Reboisasi: Pengertian, Tujuan, Wilayah, Jenis, dan Manfaatnya

Pengertian Reboisasi
Reboisasi

Pengertian Reboisasi
Reboisasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penanaman kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul); penghutanan kembali. Demikian, reboisasi (reforestation) sebagai tindakan dari penanaman pohon pada daerah dari lahan yang telah kosong atau rusak.

Reboisasi dan penghijauan terkadang digunakan dalam arti yang sama karena memang arti yang dimiliki juga hampir sama namun tidak sepenuhnya sama. Perbedaan dari reboisasi dan penghijauan adalah terdapat sasaran-sasaran lokasi dan terdapat pada kesesuaian jenis tanaman yang ditanam pada wilayah yang berbeda-beda.

Reboisasi ini sangat penting dilakukan karena pohon bisa menyediakan oksigen dalam jumlah yang besar dan mampu menangkap polusi serta karbondioksia selain itu pohon juga memiliki manfaat lainnya yang sangat berguna bagi manusia dan seluruh makhluk hidup lainnya di bumi dan juga untuk menghindari dari abrasi dan erosi yang dapat merugikan seluruh makhluk hidup dibumi.

Reboisasi Menurut Para Ahli
1. Manan (1978), reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali pada lahan yang gundul dan terdapat bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang ada di dalam hutan.
2. Kadri dkk, (1992), reboisasi merupakan kegiatan membangun hutan kembali pada area yang telah habis, bekas tebangan maupun pada lahan kosong yang terdapat di dalam area hutan. Kegiatan reboisasi termasuk peremajaan pohon, penanaman pohon kembali serta menanam jenis pohon lainnya yang belum ada di dalam area hutan tersebut.
3. PP no 35 tahun 2002, reboisasi merupakan kegiatan menanam pohon pada kawasan hutan yang rusak atau lahan kosong yang biasanya berisi alang-alang dan semak belukar supaya fungsi lahan tersebut bisa dikembalikan sebagaimana mestinya dengan baik.
4. Kepmenhut 797/Kpts-II/ tahun 1998, reboisasi merupakan kegiatan peremajaan pohon dan penanaman kembali pohon pada kawasan hutan yang rusak dan kegiatan ini dilakukan sebagai kegiatan penunjang keselamatan hutan. Penanaman hutan ini juga dilakukan pada pohon yang memang diperuntukkan untuk menjadi hutan atau lahan hijau.
5. Kepmenhutbun no 778/ menhutbun V/ tahun 1998, reboisasi merupakan kegiatan untuk memulihkan kembali serta meningkatkan produktivitas hutan yang kondisinya sudah sangat mengenaskan dan rusak atau yang masih berupa lahan kosong. Reboisasi ini juga dilakukan supaya tanah tersebut bisa menjadi lebih subur dan bisa menyerap air sehingga bisa menimbulkan banyak manfaat bagi manusia dan kehidupan di bumi ini.
6. Kepdirjen no 16/ kpts/ V/ tahun 1997, reboisasi adalah kegiatan menanam kembali dan memulihkan fungsi hutan sebagaimana mestinya dengan mengacu pada aturan yang telah ditetapkan.

Tujuan Reboisasi
Tujuan dari kegiatan reboisasi yaitu menumbuhkan kembali hutan dan memulihkan fungsi serta manfaat hutan. Kegiatan ini dilakukan agar tutupan lahan hutan kembali hijau dan lebat pada wilayah-wilayah yang telah dieksploitasi tanpa mempertimbangkan norma-norma pemanfaatan dan pelestarian lingkungan yang menyebabkan keseimbangan alam menjadi terganggu.

Wilayah Reboisasi
Dalam menentukan wilayah atau daerah yang memerlukan upaya reboisasi, berikut merupakan faktor-faktor penentu keputusan apakah pada lahan tersebut perlu dilakukan upaya reboisasi di antaranya,
1. Kawasan hutan yang telah rusak
2. Kawasan hutan gundul
3. Kawasan hutan bekas tebangan
4. Lahan kosong yang hanya ditumbuhi alang-alang dan semak belukar
5. Lahan kosong dalam kawasan hutan

Jenis Reboisasi
Reboisasi dapat terjadi secara alami dan reboisasi yang dikelola oleh manusia.
1. Reboisasi alami
Dalam reboisasi alami, suatu area dibiarkan tidak terganggu oleh aktivitas manusia. Bibit di tanah atau dibawa ke daerah itu oleh angin dan aliran air berkecambah dan tumbuh. Hutan dibangun kembali pada waktunya sesuai dengan suksesi spesies tanaman yang merupakan karakteristik dari wilayah geografis tersebut.

2. Reboisasi terkelola
Dalam reboisasi terkelola, orang berusaha membangun kembali hutan. Namun, reboisasi yang dikelola dapat menimbulkan perdebatan mengenai apakah hutan yang dibangun kembali memiliki keanekaragaman hayati sebanyak hutan aslinya atau hutan yang telah dibangun kembali secara alami.

Misalnya, beberapa hutan telah ditanami kembali hanya dengan satu spesies pohon, sementara jenis pohon lainnya dicegah untuk tumbuh kembali, sehingga memunculkan monokultur hutan yang menyerupai pertanian.

Manfaat reboisasi
1. Manfaat hidrologis. Salah satu manfaat yang bisa diambil dari pohon adalah dapat menyimpan cadangan air yang ada di dalam tanah. Semakin banyak pohon yang ditanam maka kapasitas air yang disimpan di dalam tanah akan semakin banyak pula dan hal ini akan sangat bermanfaat bagi manusia karena bisa memberikan cadangan air saat musim kemarau dan juga bisa menghindarkan banjir serta penyebab pemanasan global.
2. Manfaat secara orologis. Manfaat dari pohon secara orologis di antaranya adalah dapat menahan erosi tanah sehingga tidak mudah longsor dan gugur.
3. Manfaat secara ekologis. Yang dimaksud dengan manfaat secara ekologis adalah terjadinya keseimbangan di dalam lingkungan alam. Jika pohon yang ada di dalam hutan jumlahnya menipis akibat ulah manusia maka keseimbangan alam pun akan rusak dan akan mengakibatkan dampak penebangan hutan secara liar, oleh karena itu reboisasi sangat penting dilakukan.
4. Manfaat secara klimatologis. Manfaat secara klimatologis dari pohon adalah kemampuan dirinya dalam menghasilkan oksigen karena proses fotosintesis yang dilakukan, selain dapat menghasilkan oksigen, pohon juga bisa menyerap karbondioksida di udara sehingga udara akan bebas dari polusi dan dampak pencemaran.
5. Manfaat secara edhapis. Yang dimaksud dengan manfaat pohon secara edahpis adalah pohon akan menjadi tempat tinggal, tempat mencari makan dan tempat berkembang biak bagi makhluk hidup lainnya terutama untuk hewan. Jadi jika jumlah pohon berkurang tentu saja jumlah hewan juga akan berkurang karena para hewan ini tidak lagi memiliki tempat tinggal dan tempat mencari makan. Kalau hal ini dibiarkan akan menjadi masalah yang sangat besar di kemudian hari.
6. Manfaat estetis. Selain manfaat yang sudah disebutkan di atas, pohon juga memiliki manfaat secara estetika atau keindahan. Pohon yang ditanam dengan rapi dan pada jenis pohon tertentu akan menghasilkan keindahan dan kecantikan pada tempat tersebut. Selain itu pohon juga akan memberikan keteduhan.
7. Manfaat protektif. Seperti dengan namanya, manfaat pohon salah satunya juga bisa digunakan sebagai pelindung terutama untuk manusia. Pelindung di sini adalah bisa menahan angin kencang, sinar matahari secara langsung, peredam suara dan penahan debu. Manfaat lainnya adalah dapat melindungi manusia dari terjangan banjir, erosi dan tanah longsor.
8. Manfaat secara higenis. Manfaat pohon secara higenis ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan. Pohon mampu menyerap berbagai racun dan karbondioksida serta berbagai polusi lainnya di udara serta menggantinya dengan oksigen dari hasil fotosintesisnya sehingga kualitas udara akan menjadi lebih baik. Selain itu akar pohon juga bisa menjadi penyaring air sehingga air yang telah disaring tersebut dapat layak konsumsi oleh manusia.
9. Manfaat secara edukatif. Pohon juga bisa dijadikan sebagai objek dalam penelitian dalam laboratorium maupun di luar. Jadi, pohon bisa menjadi media pembelajaran bagi beberapa materi di beberapa mata pelajaran yang ada.
10. Manfaat secara rekreatif. Selain bisa memberikan berbagai manfaat yang besar bagi manusia, manfaat lainnya yang dapat diperoleh dari pohon adalah bisa menjadi salah satu sarana rekreasi. Misalnya saja di kebun raya bogor di mana di dalamnya terdapat berbagai tanaman dari berbagai daerah dan negara serta bisa menjadi tempat rekreasi bagi manusia.
11. Manfaat secara ekonomis. Pohon juga memiliki manfaat secara ekonomi, salah satu contohnya adalah dengan memanfaatkan bagian dari pohon seperti buah, daun, batang, akar, dan lainnya sebagai salah satu komoditas perdagangan yang menghasilkan nilai ekonomis tinggi. namun hal ini harus selalu dikombinasikan dengan usaha penyelamatan pohon bukan malah mengeksploitasi.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Reboisasi: Pengertian, Tujuan, Wilayah, Jenis, dan Manfaatnya"