Siklus Milankovitch: Pengertian dan Aspeknya

Pengertian Siklus Milankovitch
Siklus Milankovitch

Pengertian Siklus Milankovitch
Siklus Milankovitch adalah teori yang menjelaskan mengenai variasi siklus pergerakan yang dialami bumi selama 100.000 dan 400.000 tahun. Dalam teorinya, Milankovitch memaparkan mengenai tiga hal yang dialami oleh bumi sehingga menghasilkan perubahan iklim akibat perbedaan intensitas radiasi matahari di permukaan bumi.

Hampir selama 50 tahun teori Milankovitch tidak dipedulikan oleh para ilmuwan, tetapi pada tahun 70an konsep ini baru mulai diterima. Revolusi berikutnya dimulai ketika ilmuwan mulai mencoba merekonstruksi data iklim dengan menggunakan metode isotop dari inti samudera. Alhasil ditemukan adanya variasi iklim yang berkorelasi tinggi dengan perubahan geometri orbit bumi.

Aspek Siklus Milankovitch
Milankovitch mengkaji perubahan pada eksentrisitas orbit bumi (orbital eccentricity), kemiringan sumbu bumi (obliquity), dan presisi sumbu rotasi bumi  precession (astronomy) dari seluruh pergerakan bumi. Banyak perubahan yang terjadi pada pergerakan dan jumlah orientasi bumi dan dampaknya terhadap lokasi penerimaan radiasi surya di permukaan bumi.

Hal ini membuktikan bahwa siklus alami alam juga berperan penting bagi perubahan iklim yang terjadi di Bumi. Siklus Milankovitch mencakup 3 aspek di antaranya,
1. Eccentricity
Eksentrisitas (Eccentricity) yaitu perubahan bentuk dari orbit imajiner bumi yang mengelilingi matahari. Tentu bentuk orbit itu tidak bulat, tetapi memiliki nilai eksentrisitas, sehingga bentuknya menjadi sedikit elips dan tidak bulat sempurna. Nilai eksentrisitas suatu orbit berada di antara 0 (bulat sempurna) hingga 1 (parabola yang tidak memiliki ujung).

Saat ini nilai eksentrisitas bumi adalah 0,0167, sementara ribuan tahun yang lalu nilainya 0,0034 hingga 0,058. Nilai eksentrisitas itu akan terus berubah membentuk suatu siklus yang bervariasi dalam 413.000 tahun.

Seandainya bumi hanyalah satu-satunya planet yang mengelilingi matahari, maka eksentrisitasnya tidak akan begitu bervariasi dalam kurun waktu yang sangat lama. Nilainya akan lebih lambat bertambah, tetapi karena nilai eksentrisitas bumi dipengaruhi oleh gaya gravitasi dari Jupiter dan Saturnus, maka pertambahan itu terjadi lebih cepat.

Akibat dari bentuk orbit bumi yang seperti itu, muncul istilah perihelion dan aphelion. Saat matahari berada dalam titik atau jarak terdekat dengan bumi disebut perihelion, saat bumi menerima radiasi paling tinggi dari matahari sehingga suhu menjadi lebih panas. Titik terjauhnya disebut aphelion, saat bumi menerima radiasi matahari terendah sehingga mengalami penurunan suhu.

2. Obliquity
Oblikuitas adalah kemiringan sumbu rotasi bumi saat bergerak mengelilingi matahari. Oblikuitas merupakan alasan mengapa Bumi memiliki musim. Selama jutaan tahun terakhir, sudut oblikuitas bumi bervariasi antara 22,1 hingga 24,5 derajat tegak lurus dengan bidang orbit Bumi.

Semakin besar sudut kemiringan sumbu Bumi, semakin ekstrem pula musim kita karena bumi akan mendapat lebih banyak intensitas radiasi matahari di musim panas dan lebih sedikit di musim dingin. Saat ini, oblikuitas Bumi berada pada sudut 23,44° dalam siklus yang berlangsung selama 41.000 tahun.

3. Precession
Presesi adalah perubahan perlahan dari orientasi rotasi kutub bumi terhadap posisi bintang-bintang di langit. Selama beberapa ribu tahun ke belakang, sumbu Bumi mengarah ke sebuah bintang yang bernama Polaris atau yang juga biasa disebut the North Star.

Namun, adanya gerakan presesi Bumi memiliki arti bahwa Polaris tidak akan selalu menjadi bintang di utara. 5.000 tahun yang lalu, sumbu utara bumi mengarah kepada bintang lain yang bernama Thubin. Serta, 12.000 tahun yang akan datang sumbu utara bumi akan mengarah pada bintang Vega. Presesi memiliki siklus yang berlangsung selama 26.000 tahun.

Terhadap iklim bumi, presesi menyebabkan kontras musiman lebih ekstrem di satu belahan bumi dan tidak terlalu ekstrem di belahan bumi lainnya. Saat ini, musim panas di belahan bumi selatan terjadi di dekat perihelion dan musim dingin di dekat aphelion, yang berarti belahan bumi selatan mengalami musim yang lebih ekstrem daripada belahan bumi utara. Selain itu, Presesi juga secara bertahap mengubah waktu musim, menyebabkannya mulai lebih awal dari waktu ke waktu.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Siklus Milankovitch: Pengertian dan Aspeknya"