Pasir: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Sumbernya
Pasir |
Pengertian Pasir
Pasir adalah material butiran yang terdiri dari partikel batuan dan mineral yang terpecah halus. Ukuran pasir lebih halus dari kerikil dan lebih kasar dari lanau. Pasir juga bisa mengacu pada suatu kelas tekstur dari tanah atau jenis tanah yaitu, tanah yang mengandung lebih dari 85 persen partikel berukuran pasir berdasarkan massa.
Jenis butiran tanah ini umumnya tidak subur dan kurang baik untuk pertanian karena sedikit mengandung bahan organik. Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur.
Jenis dan Fungsi Pasir
1. Pasir Merah atau Pasir Jebrod
Sesuai namanya, pasir ini berwarna merah atau terkadang cokelat dan oranye. Pasir ini berasal dari Jebrod, Cianjur. Oleh sebab itu, beberapa orang menyebutnya pasir jebrod. Meski demikian, ada juga yang berasal dari Sukabumi.
Pasir ini memiliki karakter yang kasar dengan butiran yang besar. Ketika digumpalkan, pasir tidak akan berubah bentuk dan tidak ambyar. Fungsi: Pasir ini cocok untuk menambah daya rekat bangunan, sehingga kerap digunakan untuk pengecoran bersama dengan pasir beton.
2. Jenis Pasir Beton
Pasir beton memiliki warna abu-abu gelap hingga kehitaman. Pasir ini memiliki tingkat kehalusan yang tinggi, saat dipegang akan terasa begitu halus. Ciri khas lainnya, saat digenggam pasir tidak membentuk gumpalan dan akan kembali buyar.
Fungsi: Pasir beton adalah jenis pasir bangunan karena sangat cocok digunakan untuk menguatkan dan merekatkan material bangunan lain. Pasir ini dapat merekatkan batu bata, batu, memplester dinding rumah, pengecoran dinding dan fondasi bangunan. Teksturnya yang halus membuat hasil plesteran akan terlihat lebih halus dan rapi.
3. Pasir Elod
Pasir elod memiliki warna hitam kelam, ada juga yang berwarna abu-abu gelap. Warna gelap tersebut disebabkan kandungan tanah dalam pasir ini. Butiran pasirnya sendiri sangat kecil dan halus.
Fungsi: Pasir elod tidak bisa digunakan untuk material bangunan karena terdapat kandungan tanah di dalamnya. Meski demikian, ada juga yang mencampurkan pasir elod dengan pasir beton sebagai plesteran dinding. Pasir ini cocok dijadikan sebagai bahan utama untuk membuat batako.
4. Pasir Pasang
Pasir pasang memiliki bentuk yang lebih halus. Butiran agregatnya sangat kecil dan memiliki elemen yang lebih padat. Ketika menggenggam pasir ini dan mengepalkannya, tidak akan ambyar dan tetap akan menggumpal.
Fungsi: Pasir ini cocok dipadukan dengan pasir beton. Kedua jenis pasir ini dapat dicampurkan untuk fondasi yang lebih kuat serta hasil akhir plesteran dinding yang lebih halus berkat butirannya yang kecil.
5. Pasir Sungai
Pasir ini diambil langsung dari sungai dan biasanya merupakan hasil dari batuan sungai yang keras serta tajam. Pasir sungai memiliki ukuran butiran yang tidak terlalu besar maupun kecil. Ukuran butiran agregatnya antara 0,063 milimeter hingga 6 milimeter.
Fungsi: Pasir ini biasanya digunakan untuk campuran pengecoran dan juga fondasi rumah. Pasir sungai juga dikenal kuat, menggunakannya dipercaya menjadikan fondasi lebih tahan lama.
6. Pasir Urug
Pasir urug memiliki butiran yang tidak sehalus pasir lainnya begitu pula dengan kualitasnya. Biasanya pasir yang digunakan untuk keperluan urug adalah limbah pasir hasil penyaringan dari pasir sedot dan pasir cuci, atau pasir sisa-sisa ayakan.
Fungsi: Sesuai dengan namanya, pasir urug ini digunakan hanya untuk meng-urug tanah. Pasir ini berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban.
7. Pasir Mundu
Pasir mundu memiliki warna yang kecokelatan. Pasir ini banyak dijumpai di pasaran karena harganya yang relatif murah dengan kualitas pasir yang cukup baik.
Fungsi: Pasir mundu ini cocok digunakan sebagai bahan untuk plester dan pasang bata maupun batako. Meskipun teksturnya lebih kasar jika dibandingkan dengan pasir jenis lain, pasir mundu ini banyak dicari sebagai bahan bangunan.
8. Pasir Putih Rangkas
Pasir Putih Rangkas berasal dari galian tambang yang terletak di Rangkas Bitung, Banten. Pasir Rangkas memiliki tekstur lembut dengan butiran kecil berwarna putih keabu-abuan. Pasir ini memiliki harga yang relatif murah dengan kualitas yang baik untuk industri konstruksi.
Fungsi: Pasir ini berfungsi untuk cor fondasi, plester, pemasangan keramik, bahan pembuatan batako, hebel, paving block, beton precast, genteng, dan lain-lain.
9. Pasir Putih Bangka
Pasir Putih Bangka berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan kualitasnya, pasir Bangka dibedakan menjadi dua jenis. Pertama pasir Bangka standar dengan kualitas normal sesuai standarisasi hasil tambang.
Kedua, pasir Bangka super dengan kualitas tinggi yang memiliki ciri khas putih bersih seperti garam. Warna pasir Bangka ini beragam tergantung galian di area tambang, ada yang putih, coklat, kuning kecokelatan, dan coklat keputihan.
Fungsi: Pasir Bangka bisa digunakan untuk material bangunan seperti beton, cor, plester, campuran dalam industri gelas dan kaca. Selain itu, dapat juga digunakan untuk campuran dalam industri kerajinan seperti hiasan untuk aquarium, meja hiasan, dan lain-lain.
10. Pasir Putih Lampung
Berbeda dengan pasir Bangka, pasir Lampung memiliki tekstur yang lebih lembut dan halus. Pasir ini berwarna krem buram atau krem kekuningan dan kemerahan tergantung kondisi galian di area tambang.
Fungsi: Pasir putih Lampung adalah jenis pasir untuk pasang keramik, karena cocok digunakan sebagai adukan pemasangan marmer, keramik, granit, bata merah, dan lain-lain. Pasir Lampung termasuk pasir siap pakai tanpa harus buang tenaga atau waktu untuk menyaring ulang.
11. Pasir Plester
Pasir plester termasuk jenis pasir yang sudah terbebas dari kerikil, bebatuan, dan material lainnya. Meskipun jenis pasir yang “bersih”, pasir plester juga harus diayak atau disaring terlebih dahulu agar kualitas pasir tetap terjaga ketika dicampurkan dengan semen.
Fungsi: Tekstur pasirnya yang halus sangat cocok digunakan untuk plester dinding agar rapi.
Sumber Pasir
Umumnya sumber pasir terdiri dari dua jenis di antaranya,
1. Pasir alam, yaitu pasir yang berasal dari sumber alam, seperti gunung, sungai, pasir laut, bekas rawa, dan ada juga dari pasir galian.
2. Pasir pabrikasi, yaitu pasir yang didapatkan dari penggilingan bebatuan yang kemudian diolah dan disaring sesuai dengan ukuran maksimum dan minimum agregat halus.
Dari berbagai sumber
Post a Comment