Zaman Paleolitikum: Pengertian, Sejarah, Ciri, dan Peninggalannya

Pengertian Zaman Paleolitikum
Zaman Paleolitikum

Pengertian Zaman Paleolitikum
Zaman paleolitikum (zaman Batu Tua) adalah periode prasejarah yang diperkirakan berlangsung pada 600.000 tahun lalu. Istilah paleolitikum dari bahasa Yunani palaios (purba) dan lithos (batu). Pada periode ini, alat-alat yang digunakan manusia purba terbuat dari batu kasar yang belum dihaluskan, seperti kapak genggam atau chopper yang berfungsi untuk memotong kayu atau membunuh binatang buruan.

Beberapa perkembangan kebudayaan ditemukan di sekitar Pacitan, Jawa Timur dan Ngandong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Pada zaman ini, manusia hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat dalam kumpulan kecil/koloni untuk mencari makanan. Pekerjaan kaum perempuan adalah mengumpulkan dedaunan, ubi, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Sedangkan, tugas kaum laki-laki adalah memburu binatang untuk dimakan.

Spesies manusia purba yang telah ada pada zaman ini adalah Meganthropus paleojavanicus dan Pithecanthropus erectus (Pithecanthropus mojokertensis, Pithecanthropus robustus).
 
Sejarah Zaman Paleolitikum
Zaman Paleolitikum merupakan zaman yang dicirikan dengan mulai berkembangnya alat-alat batu sederhana untuk membantu aktivitas manusia sehari-hari. Wilayah Pacitan dan Ngandong adalah lokasi utama di mana manusia purba di Indonesia hidup pada zaman ini.

Pada zaman Paleolitikum telah terjadi pembagian tugas antara kaum laki-laki dan perempuan. Kaum perempuan bertugas untuk mengumpulkan dedaunan, buah-buahan, sayur dan ubi. Sementara kaum laki-laki memiliki pekerjaan memburu binatang.

Pada zaman ini, kebudayaan manusia belum cukup berkembang sehingga tidak terdapat bukti sejarah tertulis. Oleh karena itu, zaman paleolitikum dianggap sebagai zaman pra-aksara.

Ciri Zaman Paleolitikum
Terdapat beberapa ciri-ciri dari kehidupan manusia pada zaman ini di antaranya,
1. Hidup berpindah pindah atau nomaden
2. Mengumpulkan makanan dari alam sekitar
3. Hidup berkelompok
4. Bergantung kepada alam sekitar
5. Memanfaatkan peralatan-peralatan sederhana
6. Menggunakan sistem kebahasaan dan isyarat yang sangat sederhana
7. Pada zaman ini, keyakinan yang berkembang adalah animisme dinamisme serta pemujaan terhadap roh nenek moyang.

Peninggalan Zaman Paleolitikum
Berikut beberapa jenis peninggalan manusia purba di antaranya,
1. Kapak Genggam
Kapak genggam atau biasa disebut sebagai chopper merupakan salah satu jenis peralatan yang digunakan oleh manusia purba. Kapak yang kebanyakan ditemukan di wilayah Pacitan ini dinamai kapak genggam. Hal ini karena bentuknya yang menyerupai kapak tetapi tidak memiliki tangkai atau pegangan. Dengan kata lain cara penggunaannya yaitu digenggam.

Kapak ini dibuat dengan cara dipangkas atau ditumbukkan pada batu lainnya sehingga dihasilkan satu sisi yang tajam. Biasanya kapak genggam digunakan untuk berbagai aktivitas sehari-hari seperti menggali tanah untuk mengambil ubi, menguliti binatang, dan juga memotong.

2. Kapak Perimbas
Sesuai dengan namanya, kapak perimbas digunakan manusia purba untuk merimbas kayu, menjadi senjata pada waktu tertentu, dan juga untuk memahat tulang.  Peralatan satu ini kebanyakan ditemukan di Pacitan, Sukabumi, Lahat, dan Gombong. Pacitan sebagai wilayah dengan kapak perimbas terbanyak menjadikan kapak ini disebut sebagai kebudayaan Pacitan.

3. Flakes
Flakes adalah peralatan yang bentuknya kecil atau mini. Alat ini terbuat dari batu chalcedon yang dimanfaatkan sebagai alat untuk mengupas makanan, berburu binatang, menangkap ikan, mengumpulkan buah-buahan, dan menggali ubi. Flakes sendiri adalah salah satu hasil dari kebudayaan Ngandong.  

4. Peralatan dari Tulang Binatang dan Tanduk Rusa
Berbagai peralatan yang terbuat dari tulang binatang dan tanduk rusa merupakan peninggalan dari zaman paleolitikum, khususnya dari kebudayaan Ngandong. Kebanyakan alat ini berbentuk penusuk atau belati dan juga ujung tombak yang bergerigi. Alat-alat ini digunakan untuk menangkap ikan dan menggali tanah untuk mengeluarkan umbi.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Zaman Paleolitikum: Pengertian, Sejarah, Ciri, dan Peninggalannya"