Transit Oriented Development: Pengertian, Alasan, Ciri, Faktor Penting, Manfaat, dan Hunian dengan Aplikasi TOD di Indonesia

Pengertian Transit Oriented Development atau TOD
Transit Oriented Development (TOD)

Pengertian Transit Oriented Development
Transit oriented development (TOD) atau pengembangan berorientasi transit adalah jenis pengembangan perkotaan yang memaksimalkan jumlah ruang perumahan, bisnis dan rekreasi dalam jarak berjalan kaki dari angkutan umum. TOD bertujuan untuk meningkatkan penumpang angkutan umum dengan mengurangi penggunaan mobil pribadi dan dengan mempromosikan pertumbuhan kota yang berkelanjutan.

Kawasan ini biasanya mencakup perhentian transit pusat (seperti stasiun kereta api, atau perhentian kereta api ringan atau bus) yang dikelilingi oleh area mixed-use dengan kepadatan tinggi, dengan area yang kepadatannya lebih rendah menyebar dari pusat ini. TOD juga biasanya dirancang untuk lebih dapat dilalui dengan berjalan kaki dibandingkan dengan area terbangun lainnya, melalui penggunaan ukuran blok kota yang lebih kecil dan mengurangi luas lahan yang dikhususkan untuk mobil.
 
Area terpadat dari TOD biasanya terletak dalam radius ¼ hingga ½ mil (400 hingga 800 m) di sekitar perhentian transit pusat, karena ini dianggap sebagai skala yang sesuai untuk pejalan kaki, sehingga memecahkan masalah mil terakhir.

Alasan Penerapan Transit Oriented Development
Munculnya tren pengembangan kawasan berorientasi area transit ini dilandasi beberapa alasan di antaranya,
1. Semakin naiknya tingkat kemacetan, terutama di kota-kota besar.
2. Keinginan untuk meningkatkan kualitas hidup urban.
3. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan jalan kaki.

Ciri Transit Oriented Development
Transit-oriented development merupakan kawasan dengan tata ruang yang terintegrasi. Kita dapat dengan mudah menjangkau beragam fasilitas umum dan fasilitas sosial hanya dengan berjalan kaki. Konsep ini memiliki beberapa ciri yang mudah diidentifikasi di antaranya,
1. Kepadatan populasi yang tinggi, tersedia banyak hunian vertikal yang memanfaatkan lahan terbatas.
2. Terdapat mixed-use development di mana kawasan hunian berdampingan dengan kawasan bisnis dan perkantoran.
3. Tersedia fasilitas pendukung lainnya meliputi pusat perbelanjaan, sarana kesehatan, pusat pendidikan, kawasan hiburan, fasilitas perbankan dan sarana olahraga.

Faktor Penting dalam Tata Ruang Kota Transit Oriented Development
Tata kota yang baik sangat penting dilakukan supaya perpindahan masyarakat bisa ditampung dengan sempurna. Namun, Memiliki sebuah kota yang benar-benar terbebas dari kemacetan secara seratus persen memang adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan.

Perencanaan dan pengaplikasian TOD juga bukanlah sebuah proses yang mudah. Konsep TOD sendiri memiliki beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan di antaranya,
1. Menyediakan akses bagi pejalan kaki seperti trotoar yang lebar dan terbebas dari gangguan pedagang kaki lima yang berjualan secara sembarangan.
2. Menyediakan berbagai pepohonan hijau di sekitar trotoar pejalan kaki untuk memberikan suasana yang nyaman bagi pejalan kaki.
3. Tersedianya sarana transportasi umum yang saling terintegrasi dan berdekatan sehingga pengguna transportasi bisa dengan mudah menjangkau berbagai daerah tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi.
4. Mencampur kawasan hunian dengan kawasan non-hunian supaya mempermudah akses masyarakat dan tidak perlu berpindah dalam jarak yang terlalu jauh.
5. Menyediakan hunian bertingkat pada kawasan padat penduduk untuk membantu masyarakat dalam memiliki hunian dengan mudah.

Manfaat Transit Oriented Development
TOD mampu mempermudah kehidupan di kawasan urban dengan pemanfaatan area transit secara optimal. Secara rinci, berikut manfaat-manfaat yang dapat diperoleh di antaranya,
1. Masyarakat lebih mudah untuk bepergian.
2. Naiknya angka pemakaian transportasi publik.
3. Turunnya tingkat kemacetan.
4. Turunnya angka kecelakaan lalu lintas.
5. Kualitas hidup yang lebih baik.
6. Kawasan hunian yang lebih terjangkau karena berkurangnya biaya transportasi.
7. Gaya hidup yang lebih menyehatkan karena mengutamakan berjalan kaki.
8. Harga properti yang lebih stabil.
9. Lebih banyak pengunjung untuk kawasan komersial.
10. Lebih ramah lingkungan karena lebih sedikit memakai bahan bakar minyak.

TOD merupakan konsep yang padat dan serba terhubung. Dengan konsep ini, waktu tempuh dan angka kemacetan menurun.  Hal ini tak hanya menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat, tetapi juga merangsang pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, tidak banyak waktu terbuang di jalan.

Hunian dengan Transit Oriented Development (TOD)
Saat ini sudah ada banyak sekali pengembang properti yang mengutamakan konsep TOD pada saat membangun hunian baru. Berikut beberapa di antaranya,
1. South Quarter, Jakarta Selatan
South Quarter merupakan salah satu kawasan dengan konsep Transit Oriented Development yang berlokasi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Di dalamnya terdapat kawasan hunian terpadu, lengkap dengan gedung perkantoran, pusat perbelanjaan hingga pusat rekreasi.

Tidak hanya itu saja, terdapat juga Transit Plaza yang terhubung dengan MRT, Transjakarta hingga bus untuk mempermudah akses keluar masuk dari kawasan Lebak Bulus.

2. LRT City Ciracas, Jakarta Timur
Kawasan LRT City Ciracas, Jakarta Timur. PT Adhi Commuter Properti selaku developer berhasil mengembangkan hunian berkonsep TOD dengan nama Apartemen Urban Signature. Sesuai dengan namanya, LRT City Ciracas berjarak hanya 0 km dari stasiun LRT Ciracas yang sangat mempermudah untuk melakukan akses keluar masuk.

Di dalamnya juga terdapat berbagai fasilitas yang sangat lengkap yang terintegrasi juga dengan konsep Green Living.

3. Modernland Cilejit, Tangerang
PT Modernland Realty Tbk selaku pengembang utama kota Modernland Cilejit ikut serta dalam mewujudkan hunian dengan konsep TOD yang berlokasi di Tangerang. Kawasan perumahan Modernland Cilejit sendiri memiliki luas hingga 1000 hektar yang terintegrasi langsung dengan stasiun KRL Commuterline Cilejit.

Hunian dengan rentang harga yang sangat terjangkau bisa menjadi opsi bagi Anda yang ingin berinvestasi dan memiliki hunian yang nyaman.

4. MetroStater Superblock, Depok
Depok merupakan salah satu kawasan yang terus mengalami perkembangan dengan sangat pesat. Karena pertumbuhan penduduk yang sangat pesat itulah yang membuat pengembang Trivo Group memutuskan untuk membangun sebuah hunian yang menggunakan konsep TOD.

MetroStater Superblok adalah sebuah kawasan hunian yang mengusung konsep TOD yang berlokasi di kawasan Kota Depok dan terhubung langsung dengan pusat perbelanjaan dan pusat sentra bisnis yang berada di Jl. Margonda Raya.

5. Citra Sentul Raya, Bogor
Seiring dengan tingginya minat masyarakat dalam mencari hunian dengan konsep TOD, pengembang Ciputra Group akhirnya meluncurkan kawasan hunian Citra Sentul Raya. Kawasan hunian Citra Sentul Raya memiliki tema “The New Integrated City” yang dimana hunian tersebut dibuat berdampingan dengan akses seperti Stasiun LRT Sirkuit Sentul, Tol Jagorawi dan gerbang Tol Sentul.

Di dalam hunian ini juga tersedia berbagai sarana pendidikan, fasilitas kesehatan, kawasan bisnis dan perkantoran hingga berbagai sarana hiburan.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Transit Oriented Development: Pengertian, Alasan, Ciri, Faktor Penting, Manfaat, dan Hunian dengan Aplikasi TOD di Indonesia"