Pasang Merah: Pengertian, Faktor Penyebab, dan Dampaknya

Table of Contents
Pengertian Pasang Merah atau red tide
Pasang Merah (Red Tide)

Pengertian Pasang Merah

Pasang merah (red tide) adalah peristiwa ledakan populasi alga (algal bloom) salah satu spesies dinoflagellata. Organisme ini hadir dalam jumlah besar sehingga menyebabkan air berwarna merah atau cokelat. Dinoflagellata ini menghasilkan racun yang disebut brevetoksin, yang menyebabkan iritasi pernapasan pada manusia.

Algal bloom merupakan fenomena di mana plankton tertentu tumbuh dengan cepat dalam waktu singkat, dan air di wilayah laut (terutama teluk bagian dalam dan wilayah pesisir) dan danau tampak berwarna. Pertumbuhan besar yang cepat mekar (bloom) sering disebut sebagai pertumbuhan abnormal.

Fenomena pasang merah ini sering kali dipengaruhi oleh proses eutrofikasi, fenomena terjadinya pencemaran kawasan perairan oleh adanya kandungan nutrisi dan bahan organik yang berlebihan. Teluk Meksiko di sekitar Florida saat ini menjadi salah satu lokasi paling terdampak oleh pasang merah.

Secara reguler fenomena red tide terjadi di perairan ini dan mempengaruhi ekosistem lautan dan manusia di sekitarnya.

Faktor Penyebab Pasang Merah

Faktor yang mempengaruhi pembentukan pasang merah di beberapa lokasi dapat terjadi secara alami. Penyebab utama pembentukannya saat ini masih belum dapat dipastikan, namun terdapat beberapa faktor yang diketahui berperan penting dalam pembentukan red tide. Faktor-faktor ini mencakup penyinaran matahari yang cukup, massa air yang cenderung diam, dan kandungan nutrisi (nitrat dan fosfat).

Red tide sering kali terbentuk secara alami akibat pengaruh dari terjadinya upwelling, pergerakan massa air bersuhu dingin dan kaya nutrisi dari kedalaman lautan menuju ke permukaan laut. Fenomena upwelling ini membawa air dengan konsentrasi tinggi nutrisi seperti nitrat dan fosfat ke permukaan lautan.

Meskipun dapat terjadi secara alami, pencemaran air yang berasal dari aktivitas-aktivitas manusia, khususnya limbah kegiatan agrikultur, berkontribusi besar dalam memperburuk fenomena ini. Pencemaran nutrisi ke lautan menyebabkan terjadinya algae bloom yang lebih parah dan lebih sering terjadi.

Dampak Pasang Merah

1. Terhadap ekosistem lautan
Kandungan toxin yang dihasilkan oleh beberapa organisme pembentuk red tide mempengaruhi ekosistem lautan secara beragam. Kandungan toxin ini sering kali meracuni ikan-ikan yang berada di daerah yang terdampak, menciptakan dead zone di mana ikan-ikan teracuni atau bahkan mati dan terbawa oleh gelombang lautan hingga ke pesisir pantai.

Selain membunuh populasi ikan, kandungan alga beracun juga dapat mencemari populasi kerang-kerangan. Beberapa jenis molluska mungkin tidak rentan terhadap toxin, namun mereka menyimpan kandungan toxin ini pada organ mereka.

Meskipun tidak rentan terhadap toxin dari fenomena pasang merah, pencemaran ini menyebabkan populasi kerang-kerangan di daerah terdampak memiliki konsentrasi tinggi toxin pada jaringan tubuh mereka. Hasilnya, populasi pemakan kerang seperti spesies-spesies burung lautan menjadi korban bagi konsentrasi tinggi toxin beracun ini.

2. Terhadap manusia
Konsumsi kerang-kerangan yang tercemar kandungan toxin dapat berbahaya bagi manusia. Dalam kebanyakan kasus seperti di Amerika Serikat, makanan laut yang dikonsumsi oleh manusia wajib diuji secara teratur kandungannya oleh USDA untuk memastikan keamanan konsumsinya.

Namun, pemanenan kerang yang tidak tepat dapat menyebabkan keracunan kerang-kerangan pada manusia. Beberapa gejalanya termasuk diare, mual, kehilangan kontrol motorik, kesemutan, mati rasa atau bahkan kelumpuhan sistem pernapasan.

Selain beracun bila dikonsumsi, Brevotoksin yang diproduksi oleh red tide di dekat permukaan juga berkemungkinan menjadi aerosol di udara. Angin laut yang membawa toxin aerosol ini dapat menyebabkan masalah-masalah pernapasan seperti iritasi pada sistem pernapasan, bronkokonstriksi, batuk, dan bersin-bersin bagi penduduk pesisir pantai terdampak.

Berenang pada perairan terdampak pasang merah juga dapat menyebabkan iritasi kulit sehingga masyarakat dianjurkan untuk menghindari berenang pada area terdampak.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment