Limbah Anorganik: Pengertian, Ciri, Limbah Anorganik Lunak dan Keras

Pengertian Limbah Anorganik atau sampah anorganik
Limbah Anorganik

Pengertian Limbah Anorganik
Limbah anorganik (sampah anorganik) adalah sampah atau sisa bahan buangan yang tidak mudah membusuk, dan bukan berasal dari hewan dan tumbuhan. Limbah ini dapat berupa plastik, botol beling atau kaca, kaleng, kertas, dan pembungkus makanan lainnya.

Sebagian besar limbah anorganik tidaklah dapat terurai dengan alami, kalaupun ada yang dapat diurai secara alami, akan memakan waktu yang cenderung lebih lama apabila dibandingkan dengan limbah organik. Jika dibiarkan menumpuk, limbah anorganik bisa memicu berbagai penyakit berbahaya dan pencemaran lingkungan.

Ciri Limbah Anorganik
Ciri-ciri sampah anorganik di antaranya,
1. Sulit Terurai
Ciri utama dari sampah non alami adalah sulit terurai. Limbah anorganik bukan tidak dapat terurai sama sekali, melainkan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membusuk dan terurai secara alami. Bahkan beberapa jenis sampah memerlukan waktu puluhan tahun agar terurai menjadi unsur yang lebih kecil, misalnya sampah plastik di laut.

Karakteristik tersebut menjadikan sampah anorganik sering menjadi sumber masalah lingkungan. Akibat sulit terurai, sampah yang terbuang di alam akan menumpuk dan mengganggu makhluk hidup lain.

2. Terbuat dari Bahan Pabrikasi
Ciri berikutnya adalah diproduksi dari bahan-bahan pabrikasi atau sintesis. Contohnya ialah styrofoam yang termasuk sampah non alami. Styrofoam terbuat dari campuran bahan-bahan sintesis, seperti polistirena dan gas CFC (freon) yang dapat merusak lapisan ozon.

3. Bisa di Daur Ulang
Meski sulit terurai, keunggulan sampah anorganik mudah diolah kembali. Baik diolah untuk kebutuhan lain, atau diolah kembali menjadi barang baru yang lebih bermanfaat. Misalnya, botol plastik bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan, pot tanaman, dan lainnya. Selain itu, botol plastik yang terkumpul juga bisa diolah menjadi botol plastik baru dengan bentuk dan kemasan yang baru.

Limbah Anorganik Lunak dan Keras
Limbah Anorganik Lunak
Limbah anorganik lunak merupakan limbah anorganik yang terdiri atas kandungan bahan yang lentur dan mudah dibentuk ataupun diolah secara sederhana. Limbah organik banyak dijumpai di sekitar kita. Bahkan setiap hari kita akan mencetak limbah anorganik lunak. Pada dasarnya semua limbah anorganik lunak ini dapat diolah kembali atau didaur ulang menjadi sesuatu yang baru dalam bentuk lain maupun menjadi bibit yang baru lagi.

Contoh Limbah Anorganik Lunak
1. Limbah plastik
Limbah plastik merupakan contoh yang paling mudah untuk kita temukan. Selain banyak dihasilkan oleh manusia baik skala rumah tangga maupun skala yang lebih besar, limbah plastik juga sangat berpotensi diproduksi dalam jumlah yang sangat besar. Limbah plastik juga merupakan limbah yang mudah diolah kembali untuk menjadi sesuatu yang baru karena kandungannya.

Limbah plastik banyak yang kemudian diolah menjadi sesuatu yang baru, misalnya dijadikan kerajinan tangan, tas, dompet dan lain sebagainya. Sebagian juga dihancurkan dan diolah kembali menjadi biji plastik yang baru.

2. Kemasan makanan dan minuman
Kemasan bekas makanan dan minuman juga merupakan contoh limbah anorganik lunak. Tentu kita pernah menjumpai aneka jenis bungkus makanan dan minuman. Sebagian besar bungkus makanan terbuat dari plastik dan sebagian bungkus dari minuman pun juga dari plastik, meskipun ada pula sebagian berasal dari karton.

Bungkus minuman yang terbuat dari karton pun juga bisa diubah menjadi barang- barang kerajinan. Limbah ini bisa kita temukan di sektor rumah tangga, di area- area terminal, maupun di restoran maupun tempat- tempat umum yang terdapat banyak orang.

3. Limbah kain perca
Jenis limbah anorganik lunak selanjutnya adalah limbah kain atau yang disebut dengan kain perca. Kain perca merupakan sisa kain dari proses jahitan, atau yang kita kenal dengan kain potongan kecil- kecil yang sudah tidak digunakan lagi. Kain perca juga bisa diolah menjadi sesuatu yang baru. Ada banyak kerajinan yang bisa dibuat dari kain perca antara lain boneka, keset maupun baju yang berasal dari kain perca.

Limbah Anorganik Keras
Limbah anorganik keras merupakan limbah anorganik yang mempunyai kandungan bahan yang kuat atau tidak mudah untuk di hancurkan serta tidak dapat di daur ulang beda halnya dengan limbah anorganik lunak adalah limbah ini masih bisa di daur ulang. Contoh limbah anorganik keras adalah limbah paku yang berkarat, limbah besi bangunan, limbah industri baja dan logam, pecahan keramik, botol kaca, dan lain-lain.

Limbah Anorganik merupakan limbah yang sulit untuk membusuk atau diuraikan karena limbah ini biasanya bersifat kering. Limbah anorganik mempunyai dampak yang tidak baik terhadap lingkungan. Selain itu limbah anorganik saat ini semakin meningkat karena padatnya penduduk yang ada di Indonesia.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Limbah Anorganik: Pengertian, Ciri, Limbah Anorganik Lunak dan Keras"