Lahan Kering: Pengertian, Iklim, Ciri, dan Permasalahannya

Pengertian Lahan Kering
Lahan Kering

Pengertian Lahan Kering
Lahan kering adalah lahan dengan ketersediaan air terbatas, kondisi tanah yang kurang subur (minim unsur hara), dan memiliki tekstur tanah berpasir dengan suhu yang sangat tinggi dan kelembaban rendah. Lahan kering terjadi sebagai akibat dari rendahnya curah hujan, sehingga ketersediaan airnya sangat terbatas.

Lahan kering terdapat pada daerah dengan kondisi antisiklon yang permanen, seperti daerah yang terdapat pada antisiklon tropisme. Pada daerah ini biasanya ditandai dengan adanya perputaran angin yang berlawanan arah jarum jam di utara garis katulistiwa dan perputaran angin searah jarum jam di selatan garis katulistiwa.

Lahan kering merupakan daerah yang dapat dioptimalkan sebagai pengembangan lahan pertanian meskipun faktor pembatasnya lebih ringan dibandingkan lahan gambut ataupun pasang surut. Lahan kering dapat ditanami jenis komoditas dalam berbagai macam tanaman pangan, tanaman perkebunan, bahkan tanaman hortikultura.

Pengembangan lahan pertanian untuk dibudidaya sebagai produsen pangan, dijumpai berbagai kendala baik sosial ekonomi dan biofisik. Pada kendala biofisik biasanya terdiri dari sifat kimia tanah, fisika tanah, biologi tanah bahkan kontinuitas usaha tani tersebut. Namun, dalam sosial ekonomi yang dihadapi adalah pemahaman pengetahuan yang kurang dan modal yang terbatas serta kepemilikan lahan yang sempit.

Lahan Kering Menurut Para Ahli
1. Hidayat (2004), lahan kering adalah suatu bentuk daerah atau ekosistem yang tidak pernah digenangi atau tergenang oleh air sepanjang tahunnya dengan luas total hampir 148 juta ha atau 78% dari luas daratan Indonesia. Lahan kering terbagi menjadi 4 kategori yaitu hyper arid, arid, semi arid dan sub humid.
2. Soil Survey Staffs (1998) dalam Haryati (2002), lahan kering adalah hamparan lahan yang tidak pernah tergenang atau digenangi air selama periode sebagian besar waktu dalam setahun. Tipologi lahan ini dapat dijumpai dari dataran rendah (0-700 m dpl) hingga dataran tinggi (> 700m dpl).

Iklim Lahan Kering
Di daerah dengan lahan kering terdapat 3 (tiga) jenis iklim di antaranya,
1. Iklim mediterania. Hujan terjadi di musim gugur dan dingin
2. Iklim tropisme. Hujan terjadi di musim panas
3. Iklim kontinental. Hujan tersebar merata sepanjang tahun.

Ciri Lahan Kering
1. Curah hujan yang rendah (<250-300 mm/tahun)
2. Suhu yang sangat tinggi, di musim panas bisa mencapai +49 C
3. Indeks kekeringan (rasiao) antara curah hujan dan evapotranspirasi kurang dari 0.2
4. Variasi tanaman terbatas, hanya semak belukar, rerumputan dan pepohonan kecil di daerah tertentu
5. Tekstur tanah berpasir
6. Tanah dan air tanahnya memiliki salinitas tinggi.

Permasalahan Pada Lahan Kering
Permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan pertanian lahan kering di antaranya,
1. Kesuburan tanah
Umumnya pada lahan kering tingkat kesuburan tanah sangat rendah karena lapisan tanahnya tipis dan bahan organiknya rendah disebabkan tanah di daerah tersebut erosi. Penggunaan dalam pemanfaatan pupuk organik yang terbatas juga memperburuk keadaan lahan terutama untuk ditanami tanaman semusim.

Bahan organik mempunyai fungsi untuk perbaikan kondisi tanah baik dari sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Meskipun sifat pupuk organik dibanding pupuk kimia relatif rendah dalam penguraian unsur hara di dalam tanah.

Terdapat hal yang memerlukan perhatian yaitu adanya kemasaman pada lahan (tanah masam) yang ditandai dengan pH rendah (asam), kandungan unsur Al tinggi, KTK tanah rendah, adanya fiksasi unsur P tinggi dan unsur Mg yang mendekati batas dapat meracuni tanah dan lain-lain.

Lahan kering yang bersifat masam umumnya kurang optimal untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian terutama dalam tanaman pangan karena disebabkan kesuburan rendah, solum dangkal dan lereng yang curam.

2. Topografi
Biasanya lahan kering dapat dijumpai di beberapa wilayah dataran tinggi seperti pegunungan, perbukitan yang luasnya dapat mencapai 51,30 juta ha. Lahan kering pada dataran tinggi dengan lereng curam rentan terhadap erosi. Lahan kering yang rentan terhadap erosi seharusnya untuk tanaman tahunan bukan untuk tanaman pangan atau tanaman semusim. Namun, faktanya kebanyakan ditanami tanaman pangan atau semusim.

3. Kepemilikan lahan
Pada data sensus Pertanian tahun 1993 dan 2003 menunjukkan bahwa luas lahan pertanian di luar Jawa meningkat namun di Jawa menurun.

Dengan luas pemilikan lahan rata-rata nasional menurun dari 0,86 menjadi 0,73 ha. Apabila luas lahan pertanian tidak meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk akan menambah permasalahan dalam pemilikan lahan oleh petani.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Lahan Kering: Pengertian, Iklim, Ciri, dan Permasalahannya"