Rawa: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Manfaatnya

Table of Contents
Pengertian Rawa
Rawa

Pengertian Rawa

Rawa adalah lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis. Rawa juga diartikan sebagai semua macam tanah berlumpur yang terbuat secara alami, atau buatan manusia dengan mencampurkan air tawar dan air laut, secara permanen atau sementara, termasuk daerah laut yang dalam airnya kurang dari 6 m pada saat air surut yakni rawa dan tanah pasang surut.

Rawa-rawa yang memiliki penuh nutrisi adalah gudang harta ekologis untuk kehidupan berbagai macam makhluk hidup. Rawa-rawa juga disebut "pembersih alamiah", karena rawa-rawa itu berfungsi untuk mencegah polusi atau pencemaran lingkungan alam. Dengan alasan itu, rawa-rawa memiliki nilai tinggi dalam segi ekonomi, budaya, lingkungan hidup dan lain-lain, sehingga lingkungan rawa harus tetap dijaga kelestariannya.

Di Indonesia, rawa biasanya terdapat di area perhutanan yang memiliki banyak pohon- pohon besar, lebat, dan juga liar.

Rawa Menurut Para Ahli
1. Kodoatie (2007), rawa adalah bagian daripada bentangan tanah yang memiliki topografi dengan relatif datar dengan drainase buruk sehingga atas dasar inilah proses terbentuknya secara alami dengan memiliki panjang yang tidak menentu.
2. Sudana (2005), rawa adalah aliran sungai yang ada di sepanjang pesisir khususnya terdapat pada bagian hilir yang terbentuknya mutlak dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

Ciri Rawa

Beberapa ciri khusus dari rawa di antaranya,
1. Dilihat dari segi air, rawa memiliki air yang asam dan berwarna coklat, bahkan sampai kehitam- hitaman.
2. Berdasarkan tempatnya, rawa- rawa ada yang terdapat di area pedalaman daratan, namun banyak pula yang terdapat di sekitar pantai.
3. Air rawa yang berada di sekitar pantai sangat dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut.
4. Ketika air laut sedang pasang, maka permukaan rawa akan tergenang banyak, sementara ketika air laut surut, daerah ini akan tampak kering bahkan tidak ada air sama sekali.
5. Rawa yang berada di tepian pantai banyak ditumbuhi oleh pohon- pohon bakau, sementara rawa yang berada di pedalaman banyak ditumbuhi oleh pohon- pohon palem atau nipah.

Jenis Rawa

1. Berdasarkan Lokasi
a. Rawa Pantai
Rawa pantai adalah rawa yang terdapat di pantai. Letak rawa pantai biasanya terletak di pinggir pantai. Pengaruh pasang surut yang terdapat di pantai menyebabkan kondisi dari rawa pantai. Pada saat air laut pasang, rawa pantai tertutup air laut. Sebaliknya, pada saat air laut surut maka terbentuklah sebuah rawa-rawa pantai.

Rawa-rawa pantai selalu dipenuhi oleh hutan bakau. Hutan bakau mempunyai manfaat mencegah abrasi. Abrasi adalah pengikisan daratan oleh air laut. Contoh keberadaan rawa pantai adalah di Sayung, Demak, Jawa Tengah.

b. Rawa Payau
Rawa payau adalah perairan rawa-rawa yang terdapat di sekitar pinggiran sungai. Rawa payau terjadi karena permukaan yang rendah di sekitar pinggiran sungai selalu tergenang air pada saat air sungai meluap. Rawa payau tidak memiliki karakteristik tanah gambut tetapi memiliki karakteristik tanah alluvial.

Oleh karena itulah biasanya pemanfaatan rawa payau sering dipergunakan sebagai lahan pertanian untuk berbagai jenis tumbuhan.

c. Rawa Sungai
Secara sekilas sulit dibedakan antara rawa sungai dengan rawa-rawa payau. Perbedaan antara rawa payau dan rawa sungai adalah jika di rawa payau dapat terjadi di dataran rendah namun tidak dapat terjadi di dataran tinggi. Sedangkan rawa sungai dapat muncul di dataran rendah dan dataran tinggi.

d. Rawa Cekungan
Rawa cekungan adalah permukaan pada sebuah cekungan yang tingkat ketinggiannya lebih rendah daripada air. Rawa cekungan terjadi karena faktor pengangkatan dan faktor penurunan tenaga endogen yang terjadi di sekitar cekungan.

Obyek Wisata rawa Pening yang terdapat di Kabupaten Semarang Jawa Tengah bisa dikatakan sebagai salah satu contoh dari sebuah rawa cekungan.

e. Rawa Danau
Rawa-rawa Danau merupakan sebuah rawa yang terdapat di sekitar danau. Rawa danau terbentuk dari efek pasang dan surutnya air danau. Pada saat musim penghujan tiba, jumlah kapasitas air pada danau meluap. Akibatnya permukaan yang rendah di sekitar danau tergenang air yang akhirnya menjadi rawa-rawa danau.

2. Berdasarkan Karakteristik Air
a. Rawa Air Asin
Karakteristik air asin pada rawa terdapat pada rawa yang menggenangi pinggiran pantai. Di mana untuk rasa air asin ini terjadi karena rawa tersebut disebabkan ;antaran adanya air laut yang pasang lalu surut hingga menjadi sebuah rawa-rawa.

b. Rawa Air Payau
Rawa-rawa yang memiliki karakteristik air payau adalah air yang berasal dari campuran air tawar dan air asin. Payau dapat mengandung arti bahwa setengah asin setengah tawar. Karakteristik rawa-rawa air payau biasa ditemukan di sekitar daratan Sumatera.

c. Rawa Air Tawar
Rawa yang memiliki karakteristik air tawar mengandung unsur air yang berasal dari air sungai, air hujan, dan air tanah. Rawa ini sendiri pada dasarnya dapat menjadi habitat beberapa jenis hewan air seperti ikan, ular, biawak, dan masih banyak lagi.

Manfaat Rawa

1. Sebagai tempat budidaya jenis- jenis ikan tertentu.
2. Sebagai tempat budidaya beberapa jenis tanaman tertentu seperti anggrek, eceng gondok, dan lain sebagainya.
3. Sebagai lahan pengganti sawah yang tidak perlu diairi lagi.
4. Sebagai tempat berkembangnya berbagai keanekaragaman hayati.
5. Sebagai pengurang polusi dan pencemaran udara.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment