Danau Oligotropik: Pengertian dan Cirinya

Pengertian Danau Oligotropik dan Cirinya
Danau Oligotropik

Pengertian Danau Oligotropik
Danau Oligotropik adalah danau yang mempunyai kedalaman yang cukup panjang dari permukaannya dan sangat minim dengan ketersediaan makanan serta nutrisi di dalamnya. Kondisi tersebut disebabkan segala fitoplankton di wilayah tersebut tidak mengalami perkembangbiakan karena hidupnya tidak dibantu oleh  para hewan dan tumbuhan yang memungkinkan adanya mata rantai makanan yang aktif.

Ciri Danau Oligotropik  
Berikut ciri danau oligotropik di antaranya,
1. Ketersediaan Oksigen yang Berlimpah. Dapat dikatakan kandungan oksigen yang dimiliki oleh danau oligotropik tidak akan pernah habis. Kandungan oksigen pada jenis danau ini bahkan dapat ditemukan di permukaan hingga ke dasar air.
2. Air yang Jernih. Danau jenis ini memiliki air yang jernih dan bening bersih hingga apa yang ada di bawah permukaan air dapat terlihat.
3. Hanya Memiliki Sedikit Organisme. Danau oligotropik hanya dihuni oleh sedikit organisme karena di danau ini hanya ada sedikit fitoplankton yang menjadi makanan mereka. Organisme-organisme yang ada di danau oligotropik bahkan tidak saling berhubungan dan tidak membentuk rantai makanan. Di danau ini bahkan tidak dapat ditemui ikan-ikan besar, burung, kelelawar, buaya serta amfibi besar lainnya.  
4. Warna Air yang Cantik. Danau oligotropik pada umumnya memiliki warna air yang hijau atau biru serta dapat menyerap sinar matahari dengan baik. Oleh sebab itu, jika dilihat dari kejauhan air danau ini akan tampak bersinar atau berkilau dan menghasilkan pemandangan yang cantik.   
5. Tidak Memiliki Ganggang. Ganggang adalah sejenis protista yang dapat berfotosintesis serta hidup dengan baik di wilayah perairan baik air tawar, laut maupun di tempat yang lembab. Namun ganggang tidak ada di danau oligotrofik. Pada danau ini juga tidak ditemukan adanya bloom algae ataupun jenis pembusukan tanaman lainnya.
6. Tidak Mengandung Fosfor dan Nitrogen. Fosfor dan nitrogen adalah zat utama yang menyebabkan eutrofikasi pada sebuah danau. Namun pada danau oligotrofik tidak ada sama sekali kedua zat tersebut. Hal ini dikarenakan tidak adanya angin yang membantu penyebarannya serta tidak ada kelembaban udara dan perubahan iklim yang dapat memunculkan bakteri pengurai sehingga tercipta rantai makanan di dalamnya.  
7. Tinggi Hypolimnion. Hypolimnion adalah suhu sejuk atau dingin yang berada di dasar danau sedangkan epilimnion adalah suhu panas yang ada di atas permukaan air. Di danau oligotropik tingkat hypolimnion lebih tinggi dari pada tingkat epilimnion. Itulah sebabnya air danau seperti ini cenderung dingin.
8. Tidak Mengandung Logam. Danau oligotropik bukan hanya memiliki air yang jernih dan berkilau tetapi juga tidak berbau serta  tidak mempunyai rasa. Penyebabnya adalah tidak adanya logam jenis apapun yang terkandung di dalam danau ini.
9. Minim Fotosintesis. Danau oligotrofik memang mampu menyerap sinar matahari dengan sangat baik. Namun organisme yang ada di dalamnya tidak melakukan fotosintesis secara besar-besaran. Oleh sebab itu jumlah tumbuhan yang ada di danau ini tetap sama karena tidak pernah terjadi pertumbuhan tunas atau bakal tumbuhan yang baru. Selain itu faktor lainnya yang menyebabkan tidak adanya pertumbuhan adalah danau ini tidak banyak memiliki cacing yang berfungsi untuk menggemburkan tanah.
10. Hewan Baru Tidak Bisa Beradaptasi. Pada umumnya makhluk hidup jika berada di suatu tempat maka mereka akan beradaptasi agar dapat bertahan hidup. Namun jenis makhluk hidup apapun tidak dapat beradaptasi di danau oligotropik. Hal itu dikarenakan tidak ada ekosistem yang sempurna di danau ini sehingga rantai makanan yang memadai pun tidak ada.
11. Suhu yang Stabil. Danau oligotropik memiliki suhu yang cenderung stabil hal ini yang menyebabkan tidak ada gelombang air. Ditambah dengan kandungan oksigen yang cukup menyebabkan permukaan air danau ini cenderung lebih tenang dibanding danau jenis lainnya.
12. Tidak Banyak Klorofil. Selain tidak banyak dihuni oleh organisme dan tidak ada pertumbuhan tanaman air,danau oligotropik juga hanya memiliki sedikit zat hijau daun atau klorofil. Tentu saja hal tersebut disebabkan oleh tumbuhan yang menjalar dan tumbuh rindang tidak terlalu banyak.
13. Kaya Akan Batuan. Danau ini memang tidak memiliki banyak organisme namun dapat ditemukan banyak batuan kecil. Batuan-batuan tersebut memiliki ukuran kecil dan bentuk yang unik dan berbeda. Tak hanya itu batuan tersebut juga memiliki warna yang ragam serta dapat dilihat dengan mata telanjang
14. Lingkungan yang Sehat. danau jenis oligotropik tidak mengandung fosfor maupun nitrogen. Hal tersebut menandakan bahwa danau ini masih terjaga dan masih belum tercemar. Danau ini juga kaya akan persediaan oksigen dan suhu air yang cenderung sejuk. Kondisi seperti ini yang menyebabkan danau oligotropik memiliki lingkungan yang asri dan sehat serta kesejukan yang dapat dirasakan oleh seluruh panca indra manusia.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Danau Oligotropik: Pengertian dan Cirinya"