Tanah Organosol: Pengertian, Ciri, Jenis, Manfaat, Tanaman, dan Persebarannya

Pengertian Tanah Organosol
Tanah Organosol

Pengertian Tanah Organosol
Tanah organosol adalah tanah yang proses pembentukannya dari hasil pembusukan bahan- bahan organik. Tanah organosol biasanya dapat ditemukan di daerah rawa-rawa atau di tempat yang selalu digenangi oleh air. Tanah organosol ini merupakan tanah yang sangat lembap bahkan bisa dikatakan becek karena keberadaannya di sekitar lingkungan berair.

Ciri Tanah Organosol
1. Terbentuk dari Proses Pembusukan
Tanah organosol terbentuk dari proses pelapukan atau pembusukan bahan-bahan organik dari tumbuhan kering yang jatuh dari pohonnya. Pembusukan atau pelapukan ini juga dibantu oleh organisme dekomposer yang berperan dalam terjadinya proses pembusukan tersebut.

2. Terkandung Bahan Organik yang Tinggi
Tanah organosol memiliki kandungan bahan organik yang sangat tinggi. Hal ini tak terlepas dari proses pembentukan tanah yang melibatkan peran organisme lain untuk membantu proses pembusukannya.

3. Berwarna Coklat Tua Kehitaman
Tanah Organosol memiliki ciri-ciri berwarna coklat tua cenderung kehitaman. Hal ini disebabkan karena di dalam tanah jenis ini terdapat kandungan organik yang tinggi yang membuat warnanya coklat kehitaman. Tak hanya itu, tekstur tanahnya juga cenderung lebih mudah basah. Hal ini juga disebabkan karena tanah Organosol kebanyakan ditemukan di daerah yang lembab dan basah.

4. Tingkat Kesuburan Tinggi
Tanah Organosol terdiri dari dua jenis, yaitu tanah gambut dan tanah humus. Tanah humus ini merupakan jenis tanah Organosol yang memiliki tingkat kesuburan tinggi. Karena itulah tanah ini banyak dimanfaatkan untuk pertanian.

Jenis Tanah Organosol
1. Tanah Humus
Tanah humus merupakan salah satu jenis tanah yang subur, dikarenakan proses dari pembentukan tanah humus ini tercipta dari proses pembusukan atau pelapukan yang sangat sempurna yaitu sejumlah bahan bahan organik tumbuh-tumbuhan.

Bahan organik tumbuhan tersebut misalnya bekas daun dan ranting dari pepohonan. Tanah humus ini biasanya ditemukan pada wilayah hutan hujan tropis, seperti di Indonesia. Terdapat beberapa ciri dari tanah humus di antaranya,
a. Tanah humus merupakan tanah yang mudah basah.
b. Tanah humus memiliki tingkat kesuburan yang tinggi dan baik.
c. Tanah humus bisa dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos.
d. Tanah humus dapat meningkatkan unsur hara tanah.
e. Biasanya jenis dari tanah humus dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
f. Tanah humus ini pembentukannya berasal dari pembusukan bahan bahan organik.

2. Tanah Gambut
Tanah gambut juga berasal dari proses pembusukan beberapa bahan organik. Berikut ciri tanah gambut di antaranya,
a. Pembentukan dari tanah gambut berasal dari pembusukan bahan organik dan terjadi di wilayah yang tergenang oleh air.
b. Proses pembusukan dari tanah gambut tidak sebaik tanah humus. Tanah gambut memiliki sifat yang asam dan unsur hara yang rendah serta kurang subur.
c. Unsur hara yang terkandung pada tanah gambut terbatas jumlahnya.
d. Mengandung sejumlah bahan organik yang sangat tinggi.
e. Tanah gambut merupakan tanah yang mudah sekali basah.

Manfaat Tanah Organosol
Berikut beberapa manfaat tanah Organosol di antaranya,
1. Untuk Lahan Pertanian
Tanah Organosol terdiri dari dua jenis di mana salah satunya adalah tanah humus yang sifatnya subur. Tanah humus ini bersifat sangat baik untuk membantu perkembangan tanaman. Jenis tanah ini sering dimanfaatkan untuk dijadikan lahan pertanian yang subur. Ada beberapa jenis tanaman yang biasanya dikembangkan di atas tanah humus ini seperti pohon kelapa, pohon karet dan berbagai tanaman palawija.

2. Dimanfaatkan untuk Membuat Pupuk
Sifat tanah Organosol yang relatif subur tidak hanya dimanfaatkan sebagai lahan pertanian saja. Humus yang merupakan jenis tanah Organosol paling subur juga dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Namun sebelum dimanfaatkan untuk membuat pupuk, humus terlebih dahulu dicampur dengan bahan organik lain seperti limbah organik untuk kemudian diproses membuat pupuk kompos.

Pupuk akan membantu meningkatkan kesuburan tanah menjadi lebih baik. Saat tanah memiliki tingkat kesuburan yang baik, maka pastinya akan menghasilkan tanaman dengan kualitas yang baik pula.

3. Digunakan untuk Energi Alternatif
Tidak hanya dimanfaatkan dalam bidang pertanian, tanah Organosol juga diambil manfaatnya dalam bidang energi alternatif. Jenis tanah Organosol yang berbentuk gambut yang dikeringkan dan dikuras kandungan air di dalamnya bisa dibakar dan menghasilkan energi panas.

Pemanfaatan gambut sebagai bahan bakar alternatif ini sudah dilakukan oleh negara Finlandia untuk membuat pembangkit listrik yang memanfaatkan gambut sebagai bahan bakarnya. Pembangkit listrik ini dikenal dengan nama Toppila Power Station.

4. Dimanfaatkan untuk Keseimbangan Lingkungan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tanah gambut memiliki kemampuan menyerap air yang cukup baik. Kemampuan ini sangat berguna bagi keseimbangan lingkungan karena saat musim hujan tiba, tanah gambut akan menyerap kelebihan air yang jatuh ke bumi sehingga tidak sampai menimbulkan banjir.

Sedangkan ketika musim kemarau tiba, tanah gambut yang merupakan salah satu jenis tanah Organosol ini bisa dimanfaatkan untuk memberikan cadangan air di daerah tempat tanah ini berada.

Tanaman yang Cocok Tumbuh di Tanah Organosol
Terdapat beberapa tanaman yang dapat tumbuh di tanah organosol di antaranya,
1. Pohon kelapa
Tanaman yang dapat tumbuh di tanah organosol yang pertama adalah pohon kelapa. Keberadaan pohon kelapa seringkali kita temukan di daerah- daerah pinggiran pantai. Tanah organosol juga banyak berada di daerah- daerah sepanjang pantai, maka dari itulah pohon kelapa banyak terdapat di daerah- daerah sekitaran pantai.

2. Palawija
Selain pohon kelapa, jenis tanaman lainnya yang juga cocok ditanam di kawasan tanah organosol adalah tanaman palawija. Tanaman palawija merupakan tanaman- tanaman yang sangat dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari- hari. Oleh karena itulah tanaman palawija ini sangatlah penting keberadaannya. Tanaman palawija terdiri atas berbagai macam jenis. Dan beberapa macam tanaman palawija dapat tumbuh di tanah organosol.

3. Karet
Selain pohon kelapa dan juga tanaman- tanaman palawija, jenis tanaman lainnya yang mudah tumbuh di tanah organosol adalah pohon karet. Pohon karet merupakan tanaman yang banyak tumbuh dan dibudayakan di perkebunan- perkebunan di Indonesia.

Pohon karet sangat penting keberadaannya karena digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai macam barang. Pohon- pohon karet ini akan bermanfaat apabila diambil getahnya, getah karet yang akan diolah menjadi barang- barang berbahan karet.

Persebaran Tanah Organosol di Indonesia
Di Indonesia, persebaran tanah organosol ini berada di beberapa titik, di antaranya adalah pinggiran pantai. Daerah di Indonesia yang paling banyak memiliki tanah organosol adalah di daerah Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi, Kalimantan Timur, dan Papua bagian Selatan.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Tanah Organosol: Pengertian, Ciri, Jenis, Manfaat, Tanaman, dan Persebarannya"