Pertanian Lahan Basah: Pengertian, Ciri, Contoh, dan Pemanfaatannya

Pengertian Pertanian Lahan Basah
Pertanian Lahan Basah

Pengertian Pertanian Lahan Basah
Pertanian lahan basah adalah jenis kegiatan pertanian yang memanfaatkan lahan basah. Lahan basah adalah lahan yang kontur tanahnya merupakan jenis-jenis tanah yang jenuh dengan air baik yang bersifat menetap atau permanen maupun musiman. Air yang menggenangi lahan basah dapat digolongkan ke dalam beberapa macam seperti air tawar, payau dan air asin.

Lahan basah dikenal sebagai wilayah yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati tinggi dibandingkan dengan kebanyakan ekosistem. Hal tersebut dikarenakan wilayah lahan basah biasanya merupakan lahan dengan kondisi tanah yang subur sehingga sering dibuka, dikeringkan dan dikonversi menjadi lahan pertanian.

Suatu wilayah masuk dalam kategori lahan basah berdasarkan  tiga  parameter yaitu  hidrologi vegetasi hidrofitik dan tanah hidrik. Lahan basah dapat mencakup suatu rentangan luas habitat pedalaman, pantai, dan marin yang memiliki sejumlah tampakan sama.

Ciri Pertanian Lahan Basah
1. Memiliki kadar air yang tinggi
tanah pada lahan pertanian basah ini memiliki kandungan air yang tinggi, bahkan tidak jarang lahan pertanian basah ini tergenang oleh air sepanjang waktu. Lahan pertanian basah tidak pernak mengalami kekeringan karena memiliki kandungan air yang berlimpah secara alami.

2. Memiliki tekstur tanah lunak dan terkadang berliat
Kondisi lahan yang biasa tergenang air atau kaya akan kadar air yang tinggi menyebabkan tekstur dan struktur tanah mengalami adaptasi sehingga menjadi lunak dan terkadang ada beberapa yang berliat. Kondisi tanah yang lunak dapat memudahkan untuk bercocok tanam dan tidak memerlukan alat bantu seperti tongkat untuk membuat lubang tanam.

3. Merupakan daerah pertanian yang subur
Tanah yang banyak mengandung air biasanya adalah tanah yang subur dikarenakan telah terjadi penumpukan bahan organik dalam kurun waktu yang panjang sehingga bahan tersebut telah terdekomposisi. Kondisi tanah subur yang dimiliki lahan basah menyebabkannya sering dibuka sebagai lahan pertanian dengan beragam jenis tanaman yang dapat tumbuh di lahan basah.

4. Memiliki muka air tanah yang dangkal
Air yang menggenangi lahan basah pada umumnya memiliki lapisan yang dangkal. Lapisan dangkal dapat menggenangi sebagian atau seluruh permukaan tanah di lahan basah.

5. Habitat hidup berbagai tumbuhan air maupun tumbuhan bakau
Biasanya makhluk hidup, baik manusia, binatang dan bahkan tumbuhan akan memilih untuk tinggal di lahan yang menyimpan banyak cadangan air. Lahan yang banyak mengandung air biasanya memiliki jenis tanah yang seperti pada lahan basah.

Contoh Pertanian Lahan Basah
1. Persawahan
Pengertian sawah secara umum merupakan lahan yang dijadikan usaha pertanian pada tanah basah dan memerlukan air untuk irigasi. Jenis tanaman yang biasanya ditanami di sawah adalah padi. Pengolahan lahan dilakukan secara intensif pada lahan sawah dan merupakan pertanian menetap. Sawah memiliki penampakan tanah diolah dan diairi untuk tempat menanam padi.

Sawah yang diciptakan sebagai lahan untuk pertanaman padi harus memiliki kondisi yang mampu mempertahankan genangan air karena tanaman padi memerlukan penggenangan selama periode tertentu dalam pertumbuhannya. Sistem pengairan pada sawah dapat berasal dari mata air, sungai atau air hujan. Jenis sawah lainnya yang tidak memerlukan banyak air adalah sawah tadah hujan

2. Lahan Gambut
Lahan gambut merupakan lahan yang tersusun  oleh tanah yang berasal dari hasil dekomposisi tidak sempurna dari vegetasi pepohonan yang tergenang air sehingga kondisinya anaerobik. Material organik tersebut terus menumpuk dalam waktu lama sehingga membentuk lapisan-lapisan dengan ketebalan lebih dari 50 cm.

Tanah jenis banyak dijumpai di daerah-daerah jenuh air seperti rawa, cekungan, atau daerah pantai. Tanah gambut mampu menyimpan air sampai dengan 13 kali dari bobot tanahnya. Hal tersebut menyebabkan tanah pada lahan gambut memiliki peran penting dalam hidrologi seperti sebagai pengendali banjir saat musim penghujan dan sumber cadangan air saat kemarau panjang.

Kerusakan yang terjadi pada lahan gambut bisa menyebabkan bencana bagi daerah sekitarnya dikarenakan kekayaan yang dimiliki lahan ini dapat menjadi sumber penghidupan bagi lingkungan dan sifat asam dari tanah dapat menimbulkan bencana jika tidak dijaga dengan baik.

Lahan gambut adalah sebidang wilayah dengan kondisi tanah yang banyak mengandung serasah atau sia tumbuhan yang telah ati dan mengalami pembusukan secara alami sehingga kaya akan kandungan bahan organik serta kandungan air dalam jumlah yang sangat tinggi.

3. Rawa
Rawa adalah semua macam tanah berlumpur yang terbuat secara alami atau buatan manusia dengan mencampurkan air tawar dan air laut secara permanen atau sementara termasuk daerah laut pada saat air surut. Rawa dipenuhi oleh nutrisi dan memiliki sebutan gudang harta ekologis untuk kehidupan berbagai macam makhluk hidup.

Rawa dapat berfungsi untuk mencegah polusi atau pencemaran lingkungan alam. Rawa nilai tinggi dalam segi ekonomi, budaya, lingkungan hidup dan lain-lain dikarenakan menyimpan banyak kekayaan makhluk hidup sehingga lingkungan rawa harus tetap dijaga kelestariannya.

Rawa memiliki pengertian lain sebagai dataran rendah  yang dapat tergenang air dikarenakan permukaan air rawa selalu di bawah lapisan atmosfer bumi atau setara dengan permukaan air laut sehingga air pada rawa selalu menggenang dan permukaan airnya selalu ditutupi oleh beragam tumbuhan air.

4. Hutan Bakau
Hutan bakau merupakan sebutan untuk hutan mangrove yang tumbuh di air payau dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan bakau tumbuh khususnya pada tempat yang terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik seperti teluk yang terlindung dari gempuran ombak maupun di sekitar muara sungai di mana kondisi airnya melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawa dari hulu.

Ekosistem hutan bakau memiliki ciri khas baik adanya pelumpuran yang mengakibatkan tingkat abrasi tanah rendah sehingga salinitas tanahnya yang tinggi dan mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut.

Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini karena jenis tanah yang dimiliki dalam kondisi berlumpur sehingga menciptakan suatu ekosistem yang khas dan sebagian besar makhluk hidup yang bertahan karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.

Karena  jenis tanah yang dimiliki oleh hutan ini cenderung berlumpur, maka bisa dibayangkan hanya sedikit jenis tumbuhan yang bisa hidup di daerah ini.

Pemanfaatan Pertanian Lahan Basah
Secara umum, sebuah lahan basah atau wetlands banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pertanian, di mana membutuhkan sebuah lahan yang memang selalu terisi dan memiliki kandungan air yang tinggi serta memiliki ciri-ciri air tanah yang baik.

Tanaman yang paling banyak ditanam dan juga dibudidayakan pada sebuah lahan basah adalah tanaman padi, yang membutuhkan sebuah lahan yang selalu memiliki kandungan air tetap, agar bisa tumbuh dan akhirnya akan memberikan hasil panen yang berlimpah.

Sumber air dari sebuah pertanian dengan lahan basah ini biasanya bisa berupa sumber air alami, seperti lokasi rawa-rawa dan juga daerah hutan bakau, di mana berlokasi dekat dengan sumber air, sehingga wilayahnya selalu memiliki genangan air, ataupun merupakan sebuah lahan yang memang sengaja dialiri oleh aliran air, seperti saluran irigasi.

Selain dimanfaatkan sebagai sebuah lahan pertanian, terkadang lahan basah seperti ini juga dilakukan sebuah konversi menjadi dataran kering. Lahan basah yang sudah dikonversi menjadi sebuah dataran kering biasanya akan dimanfaatkan sebagai sebuah lahan pertanian kering, ataupun dimanfaatkan sebagai kepentingan pendirian bangunan, baik itu sebuah residensial atau perumahan, ataupun bangunan lainnya yang mendukung kehidupan manusia.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pertanian Lahan Basah: Pengertian, Ciri, Contoh, dan Pemanfaatannya"