Meteor: Pengertian, Ciri, dan Jenisnya

Pengertian Meteor
Meteor

Pengertian Meteor
Meteor dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah benda angkasa yang meluncur di angkasa luar, masuk ke dalam atmosfer dan menyala karena gesekan udara, pada umumnya habis terbakar sebelum mencapai permukaan bumi, dan bila masih bersisa benda itu jatuh sebagai meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk kawah tabrakan.

Ciri Meteor
Bila melihat secara visual tentu meteor terdapat ciri bersinar terang, seperti bintang jatuh dalam ukuran kecil. Bila meteorid yang jatuh memasuki atmosfer tidak habis dan dapat sampai ke permukaan bumi maka benda tersebut dinamakan meteorit.

Bila melihat urutannya sebelum meteor disebut dengan meteoroid yaitu benda angkasa yang lebih kecil dari asteroid. Meteoroid yang memasuki atmosfer bumi disebut meteor (penampakan jalur jauh dengan ditandai cahaya jatuh). Pada saat di atmosfer meteorid tidak habis dan dapat sampai ke permukaan bumi maka disebut dengan meteorit.

Jenis Meteor
1. Berdasarkan Komposisinya
a. Besi
Berdasarkan komposisi meteor yang ditemukan terdiri dari paduan besi-nikel kristal. Meteorit sama seperti inti luar bumi yang mana dipercaya oleh para ilmuwan. Dilihat dari jumlah yang ditemukan bahwa meteorit besi berjumlah kisaran 4,8 % dari keseluruhan meteorit yang ditemukan.

b. Stony
Meteorit bebatuan atau stony yang mana jenis ini yang paling umum ditemukan dan mempunyai ragam yang berbeda-beda. Meteorit stony bisa dibagi menjadi 3 sub klasifikasi.
a) Chondrites yang megandung chondrules.
b) Chondrites karbonan, yang mengandung chondrules bersamaan dengan mineral volatile.
c) Achondrites yang tidak mengandung chondroles.

Meteorit jenis ini sekitar 94% dari yang ditemukan.

c. Stony-Besi
Jenis meteorit ini sangat langka ditemukan, karena mengandung bebatuan dan besi alias campuran dari Stony-Besi. Jenis ini menempati sekitar 1,2 % dari yang ditemukan.

2. Berdasarkan Asalnya
a. Meteor Asteroidal/Keplanetan. Meteor asteroidal/keplanetan merupakan meteorit yang berasal dari serpihan asteroid atau planet yang meledak atau hancur. Asteroid atau planet yang pecah akan berubah menjadi bagian-bagian lebih kecil sehingga disebut meteorit.
b. Meteor Kekometan. Meteor Kekometan adalah serpihan dari komet dengan kandungan bahan penyusun seperti gas dan komponen-komponen padatan lainnya.
c. Meteor Parabolis. Meteor parabolis yaitu pecahan benda dari luar angkasa namun belum diketahui secara pasti, apa jenis benda tersebut.

3. Berdasarkan Hujan Meteornya
a. Hujan Meteor Orionid. Hujan meteor orionid yaitu hujan yang terjadi di setiap tahunnya, biasanya terjadi di bulan Oktober. Proses hujan meteor orionid bisa terlihat jelas dan biasanya meteor berwarna kuning dan hijau.
b. Hujan Meteor Perseid. Hujan meteor perseid yaitu hujan yang terjadi di atas rasi bintang perseus dan biasanya terjadi saat bumi melewati aliran meteor yang disebut awan perseid. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan sejak 2 abad lalu, hujan meteor perseid terjadi di pertengahan bulan Juli hingga Agustus di setiap tahunnya. Meteor Perseid dapat terlihat jelas pada belahan bumi bagian utara pada saat malam hari di musim panas di mana pada saat itu langit terlihat cerah.
c. Hujan Meteor Geminids. Hujan meteor geminids adalah hujan meteor yang disebabkan karena meteor yang berasal dari asteroid 3200 Phaethon. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan sejak 1,5 abad lalu, hujan meteor geminids terjadi di akhir tahun, tepatnya di bulan Desember.
d. Hujan Meteor Quadrantid. Hujan meteor quadrantid adalah hujan meteor yang berasal dari Konstilasi Bootes. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, hujan meteor quadrantid terjadi dibulan Januari namun pengamatan ini lebih sulit karena hanya terhadir dalam hitungan jam saja.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Meteor: Pengertian, Ciri, dan Jenisnya"