Hujan Meteor Quadrantid: Pengertian, Sejarah, Pengaruh Jupiter, dan Cara Melihatnya

Pengertian Hujan Meteor Quadrantid
Hujan Meteor Quadrantid
Pengertian Hujan Meteor Quadrantid
Hujan meteor Quadrantids adalah hujan meteor yang terjadi pada akhir bulan Desember hingga awal bulan Januari. Puncaknya biasa terjadi sekitar tanggal 3-4 Januari. Bagi belahan Bumi utara, fenomena hujan meteor Quadrantids ini menjadi hadiah tahun baru yang indah dari langit. Durasi hujan meteor ini hanya berlangsung satu jam saja (antara jam 2 hingga jam 7 pagi).

Namanya berasal dari Quadrans Muralis, konstelasi bintang yang tidak lagi ada. Nama ini diciptakan tahun 1795 oleh seorang astronom Prancis bernama Jerome Lalande. Konstelasi ini sekarang sudah tidak ada lagi, namun telah menjadi bagian dari konstelasi Bootes. Letak persisnya adalah di antara konstelasi Bootes sang penggembala dan Draco sang naga, tidak jauh dari konstelasi Big Dipper.

Sejarah Hujan Meteor Quadrantid
Untuk memahami sejarah dari nama Quadrantids, terdapat beberapa pengamatan paling awal dari hujan meteor ini di antaranya,
1. Pada awal Januari 1825, Antonio Brucalassi di Italia melaporkan bahwa di atmosfir sedang dilintasi oleh beragam sosok bercahaya yang disebut bintang jatuh. Tampaknya bintang-bintang jatuh ini berpendar dari Quadrans Muralis.
2. Pada tahun 1839, Adolphe Quetelet dari Penelitian Brussels di Belgia dan Edward C. Herrick di Connecticut membuat kesimpulan bahwa Meteor Quadrantids perupakan hujan meteor yang terjadi setahun sekali.
3. Namun di tahun 1922, IAU (International Astronomical Union) alias Persatuan Astronomi Internasional mendaftarkan 88 konstelasi modern. Daftar ini disetujui pada bulan Mei 1922. Quadran Muralis tidak termasuk dalam daftar tersebut.

Hujan Meteor Quadrantids jarang dipelajari secara langsung oleh para pengamat. Selain karena letaknya terlalu jauh di utara untuk bisa diamati oleh orang-orang yang tinggal di belahan Bumi selatan, udara yang dingin di utara juga menjadi hambatan. Faktor lainnya adalah karena rasio jatuh yang relatif singkat, mengakibatkan para pengamat sering melewatkan momen tersebut.

Pengaruh Jupiter Terhadap Quadrantid
Planet Jupiter memiliki dampak penting dalam riwayat panjang perkembangan arus meteor ini. Indikasinya pertama datang di tahun 1918 ketika W.F. Denning dan Nona Fiammetta Wilson dari Inggris mencatat keterkejutan mereka saat menemukan pendaran utama dari hujan meteor ini terjadi pergeseran sekitar delapan derajat di udara dari pendaran “normal”.

Mereka mengatakan bahwa ada sedikit lebih banyak pendaran di utara yang terjadi pada bulan Januari tahun 1916 dan 1917, “namun data pada saat itu dianggap tidak mencukupi”. Kemudian tahun 1918 muncul konfirmasi lepas yang menyatakan mengenai pendaran tersebut datang dari beberapa pengamat lain di Inggris dan tercatat bahwa ada hujan meteor kecil yang memang terlihat. Jenis perubahan ini menunjukkan adanya sedikit pengaruh yang disebabkan oleh Jupiter.

Efek jangka panjang dari Jupiter terhadap arus Quadrantid pertama kali diselidiki oleh S.E. Hamid dan M.N. Youssef pada tahun 1963. Mereka mengamati orbit dari enam meteor Quadrantid yang terfoto di tahun 1954 dan menerapkan pertubasi dari Jupiter selama 5.000 tahun yang lalu.

Sementara orbit Quadrantid melintas sekitar 92 juta mil dari matahari sekarang, mereka mencatat bahwa orbit tersebut sudah mengalami perubahan signifikan sejak 1.500 tahun yang lalu, ketika orbit melintas sekitar 10 juta mil dari matahari. Yang menarik, sekitar 4.000 tahun lalu, orbitnya masih mirip dengan orbit saat ini. Para penulis berspekulasi bahwa arus induk dari komet tersebut sudah tertangkap oleh Jupiter 4.000 tahun lalu.

Menariknya, Hamid dan F.L. Whipple mencatat kemudian di tahun 1963 bahwa orbit Quadrantid sangat mirip dengan orbit Delta Aquarids sekitar 1.300-1.400 tahun lalu. Mereka menambahkan “karakteristik fisik dari meteoroid dengan dua arus yang tampaknya mirip, dinilai dari kurva mereka yang lemah.”

Selama tahun 1979, Iwan P. Williams, Carl D. Murray dan David W. Huges mengkaji kebenaran dari penelitian Hamid dan Youssef. Mereka mencatat bahwa Jupiter bisa jadi mengubah orbit meteor tersebut sehingga tidak lagi bersinanggungan dengan orbit Bumi. Mereka memprediksi bahwa Quadrantid tidak lagi bisa terlihat di tahun 2400.

Cara Melihat Hujan Meteor Quadrantid
Hujan Meteor Quadrantid paling baik dilihat di belahan bumi utara pada malam dan dini hari. Dilansir dari CNN, untuk melihat Hujan Meteor Quadrantid, temukan area yang jauh dari kota atau lampu jalan.

Hujan Meteor Quadrantid dapat terlihat setiap beberapa menit dari larut malam hingga fajar. Tanpa cahaya Bulan, fenomena ini dapat dinikmati dengan mata telanjang. Namun, pastikan langit cerah dan bebas polusi cahaya serta medan padang bebas halangan.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Hujan Meteor Quadrantid: Pengertian, Sejarah, Pengaruh Jupiter, dan Cara Melihatnya"