Sistem Satu Kamar: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya
Sistem Satu Kamar (Unikameral) |
Pengertian Sistem Satu Kamar
Sistem satu kamar (unikameral) adalah sistem pemerintahan yang hanya memiliki satu kamar pada parlemen atau lembaga legislatif. Negara yang menggunakan sistem satu kamar sering kali merupakan negara kesatuan yang kecil dan homogen dan menganggap sebuah majelis tinggi atau kamar kedua tidak perlu.
Sistem satu kamar didasarkan pada pemikiran bahwa apabila majelis tingginya demokratis, hal itu semata-mata mencerminkan majelis rendah yang juga demokratis, dan karenanya hanya merupakan duplikasi saja (Ganda).
Teori yang mendukung pandangan ini berpendapat bahwa fungsi kamar kedua, misalnya meninjau atau merevisi undang-undang, dapat dilakukan oleh komisi-komisi parlementer, sementara upaya menjaga konstitusi selanjutnya dapat dilakukan melalui Konstitusi yang tertulis.
Banyak negara yang kini mempunyai parlemen dengan sistem satu kamar dulunya menganut sistem dua kamar, dan belakangan menghapuskan majelis tingginya. Salah satu alasannya ialah karena majelis tinggi yang dipilih hanya bertumpang tindih dengan majelis rendah dan menghalangi disetujuinya rancangan undang-undang.
Contohnya adalah kasus Landsting di Denmark (dihapuskan pada 1953). Alasan lainnya adalah karena majelis yang diangkat terbukti tidak efektif. Contohnya adalah kasus Dewan Legislatif di Selandia Baru (dihapuskan pada 1951).
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Satu Kamar
Beberapa keuntungan dari sistem parlemen satu kamar di antaranya,
1. Undang – undang yang dibuat ada kemungkinan lebih cepat disetujui. Sebab hanya terdapat satu badan untuk mengadopsi Rancangan Undang – Undang sehingga tidak dibutuhkan penyesuaian pendapat yang berbeda – beda.
2. Memiliki tanggung jawab yang lebih besar terutama dalam hal pembuatan Undang – Undang. Hal ini dikarenakan anggota parlemen tidak dapat menyalahkan majelis lainnya jika suatu Undang – Undang tidak disetujui ataupun jika terdapat kepentingan warga negara yang terabaikan.
3. Anggota parlemen yang terpilih lebih sedikit, sehingga warga negara menjadi lebih mudah dalam memantau anggota parlemen.
4. Pembayar pajak dan juga pemerintah akan membayar dengan biaya yang lebih rendah.
Sistem satu kamar juga memiliki kelemahan yaitu untuk wilayah – wilayah urban biasanya memiliki jumlah penduduk yang lebih besar serta mempunyai pengaruh yang kuat jika dibandingkan dengan wilayah pedesaan dengan jumlah penduduk sedikit.
Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, satu – satunya cara yaitu dengan menerapkan sistem dua kamar agar wilayah dengan penduduk terkecil dapat terwakilkan. Beberapa contoh negara yang menerapkan sistem satu kamar antara lain negara bagian Nebraska (Amerika Serikat), Queensland (Australia), seluruh provinsi di Kanada, dan juga Bundeslander di Jerman.
Dari berbagai sumber
Post a Comment