxima, Neo Pangea, dan Pangea II. Prediksi ini berbeda dengan prediksi novopangea yakni Samudera Atlantik memang melebar namun kemudian menyempit. Jika hal ini yang terjadi maka lempengan akan bergerak melebar ke sisi pesisir timur Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Pada masa ini Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Afrika menyatu kembali seperti pada masa Pangea sebelumnya. Para ahli memperkirakan superbenua ini akan terjadi pada 260 juta tahun di masa lampau dan akan terpecah kembali 500 juta tahun yang akan datang.

3. Superbenua Aurica
Aurica adalah sebuah skenario benua raksasa masa depan yang terjadi karena Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik tertutup dan akan digeser oleh sebuah samudera baru. Samudera Pasifik akan tertutup oleh Asia Timur, Amerika Selatan, dan Amerika Utara kemudian bergabung menjadi satu kesatuan. Sedangkan Samudera Atlantik akan ditutup oleh Eropa dan Afrika.

Teori lain mengatakan bahwa Aurica adalah superbenua yang akan menggantikan Pangea Ultima yang terpecah 300 juta tahun mendatang. Superbenua ini juga diprediksi akan memiliki superlautan Mega-Pasifik.

4. Superbenua Amasia
Amasia adalah sebuah prediksi benua besar yang diperkirakan akan terbentuk sekitar 50–200 juta tahun dari sekarang. Daratan sangat luas ini terbentuk sebagai akibat dari lempengan bumi yang terus bergerak ke arah utara . Hal tersebut akan menyatukan semua benua kecuali Antartika.

Teori ini mematahkan prediksi lainnya yang mengatakan Samudera Pasifik dan Atlantik akan menghilang. Prediksi ini justru mengatakan keduanya akan tetap ada.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Superbenua: Pengertian, Karakteristik, Siklus, Teori, Dampak, Daftar"