Wilayah Formal: Pengertian, Ciri, Contoh, dan Perbedaannya dengan Wilayah Fungsional

Pengertian Wilayah Formal
Wilayah Formal

Pengertian Wilayah Formal
Wilayah formal adalah wilayah yang dicirikan dengan kondisi fisik, sosial, atau ciri khas lain yang berbeda dengan wilayah di sekitarnya. Dengan kata lain, wilayah formal merupakan sebuah wilayah spesifik, dengan kondisi tertentu yang spesifik, serta memiliki batas-batas yang jelas dan mudah dibedakan dengan wilayah sekitarnya.

Karena dibedakan oleh ciri fisik, wilayah formal ini sangat mudah untuk dibedakan. Pembagian wilayah formal ini umumnya cukup jelas sehingga tidak membutuhkan penjelas tambahan untuk memahami delineasi wilayahnya.

Wilayah Formal Menurut Para Ahli
1. Wardiyatmoko, wilayah formal adalah wilayah yang dicirikan dengan kondisi fisik, biotik, atau sosial tertentu. Umumnya, wilayah-wilayah formal ini dibedakan berdasarkan ciri-ciri fisiknya yang tampak jelas.
2. J. Woofter, wilayah formal adalah daerah tertentu yang di dalamnya tercipta homogenitas ekonomi dan social sebagai perwujudan kombinasi antara faktor lingkungan dan demografis.
3. S. Platt, wilayah formal adalah daerah tertentu yang keberadaannya dikenal berdasarkan homogenitas umum baik atas dasar karakteristik lahan maupun huniannya.
4. G. Joeng, wilayah formal berarti sebagai daerah tertentu yang mempunyai kondisi fisik seragam.
5. M. Fenneman, wilayah formal adalah daerah tertentu yang bentang lahannya sejenis dan dapat dibedakan dengan daerah tetangganya.

Ciri Wilayah Formal
Terdapat  beberapa ciri khusus yang menandai sebuah wilayah formal di antaranya,
1. Memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dengan daerah lain. Ciri khas ini dapat berupa elemen-elemen yang ada pada identitas nasional ataupun wawasan nusantara Indonesia. Contohnya adalah elemen sosial ataupun elemen fisik.
2. Ciri khas yang spesifik, sehingga dapat dibedakan dengan jelas secara kasat mata oleh pengamat. Contohnya adalah daerah pertanian. perkotaan, dan daerah hutan.
3. Ciri khas yang memiliki batasan-batasan jelas. Jelas di sini maksudnya terlihat dengan jelas, jelas dirasakan perbedaan perbatasannya, serta jelas dapat dibedakan. Contohnya adalah sungai yang membatasi wilayah, atau barisan pegunungan yang membatasi dua negara.
4. Ciri khas yang umumnya homogen. Homogenitas ini dapat mempermudah pengamat untuk mengamati suatu wilayah beserta perbatasan-perbatasan wilayah tersebut. Contohnya adalah daerah perkotaan yang seragam diisi oleh bangunan gedung, atau ekosistem hutan yang seragam diisi oleh pohon-pohon rindang.

Contoh Wilayah Formal
Berikut beberapa contoh yang dimaksud dengan wilayah formal di antaranya,
1. Pertanian
Pertanian adalah kegiatan bercocok tanam yang umumnya dilakukan oleh masyarakat di pedesaan. Jika hutan dikatakan sebagai paru-paru dunia, maka ladang pertanian adalah perutnya dunia. Tanaman yang dibudidayakan pada ladang pertanian umumnya adalah makanan pokok seperti padi, jagung, singkong, dan lain-lain. Musuh terbesar bagi para pekerja sektor pertanian adalah kekeringan dan hama.

Hama seperti tikus, burung pipit, dan lain sebagainya dapat diusir dengan berbagai cara. Namun kekeringan tidak bisa diatasi secara mudah. Turun hujan adalah solusi yang paling mujarab untuk mengatasi permasalahan kekeringan yang sedang dilanda oleh masyarakat pedesaan. Banyak cara tradisional yang bisa dipakai untuk memanggil datangnya hujan.

2. Pegunungan
Pengertian pegunungan secara keilmuan bahasa Indonesia adalah daerah yang terdapat beberapa gunung dalam suatu tempat. Pegunungan berdasarkan keilmuan geografi adalah dataran tinggi yang memiliki ketinggian kurang dari 3.000 meter di atas permukaan laut dan berbentuk memanjang.

Tumbuhan yang cocok ditanam di pegunungan umunya buah-buahan dan sayur-sayuran. Suhu di daerah pegunungan biasanya sejuk, berbeda dengan pesisir pantai yang suhunya panas. Di pegunungan kita senantiasa memakai jaket yang tebal. Jaket tebal tidak cocok dipakai di pesisir pantai karena akan menghasilkan keringat yang berlebih. Meski demikian, warga pegunungan menginginkan ikan yang dicari oleh para nelayan pantai.

3. Perkotaan
Perkotaan adalah wilayah formal yang tidak cocok dengan pengertiannya. Bagaimana mau cocok, yang dimiliki oleh wilayah formal adalah hubungan manusia dengan alam. Sedangkan di kota tidak ditemui alam sama sekali. Paling hanya gedung-gedung perkantoran dan perindustrian.

Wilayah formal yang terjadi di perkotaan letaknya pada bagian bidang industri. Pekerja buruh yang sedang bekerja bisa di masukkan dalam salah satu contoh wilayah formal.
 
Perbedaan Wilayah Fungsional dan Formal
1. Homogenitas dan Heterogenitas. Wilayah formal umumnya memiliki wilayah yang homogen sedangkan wilayah fungsional umumnya memiliki wilayah yang heterogen
2. Apakah Cirinya Terlihat. Wilayah formal memiliki ciri fisik atau sosial yang sangat terlihat sedangkan wilayah fungsional memiliki ciri hubungan yang lebih tidak terlihat dan berupa alur-alur perpindahan orang dan barang
3. Batas yang jelas atau tidak. Wilayah formal umumnya memiliki batas yang jelas karena dibatasi oleh ciri-ciri fisik dan sosial yang terlihat, sedangkan wilayah fungsional umumnya lebih tidak terlihat batas-batasannya. Selain itu, wilayah fungsional juga lebih fleksibel batasnya karena dapat berubah-ubah seiring dengan berubahnya skema kerjasama yang ada.
 

Dari berbagai sumber

Baca Juga: Wilayah Fungsional: Pengertian, Ciri, Contoh, dan Perbedaannya dengan Wilayah Formal

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Wilayah Formal: Pengertian, Ciri, Contoh, dan Perbedaannya dengan Wilayah Fungsional"