Angin Geostropik: Pengertian, Ciri, dan Rumusnya

Pengertian Angin Geostropik
Angin Geostropik
Pengertian Angin Geostropik
Angin geostropik adalah angin yang dihasilkan dari keseimbangan yang tepat antara gaya Coriolis dan gaya gradien tekanan. Lengkapnya, angin geostropik merupakan angin teoretis di mana gaya yang bekerja adalah gaya gradient tekanan dan gaya Coriolis yang jumlahnya sama besar dan berlawanan arahnya.

Kondisi ini disebut keseimbangan geostropik. Angin geostropik adalah salah satu bagian dari sistem sirkulasi atmosfer di muka bumi. Kata geostropik sendiri berasal dari kata Bahasa Inggris yakni geostrophic. Geo berarti bumi dan strophic yang berarti berputar yang mengacu kepada gaya coriolois dalam konteks rotasi bumi.

Angin geostropik diarahkan sejajar dengan isobar (garis tekanan konstan pada ketinggian tertentu). Keseimbangan ini jarang terjadi di alam. Angin yang sebenarnya hampir selalu berbeda dari angin geostropik karena kekuatan lain seperti gesekan dari tanah. Dengan demikian, angin yang sebenarnya akan sama dengan angin geostropik hanya jika tidak ada gesekan dan isobar lurus sempurna.

Meskipun demikian, sebagian besar atmosfer di luar daerah tropis dekat dengan aliran geostropik sebagian besar waktu dan itu adalah pendekatan pertama yang berharga. Aliran geostropik di udara atau air adalah gelombang inersia frekuensi nol.

Ciri Angin Geostropik
Angin geostropik memiliki ciri khas tersendiri yang dapat dijadikan sebagai pembeda dengan jenis angin lain di antaranya,
1. Gaya-gaya dalam angin geostropik
Saat aliran angin dari tekanan tinggi itu memperoleh gaya lain akan membuat arahnya berbelok berubah menjadi sejajar dengan garis isobar maka terjadilah angina geostropik. Isobar merupakan garis-garis yang menghubungkan tempat yang tekanannya sama.
a. Gaya gradien. Gaya gradien memiliki tekanan yang lebih besar atau dominan sehingga membuat angin terlihat memotong garis isobar yang sebelumnya berhembus lurus dari daerah tekanan tinggi ke tekanan rendah.
b. Gaya Coriolis. Gaya ini memiliki tekanan yang berlawanan sehingga menyebabkan arah angin mulai condong ke kanan.
c. Gaya friksi. Gaya ini akan mempengaruhi aliran angin geostropik yang berada di dekat permukaan bumi. Pada ketinggian sekitar di atas 2 km, gaya friksi bisa diabaikan sehingga yang berperan hanya dua gaya lainnya yakni gaya gradien tekanan dan gaya Coriolis saja.

Ketika gaya gradient bertekanan setimbang dengan gaya Coriolis hal itu akan membentuk resultan yakni vector angin yang bergerak tegak luruh terhadap kedua gaya tersebut. Alhasil, maka terjadilah angin geostropik yang mengalir sejajar dengan garis isobar tersebut.

2. Jet Stream
Jet stream merupakan salah satu bentuk nyata adanya angin geostropik di muka bumi. Jet stream ini adalah sebuah fenomena di mana sabuk udara mengalir sangat kencang. Lebarnya hingga mencapai ratusan kilometer dengan tebal hingga 2 km.

Aliran jet stream yang juga merupakan aliran dari angin geostropik ini ternyata memicu banyak dampak mulai dari serangan gelombang panas hingga terjadinya cuaca ekstrem dingin akibat polar vortex.

Rumus Angin Geostropik
Sebagaimana dijelaskan di atas, geostropik terbentuk karena kesetimbangan gaya gradien tekanan (P) dengan gaya coriolis (C). Secara matematis dapat dituliskan:

Rumus Angin Geostropik
Rumus Angin Geostropik
atau,
Rumus Angin Geostropik
Rumus Angin Geostropik
di mana:
∆p = beda tekanan
∆n = beda jarak  
𝜌  = massa jenis udara
𝝓 = lintang

Vg adalah kecepatan angin geostropik, dengan memindahkan ruas persamaan akan diperoleh:
Rumus Angin Geostropik
Rumus Angin Geostropik

Persamaan di atas menjelaskan bahwa kecepatan angin  geostropik akan semakin besar jika nilai lintang semakin kecil. Jadi pada perbandingan ∆p/∆n konstan semakin mendekati khatulistiwa angin geostropik akan semakin kencang. Karena juga di khatulistiwa sin 𝝓 mendekati nol maka gaya coriolis menjadi nihil. Maka umumnya di dekat khatulistiwa arah angin akan selalu memotong isobar. 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Angin Geostropik: Pengertian, Ciri, dan Rumusnya"