Halo: Pengertian, Penyebab, Proses, Dampaknya

Pengertian Halo
Halo

Pengertian Halo
Halo adalah fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan, dan kadang-kadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan. Sebelum ilmu meteorologi dikembangkan, Fenomena atmosfer Halo digunakan sebagai sarana untuk prakiraan cuaca.

Terdapat berbagai macam halo, tetapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus (biasanya cirrostratus) yang dingin yang berada 5–10 km atau 3–6 mil di lapisan atas troposfer. Fenomena ini bergantung pada bentuk dan arah kristal es, cahaya matahari direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma sehingga sinar matahari menjadi terpecah ke dalam beberapa warna karena efek dispersi udara dan dipantulkan ke arah tertentu, sama seperti pada pelangi.

Halo juga kadang-kadang dapat muncul di dekat permukaan bumi, ketika ada kristal es yang disebut debu berlian. Kejadian ini dapat terjadi pada cuaca yang sangat dingin, ketika kristal es terbentuk di dekat permukaan dan memantulkan cahaya.

Penyebab Terjadinya Halo
Fenomena halo matahari merupakan fenomena langka yang tidak biasa terjadi atau hanya terjadi pada waktu tertentu saja. Fenomena ini tidak lepas dari peranan pantulan cahaya matahari itu sendiri. Sebenarnya ada bermacam- macam fenomena halo, namun pada umumnya halo matahari disebabkan karena adanya kristal es yang berada di awan cirrus yang dingin sudah berada di ketinggian 5 hingga 10 km di atas lapisan troposfer.

Terjadinya fenomena halo matahari sangat bergantung pada bentuk dan juga arah kristal es. Jadi, fenomena halo matahari ini sangat erat kaitannya dengan adanya kristal es yang berada di salah satu awan yang ada di angkasa, yakni awan cirrus. Awan cirrus sendiri merupakan awan yang berbentuk tipis- tipis seperti bulu yang biasanya muncul tidak berkelompok.

Proses Terjadinya Halo
Proses terjadinya fenomena halo matahari di antaranya,
1. Sinar matahari melewati lapisan awan yang mengandung partikel air, lalu mengalami pembiasan oleh partikel air
2. Kemudian terjadi pergeseran cahaya pada awan cirrostratus melalui awan cirrus
3. Lalu awan cirrus akan merefleksikan dan merefraksikan cahaya tersebut sehingga terbentuklah cincin di sekitar matahari

Jika dilihat proses terjadinya, hal ini sangat mirip dengan proses terjadinya pelangi, hanya saja perbedaannya terletak pada pembiasannya. Yang terjadi pada pelangi pembiasannya memiliki spektrum warna di dalam kristal air.

Pendapat lain menyebutkan bahwa fenomena pembentukan halo matahari terjadi di lapisan troposfer. Di mana uap air yang naik ke atmosfer pada musim hujan jumlahnya meningkat sehingga mencapai lapisan troposfer di ketinggian 10-40 km dari permukaan bumi.

Hal ini menyebabkan penurunan suhu di troposfer yang mencapai 30-40 derajat Celcius dan uap menjadi kristal. Pada saat cahaya matahari masuk, kristal air yang ada di troposfer memantulkannya lalu terbentuklah lingkaran di sekitar matahari.

Dampak Fenomena Halo
Fenomena halo matahari merupakan fenomena optik yang terjadi karena sebab- sebab alam. Sebenarnya tidak ada dampak khusus dari terjadinya fenomena ini selain efek keindahan. Namun sebagian masyarakat Indonesia sering mengaitkan fenomena ini dengan bencana alam yang akan terjadi (khususnya gempa bumi) beberapa hari setelahnya.

Hal ini karena beberapa kali menjelang gempa bumi besar yang menimpa beberapa wilayah di Indonesia, fenomena halo matahari ini terjadi. Beberapa fenomena halo matahari terlihat di langit Indonesia. Beberapa di antaranya,
1. Fenomena halo matahari di Padang tanggal 21 Oktober 2010
2. Fenomena halo matahari di Yogyakarta tanggal 10 April 2018
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Halo: Pengertian, Penyebab, Proses, Dampaknya"