Zaman Perunggu: Pengertian, Sejarah, Ciri, dan Peninggalannya

Pengertian Zaman Perunggu
Zaman Perunggu
Pengertian Zaman Perunggu
Zaman perunggu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah zaman sesudah zaman batu akhir yang ditandai oleh adanya peralatan senjata dan sebagainya yang dibuat dari perunggu. Zaman perunggu berada di antara zaman batu dan zaman besi. Zaman perunggu merupakan bagian dari sistem tiga zaman untuk masyarakat prasejarah dan terjadi setelah zaman neolitikum.
 
Dimulainya masa ini ditandai dengan adanya fusi antara tembaga dan timah menjadi bahan perunggu. Pada zaman inilah, dimulai adanya peradaban serta munculnya divisi sosial dalam masyarakat. Muncul pula kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki keterampilan khusus dan berfokus pada pengolahan logam-logam. Kelompok inilah yang menjadi cikal bakal pengrajin logam.

Keberadaan kelompok masyarakat ini merupakan hasil dari kehidupan yang sudah menjadi sedenter menetap di rumah-rumah permanen. Adanya kelompok-kelompok dengan keterampilan khusus ini merupakan salah satu alasan mengapa zaman logam dan zaman perunggu secara spesifik masuk ke dalam masa perundagian.

Pengertian Zaman Perunggu Menurut Para Ahli
1. Merriam-Webster, zaman Perunggu adalah periode budaya manusia purba yang ditandai dengan penggunaan perunggu yang dimulai antara 4000 dan 3000 b.c. dan berakhir dengan munculnya Zaman Besi.
2. Soft Schools, zaman Perunggu ialah periode waktu antara Zaman Batu dan Zaman Besi saat perunggu digunakan secara luas untuk membuat alat, senjata, dan peralatan lainnya. Perunggu dibuat saat tembaga dipanaskan dan dicampur dengan timah, menciptakan logam yang lebih kuat dari tembaga

Sejarah Zaman Perunggu
Diyakini bahwa mayoritas kebudayaan logam di Indonesia berasal dari manusia-manusia purba Deutro Melayu yang tergabung dalam kebudayaan Dongson. Kebudayaan ini berasal dari daerah lembah Song Hong, yaitu sebuah wilayah di dekat teluk Tonkin, Vietnam.

Wilayah ini merupakan pusat kebudayaan logam di Asia Tenggara, sehingga tidak heran jika kebudayaan logam di Indonesia sangat dipengaruhi oleh daerah ini. Peninggalan kebudayaan pada zaman perunggu di Indonesia ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, di antaranya Jawa, Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Sumatera.

Waktu persebaran kebudayaan ini bersamaan dengan waktu perpindahan ras Papua Melanosoid yang melalui jalur timur dan barat memakai kapal bercadik. Pada awalnya ras ini tinggal di sekitar pantai yang ada di sebelah timur Pulau Jawa dan Sumatera, akan tetapi ketika memasuki zaman Mesolitikum masyarakat ras tersebut terdesak dengan keberadaan ras Deutro Melayu.

Kebudayaan proto melayu dan Bacson Hoabinh yang masih mengandalkan alat-alat batu semakin terdesak dengan munculnya Deutro Melayu dari Dongson yang membawa teknologi pengolahan perunggu canggih. Hal inilah yang menyebabkan mereka terpaksa pergi menuju ke daerah Indonesia Timur. Mereka kemudian menetap di daerah bukit kerang dan gua-gua.

Ciri Zaman Perunggu
1. Terjadi setelah zaman neolitikum
Zaman neolitikum itu sendiri adalah zaman batu muda yang seluruhnya ditanamkan oleh unsur kebudayaan yang baik dan juga telah memiliki beberapa ciri yang melekat, salah satunya adalah alat-alat yang terbuat dari batu. Oleh karena itu, zaman perunggu sangat erat kaitannya dengan zaman neolitikum.

2. Kemampuan manusia dalam mengolah perunggu
Pada zaman ini, manusia telah melakukan berbagai teknik dalam proses pembuatan alat-alat perkakas dari bahan perunggu. Teknik pengolahan tersebut berasal dari manusia deutro melayu yang datang dari wilayah Song Hong, Vietnam. Sehingga menjadikan mereka mengenal teknik peleburan maupun penempaan.

Hal itu tentunya akan membuat manusia lebih memahami suatu hal yang baru serta meningkatnya kemampuan mereka yang jauh lebih tinggi lagi dibandingkan sebelumnya.

3. Tinggal menetap
Manusia pada saat sebelum zaman perunggu, mereka hidup selalu berpindah-pindah tempat. Jika bahan kebutuhan di tempat mereka singgah tersebut telah habis, mereka akan berpindah tempat yang disebut dengan nomaden.

Di zaman ini, manusia sudah dapat tinggal secara menetap di satu tempat. Hal tersebut tentunya telah menggambarkan rasa nyaman dan rasa aman bagi manusia di mana sedikit demi sedikit mulai terbentuk.

4. Peradaban Sumeria, Mesopotamia
Zaman perunggu ini dimulai karena manusia sudah banyak menggunakan perunggu. Salah satu daerah yang pertama kali membuat perunggu yaitu Sumeria di Mesopotamia. Mesopotamia ini juga merupakan tempat kota yang pertama kali dibangun untuk tempat tinggal mereka.

Di sinilah peradaban zaman perunggu dimulai. Adapun daerah di Mesopotamia yang mengalami zaman perunggu yaitu dataran subur di antara Sungai Tigris dan Sungai Efrat yang merupakan lahan pertanian bangsa Sumer. Kemudian pada 2.500 sebelum Masehi, penggunaan perunggu ini mulai menyebar ke wilayah Eropa. Selain itu, zaman perunggu ini juga dialami oleh Cina sekitar tahun 1.600 sebelum Masehi.

Kehidupan pada Zaman Perunggu
1. Kepercayaan yang dianut oleh manusia pada zaman prasejarah khususnya zaman perunggu ini hampir sama dengan zaman besi yakni menganut animisme dan dinamisme. Animisme adalah sistem kepercayaan yang meyakini roh-roh halus. Sementara dinamisme adalah sistem kepercayaan yang meyakini benda-benda memiliki kekuatan gaib.
2. Manusia sudah mengenal adanya sistem pembagian kerja. Dengan kata lain, mereka di zaman ini dapat bekerja untuk menghasilkan uang. Bahkan lebih dari itu, mereka telah mengenal adanya sistem pembagian kerja yang baik seperti apa. Hal ini tentunya akan mengantarkan kehidupan manusia dengan mempunyai peradaban yang semakin baik.
3. Dengan adanya sistem kekayaan, tentunya sudah membuat manusia di zaman perunggu dapat melakukan pekerjaan (sistem pembagian kerja). Hal itu dikarenakan mereka menganggap bahwa dengan bekerja, mereka bisa mendapatkan penghasilan dan membuatnya menjadi kaya.
4. Manusia memiliki kehidupan ekonomi yang semakin modern. Di zaman ini, manusia sudah mulai menggunakan tenaga hewan seperti kerbau atau kuda untuk dijadikan sebagai alat transportasinya di mana dapat memudahkan dalam melakukan perdagangan. Bahkan telah muncul beragam jenis perdagangan seperti garam, dan gelas serta kerajinan perunggu yang cukup beragam.
5. Sudah mulai muncul status sosial dalam lingkungan masyarakat. Misal, bagi seseorang yang dapat menghasilkan kerajinan dari bahan perunggu dengan jumlah yang lebih banyak dari pada lainnya, maka dia akan mempunyai derajat yang tinggi di lingkungan masyarakat.
6. Kehidupan di zaman perunggu juga muncul adanya tradisi atau ritual pemakaman yang terbagi menjadi tiga fase yakni fase perunggu antik, fase perunggu sedang dan fase perunggu akhir.

Peninggalan Zaman Perunggu
Berikut contoh barang-barang peninggalan zaman perunggu yang ditemukan di Indonesia di antaranya,
1. Nekara
Nekara merupakan semacam berumbung yang terbuat dari perunggu. Bentuknya berpinggang di bagian tengahnya, dengan sisi atasnya tertutup.

Nekara mirip seperti dandang (gendang) yang ditelungkupkan. Nekara dimanfaatkan sebagai genderang dalam kegiatan upacara. Nekara banyak ditemukan di wilayah Bali, Bima, Sumbawa, Pulau Alor, Pulau Jawa, Flores, Maluku, dan lain-lain.

2. Kapak Corong
Kapak corong merupakan benda yang terbuat dari perunggu yang memiliki pangkal seperti ekor burung sriti dan bagian tengahnya berongga. Bagian tengah itu digunakan untuk menempatkan gagang. Kapak corong banyak ditemukan di wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, Flores, Banda, dan lain-lain.

3. Arca Perunggu
Arca perunggu yang berkembang di Indonesia mempunyai bentuk yang beragam, misalnya bentuk manusia dan binatang. Arca perunggu pada umumnya berukuran kecil, yang dilengkapi cincin di bagian atasnya yang fungsinya untuk menggantungkan arca. Arca perunggu banyak ditemukan di wilayah Riau, Palembang, Malang, dan Bogor.

4. Bejana Perunggu
Bejana perunggu yang ditemukan di Indonesia hanya dua buah, yaitu di Sumatra dan Madura. Bejana perunggu memiliki bentuk bulat panjang. Bejana tersebut dibuat dari dua lempengan perunggu yang cembung.

Bejana perunggu yang ditemukan di wilayah Kerinci (Sumatra) memiliki ukuran panjang 50,8 cm dan lebarnya 37 cm, sedangkan yang ditemukan di Asemjarang, Sampang (Madura) memiliki ukuran tinggi 90 cm dan lebarnya 54 cm.

5. Perhiasan Perunggu
Perhiasan perunggu merupakan perhiasan yang sangat populer pada zaman perunggu, baik bagi masyarakat dari golongan atas maupun masyarakat dari golongan bawah. Perhiasan tersebut berupa anting-anting, giwang, kalung, gelang kaki, dan lain-lain.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Zaman Perunggu: Pengertian, Sejarah, Ciri, dan Peninggalannya"