Daerah Resapan Air: Pengertian, Penyebab berkurangnya, dan Upaya Memperbaikinya

Pengertian Daerah Resapan Air
Daerah Resapan Air

Pengertian Daerah Resapan Air
Daerah resapan air dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daerah atau wilayah tempat penampungan air untuk mencegah terjadinya banjir. Demikian, daerah resapan air merupakan daerah yang menjadi tempat air hujan dapat masuk ke dalam lapisan tanah dan terkunci di dalamnya, sehingga tidak langsung mengalir ke sungai atau ke laut.

Daerah resapan air merupakan bagian penting dalam penataan kota yang tidak boleh salah dalam pembuatan dan perencanaannya. Kawasan yang sudah ditetapkan menjadi daerah resapan air, harus tetap dipertahankan jika tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat intensitas dan kuantitas air hujan menjadi limpasan (run off) dalam jumlah yang besar.

Tidak hanya berhubungan dengan peristiwa banjir, juga sangat berhubungan dengan keberadaan cadangan air di planet Bumi. Biasanya daerah resapan air ini memiliki banyak pepohonan karena akar pohon merupakan pengunci air yang sangat baik. Daerah resapan air akan dapat mencegah terjadinya banjir dan juga dapat menyimpan air dan menguncinya untuk bisa digunakan di kemudian hari.

Penyebab Berkurangnya Daerah Resapan Air
Namun, realitas sekarang ini menunjukkan bahwa daerah resapan air sudah mulai berkurang, terlebih di daerah perkotaan yang akan sangat sulit untuk menemukan daerah resapan air. Masalah yang dihadapi sebagian kota besar di Indonesia adalah urbanisasi yang mengakibatkan kebutuhan akan lahan/tempat tinggal meningkat.

Pembangunan fisik yang tidak berdasarkan pada kelestarian lingkungan akan berakibat negatif dikemudian hari dapat berupa bencana banjir ataupun berkurangnya air tanah. Resapan air tidak terlepas dari ruang terbuka hijau di sebuah kota. Idealnya setiap kota memiliki ruang terbuka hijau seluas 30% dari luas kota yang dapat berupa telaga (waduk, danau, atau situ), green belt, taman, dan hutan kota.

Berikut beberapa penyebab berkurangnya daerah resapan air di antaranya,
1. Pembangunan infrastruktur publik
Salah satu faktor penyebab berkurangnya daerah resapan air adalah karena berkembangnya pembangunan infrastruktur publik, seperti jalan aspal, tol, betonisasi jalan dan lain sebagainya. Coba sekarang kita perhatikan. Dulu di sekitar jalan raya masih kita temukan ada lahan yang ditanami pohon atau minimal rumput. Namun sekarang di sekitar jalan sudah dibeton sehingga tidak ada tempat air untuk dapat meresap ke dalam tanah. Akibatnya, banyak jalan tergenang air ketika hujan turun dengan lebatnya.

2. Pembangunan pemukiman penduduk
Tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan pemukiman penduduk semakin lama semakin banyak, terlebih di ibukota. Dulu, masyarakat membangun rumah ilegal di bantaran sungai, hal itu jelas akan mengganggu kesehatan lingkungan sungai. Namun, sekarang pemerintah merelokasi tempat tinggal mereka.

Masyarakat pendatang tidak lagi tinggal di bantaran sungai, melainkan di rumah susun atau rumah lainnya yang disediakan pemerintah dengan harga yang murah. Nah, lahan untuk membangun perumahan warga inilah yang mengurangi daerah resapan air. Misalnya, yang mulanya adalah taman dengan pohon- pohon sekarang berubah menjadi rumah warga.

3. Banyaknya sampah yang berserakan
Banyaknya sampah yang berserakan jelas akan mengurangi daerah resapan air. Terlebih jika sampah tersebut adalah sampah non organik seperti kaleng dan plastik yang mana air saja tidak dapat tembus. Hal ini jelas akan menyebabkan air menjadi tergenang dan tidak dapat meresap ke dalam tanah. Sampah juga merupakan salah satu penyebab banjir.

4. Penebangan pohon secara liar
Kita semua tahu bahwa fungsi pohon salah satunya adalah sebagai penyerap air dan pengunci air di dalam tanah. Namun, sekarang ini pohon sudah jarang kita temukan, terlebih di kota besar karena alasan tertentu. bahkan, di hutan pun sudah banyak orang yang menebang pohon tanpa izin. Hal ini tentu akan sangat mempengaruhi jenis siklus air. Air tidak dapat meresap ke dalam tanah dan bertahan lama di dalam tanah.

5. Pembangunan fasilitas publik
Pembangunan memang pesat, selain infrastruktur dan pemukiman masyarakat, yang juga dibangun dengan pesat adalah fasilitas publik seperti pusat perbelanjaan, hotel atau lainnya. Pembangunan ini jelas akan mengurangi stock lahan kosong yang seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai daerah resapan.

Upaya Memperbaiki Daerah Resapan Air
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan menambah daerah resapan air di kota besar di antaranya,
1. Menentukan vegetasi yang tepat untuk ditanam di daerah resapan air. Beberapa tanaman memiliki sifat menyerap air lebih banyak dibandingkan dengan tanaman lainnya. Beberapa di antaranya adalah bambu, beringin, bisbul (sejenis kesemek), rambutan, nangka, manggis, dan matoa.
2. Memperbaiki kondisi tanah agar mudah menyerap air
3. Membuat lubang biopori. Pembuatan lubang biopori dapat dilakukan oleh secara pribadi di rumah-rumah sehingga jika dilakukan secara kolektif akan menambah jumlah resapan air di kota besar.
4. Membuat sumur resapan
5. Menjaga agar luas daerah resapan air tidak terkonversi menjadi bangunan-bangunan yang tidak ramah lingkungan.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Daerah Resapan Air: Pengertian, Penyebab berkurangnya, dan Upaya Memperbaikinya"