Awan Cumulus: Pengertian, Ciri, dan Jenisnya

Pengertian Awan Cumulus
Awan Cumulus

Pengertian Awan Cumulus
Awan cumulus adalah awan yang tebal dengan puncak tinggi, bentuk yang padat, dan mempunyai batas yang jelas. Awan cumulus yang masuk dalam kategori keluarga awan dengan perkembangan vertikal, yaitu kelompok awan yang berada di ketinggian 500-1500 m.

Awan ini terbentuk disebabkan karena proses konveksi, apabila sebagian terpapar sinar matahari maka akan timbul bayangan dengan warna kelabu. Terbentuknya awan ini dipengaruhi juga oleh faktor tidak stabilnya lapisan atmosfer, apabila atmosfer berkelanjutan tidak stabil, maka awan akan berubah lagi menjadi awan yang bernama awan Cumulonimbus.

Ciri Awan Cumulus
1. Memiliki bentuk seperti menara atau kubah.
2. Awan yang membawa hujan.
3. Warnanya putih dan apabila ada sebagian yang terkena sinar matahari, maka warna akan berubah menjadi kelabu.
4. Proses terbentuknya karena proses konveksi, dan karena ketidakstabilan lapisan atmosfer.
5. Mempunyai lebar sekitar 1 Kilometer.
6. Mempunyai puncak yang tinggi.

Jenis Awan Cumulus
Awan cumulus dibedakan menjadi 3 jenis di antaranya,
1. Cumulus Congestus
Cumulus congestus adalah jenis awan cumulus yang didasarkan pada rentang ketinggian rendah atau menengah. Awan ini adalah awan yang terbentuk dari tahap peralihan antara awan cumulus mediocris dan cumulonimbus. Proses terjadinya awan jenis ini juga dikarenakan ketidakstabilan di lapisan atmosfer dan adanya konveksi. Karena berasal dari gerakan udara vertikal yang kuat, awan ini biasanya lebih tinggi dan puncaknya bisa mencapai 6 Km atau bahkan bisa lebih tinggi lagi apabila di daerah tropis.

Cumulus congetus ini akan berakhir dalam calvus cumola nimbus dalam keadaan ketidakstabilan yang cukup. Meski pada umumnya awan ini adalah awan yang terbentuk dari tahap peralihan antara mediocris cumulus, namun awan ini juga dapat terbentuk dari altocumulus castellanus atau stratocumulus castellanus. Awan cumulus congetus ini bisanya menghasilkan hujan dengan instensitas sedang hingga berat.

2. Cumulus Humilis
Cumulus humilis adalah awan yang memiliki luas vertikal yang kecil. Awan ini nantinya juga akan berkembang menjadi awan cumulus mediocris atau bisa juga menjadi awan cumulus congetus yang biasanya akan menandakan cuaca buruk dikemudian hari.

Awan ini biasanya terlihat di bawah awan cirrostratus dan terbentuk dari panas matahari yang digunakan untuk pendinginan proses konveksi yang nantinya menyebabkan awan cumulifrom untuk meratakan dan berubah menjadi cumulus humilis. Dalam hal ini, jika front hangat mulai mendekati maka akan terjadi hujan di sekitar 12 sampai 24 jam kedepan. Awan cumulus humilis ini adalah awan yang dapat mengindikatorkan cuaca.

3. Cumulus Mediocris
Cumulus mediocris adalah awan yang memiliki karakteristik bentuk seperti bunga kol pada awan cumulus. Pada umumnya awan ini tidak menghasilkan curah hujan dengan intensitas rendah, namun lebih mirip dengan intensitas curah hujan yang dihasilkan oleh awan cumulus congetus dan cumola nimbus.

Awan ini terbentuk ketika terdapat kenaikan awan dari cumulus humilis. Seperti awan cumulus, awan ini juga membutuhkan konveksi sebelum berkembang. Seperti udara yang naik kemudian membentuk awan cumulus yang terus meningkat menjadi terbentuklah awan ini. Dalam hal peramalan cuaca awan ini biasanya berada dalam front dingin atau dalam kondisi atmosfer yang tidak stabil seperti daerah yang memiliki tekanan rendah.

Awan ini bisa berkembang menjadi cumulus congetus sebagai awan membawa hujan, angin atau bahkan petir. Apabila awan ini ada di pagi atau sore hari maka akan terjadi badai di kemudian hari.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Awan Cumulus: Pengertian, Ciri, dan Jenisnya"