Hujan Zenithal: Pengertian, Karakteristik, Proses, dan Manfaatnya

Table of Contents
Pengertian Hujan Zenithal atau hujan konveksi
Hujan Zenithal

Pengertian Hujan Zenithal

Hujan zenithal (hujan konveksi) adalah hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator. Hujan zenithal merupakan hujan yang jatuh di daerah tropis atau subtropis tiap tahun atau setengah tahun selama musim panas ketika matahari berada di puncak kepala (zenith).

Semua tempat di daerah tropis mengalami hujan zenithal dua kali dalam satu tahun. Daerah tropis yang dimaksud berada di antara 23,5 derajat LU - 23,5 derajat LS. Hujan zenithal juga bisa disebut hujan ekuatorial, hujan konveksi, atau hujan naik tropis.

Hujan zenithal berasal dari pertemuan antara pasat tenggara dengan angin pasat timur. Pertemuan antara kedua angin yang sama-sama bersifat panas tersebut bergerak naik ke atmosfer, akibatnya suhu di sekitar awan menjadi turun secara perlahan hingga awan mencapai titik jenuh. Di saat inilah hujan zenital terbentuk dan jatuh ke bumi.

Hujan zenithal sendiri biasanya dicirikan dengan munculnya awan yang berwarna hitam diiringi dengan suara guntur. Terjadi saat kondisi cuaca cerah dan matahari bersinar sangat terik.

Karakteristik Hujan Zenithal

1. Hujan ini banyak ditemukan di daerah tropis seperti di Indonesia. Hal ini disebabkan daerah tersebut banyak mengalami penyinaran oleh sinar matahari sehingga banyak perairan yang mengalami penguapan. Tidak heran akan di daerah tropis akan banyak ditemukan awan di atmosfernya.
2. Sebelum hujan turun, biasanya diawali dengan munculnya awan yang berwarna gelap atau mendung. Awan tersebut dikenal dengan nama awan cumulanimbus.
3. Hujan zenithal sering terjadi pada siang hari yang sangat terik dan panas, namun terkadang hujan ini juga terjadi pada sore hari.
4. Saat hujan terjadi biasanya juga diikuti oleh guntur dan hujan yang turun sangat deras. Sehingga tidak jarang di beberapa tempat mengalami gangguan listrik saat hujan zenithal terjadi.
5. Proses terjadinya hujan zenithal sangat cepat. Sehingga tidak heran jika saat di siang hari yang sangat panas dan terik, tiba-tiba cuaca berubah bersamaan dengan munculnya awan berwarna gelap disertai guntur.
6. Hujan zenithal yang turun sangat deras, terkadang dapat membersihkan udara yang kotor akibat adanya polusi udara. Sehingga tidak heran daerah yang terkena hujan akan terasa lebih sejuk.

Proses Terjadinya Hujan Zenithal

Seperti hujan pada umumnya, hujan zenithal juga melalui beberapa proses yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Sebenarnya, ada beberapa hal yang turut memengaruhi proses terjadinya hujan ini, seperti kondisi cuaca yang terlampau panas atau sinar matahari yang terlalu terik dan keberadaan sumber air yang ada di permukaan bumi.

Beberapa tahapan atau kronologis mengenai terjadinya hujan zenithal di antaranya,
1. Pada daerah beriklim tropis, sinar matahari cukup terik karena melalui garis khatulistiwa sehingga cuaca di siang hari sangat cerah dan terasa lebih panas.
2. Pemanasan matahari yang sangat terik akan menyebabkan sumber air di permukaan bumi, meliputi sungai, danau, laut, dan lain sebagainya mengalami penguapan.
3. Selain sumber air mengalami penguapan, udara di sekitarnya juga mengalami pengembangan. Kemudian, udara yang mengembang tersebut akan naik ke atas secara vertikal bersamaan dengan uap air.
4. Sesampainya di atas, uap air akan mengalami pendinginan lalu berubah menjadi titik-titik air yang disebut dengan pengembunan. Setelah itu, titik-titik air ini mengalami kejenuhan sehingga jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan karena adanya gaya gravitasi.

Manfaat Hujan Zenithal

1. Menjaga Kelangsungan Hidup Makhluk di Atas Bumi
Manfaat utama dari adanya hujan zenithal ini tentu saja untuk menjaga kelangsungan hidup makhluk yang ada di atas bumi. Dengan adanya hujan ini, persediaan air di muka bumi akan tetap terjaga.

Selain itu, tanaman-tanaman yang hidup di bumi juga akan secara langsung disirami sehingga juga akan membuatnya bertahan hidup. Hujan ini juga akan mengaktifkan unsur hara dan mineral di dalam tanah sehingga bisa membuat tanaman menjadi lebih subur.

2. Sebagai Sumber Energi Terbarukan
Hujan zenithal yang turun dengan kapasitas besar dan deras tentu memberikan manfaat tersendiri. Hujan yang turun deras dalam bentuk air ini dapat menjadi sumber energi untuk menggerakkan kincir yang pada akhirnya bisa menghasilkan energi listrik.

Turunnya hujan ini akan membuat sumber-sumber air seperti sungai dan waduk terisi, dan selanjutnya dalam debit besar akan mengalir menggerakkan kincir untuk menghasilkan sebuah energi terbarukan.

Hujan merupakan sebuah contoh fenomena alam yang sudah umum diketahui. Hujan tentu tidak terjadi begitu saja, ada proses panjang sampai hujan tersebut terjadi. Seperti pada hujan Zenithal ini contohnya.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment