Batuan Sedimen Organik: Pengertian, Mineral Penyusun, Klasifikasi, dan Contohnya

Pengertian Batuan Sedimen Organik atau batuan sedimen biogenik
Batuan Sedimen Organik

Pengertian Batuan Sedimen Organik
Batuan sedimen organik (batuan sedimen biogenik) adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan sisa-sia bagian tubuh makhluk hidup dan mineral-mineral yang dihasilkannya. Ciri utama batuan sedimen organik memiliki warna yang gelap sampai kehitam.

Karang merupakan makhluk hidup yang hidup di habitat dalam laut. Ketika karang mati, maka endapan dari karang akan membentuk batuan karang. Contoh batuan sedimen lainnya adalah batuan fosfat. Di mana batu ini terbentuk dari kotoran kelelawar dan batu gamping.

Berdasarkan mineral dominan yang dihasilkan, batuan sedimen organik dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu Batuan Sedimen Karbonat dan Batuan Sedimen Silika.

Material Penyusun Batuan Sedimen Organik
Berbagai macam jenis organisme yang umum dijumpai menyusun batuan sedimen organik di antaranya,
1. Koral, lebih umum disebut terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan beberapa jenis tumbuhan dari kelas algae. Hasil endapan koral akan membentuk karang.
2. Mollusca, adalah kelompok hewan triploblastik slomata yang tidak memiliki tulang belakang dan tubuhnya lunak. Biasanya memiliki cangkang yang melindungi tubuhnya. Misalnya kerang-kerangan, siput, udang dan lain-lain.
3. Foraminifera, adalah sejenis organisme yang berasal dari kingdom porifera yang umum disebut rizhopoda (kaki semu). Foraminifera sangat mirip dengan amoeba. Bedanya, foraminifera memiliki cangkang yang melindungi tubuhnya.
4. Diatom, adalah kelompok besar ganggang bersel tunggal yang terbungkus dalam dinding sel silika.
5. Radiolaria, adalah sejenis zooplankton (mikroorganisme heterotrof yang tidak bisa membuat makanan sendiri) yang ukurannya hanya sekitar 0,05 sampai 0,1 milimeter.
6. Beberapa jenis tumbuhan, melalui proses pelapukan yang sangat lama menjadi material pembentuk batu bara.

Klasifikasi Batuan Sedimen Organik
1. Batuan Sedimen Organik Karbonat
Merupakan jenis batuan organik yang paling dominan. Beberapa organisme yang mati yang menghasilkan batuan organik karbonat di antaranya foraminifera dan mollusca. Mineral utama yang menyusun batuan sedimen karbonat adalah senyawa karbonat (CaCO3) yang kalsit. Contoh batu Sedimen Organik Karbonat yaitu batu gamping.

2. Batuan Sedimen Organik Silika
Adalah batuan yang tersusun oleh radiolaria dan diatom. Susunan radiolaria akan membentuk batuan silika jenis radiolarit, sedangkan diatom menghasilkan jenis batuan silika jenis diatomit.

Contoh Batuan Sedimen Organik
1. Batuan Sedimen Organik dari Molusca
Molusca adalah kelompok hewan bercangkang atau triploblastik slomata. Hewan ini tidak bertulang belakang dengan bagian tubuh intinya yang lunak. Contoh molusca adalah keong, kerang-kerangan, dan siput.

2. Batuan Sedimen Organik dari Koral atau Terumbu Karang
Koral atau terumbu karang disebut juga dengan terumbu karang. Terumbu karang adalah kelompok hewan karang yang  berinteraksi dan saling bersimbiosis dengan jenis tumbuhan algae. Terumbu tempat tinggal bagi ikan-ikan, di mana ikan-ikan juga akan bersembunyi dan berkembangbiak di terumbu karang. Tetapi di terumbu karang tidak di dapatkan ikan aligator yang memang kehidupannya di air tawar.

3. Batuan Sedimen Organik dari Foraminifera
Foraminifera adalah organisme dari kingdom porifera yang sering juga disebut dengan rizhopoda atau kaki semu. Foraminifera mempunyai kemiripan dengan amoeba. Hanya saja foraminifera memiliki cangkang alami sebagai pelindung tubuhnya.

4. Batuan Sedimen Organik dari Radiolaria
Radiolaria adalah organisme dari jenis zooplankton yang merupakan mikroorganisme heterotrof yang tidak mampu untuk membuat makanannya sendiri) dengan ukurannya yang sangat kecil, yaitu ukurannya hanya sekitar 0,05 hingga 0,1 milimeter.

5. Batuan Sedimen Organik dari Diatom
Diatom adalah jenis ganggang yang hanya mempunyai satu sel / bersel tunggal yang terbungkus dengan dinding sel silika. Beberapa jenis tumbuhan, dan hewan tersebut akan mati yang kemudian melalui proses pelapukan yang sangat lama yang nantinya dapat terbentuk menjadi batu bara.

Organisme-organisme penyusun batuan sedimen tersebut akan menghasilkan mineral dominan di mana hal itu menjadi ciri khas batuan dan unik dari batuan sedimen organik. Batuan tersebut adalah silika dan karbonat. Ciri khas dari batuan sedimen organik adalah warnanya yang cenderung hitam dan gelap.

6. Batuan Sedimen Organik dari Batubara
Batubara adalah salah satu contoh batuan sedimen organik yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan purbakala yang telah mati. Proses pengendapan atau sedimentasi batubara dimulai dari organisme hingga menjadi batubara memakan waktu yang teramat lama.

Proses pembentukan batubara terjadi pada kurun waktu tertentu saja di dalam sejarah geologi. Diperkirakan, batubara yang ditambang saat ini  berasal dari proses pengendapan atau sedimentasi semenjak zaman karbon yaitu sekitar 340 juta tahun yang lalu, dan pada zaman permian atau sekitar 270 juta tahun yang lampau .

Tumbuhan-tumbuhan pembentuk batubara di antaranya adalah tumbuhan silofata, gimnospermae, pteridofita, angimnospermaedan dan alga. Proses pembentukan batubara sering disebut dengan istilah coalification atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan pembatubaraan. Singkatnya proses pembentukan batubara berlangsung dalam dua tahap, yaitu malihan dan diagenetik.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Batuan Sedimen Organik: Pengertian, Mineral Penyusun, Klasifikasi, dan Contohnya"