Latitude: Pengertian, Fungsi, Cara Penerapan, dan Perbedaannya dengan Longitude

Pengertian Latitude atau garis lintang
Latitude (Garis Lintang)

Pengertian Latitude
Latitude (garis lintang) adalah sebuah garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di Bumi yang berpusat pada garis khatulistiwa (utara atau selatan). Latitude diukur mulai dari 0 derajat dari Khatulistiwa dan berakhir pada 90 derajat di kutub (selatan dan utara).

Posisi latitude biasanya dinotasikan dengan simbol huruf Yunani φ. Posisi lintang merupakan penghitungan sudut dari 0° di khatulistiwa sampai ke +90° di kutub utara dan -90° di kutub selatan.

Garis yang terletak di bagian utara ekuator disebut dengan garis Lintang Utara (LU), sedangkan garis yang berada di bagian selatan ekuator disebut dengan garis Lintang Selatan (LS). Jarak antara garis yang satu dengan lainnya dihitung dalam satuan derajat.

Garis ekuator (khatulistiwa) dipakai sebagai patokan, sehingga garis ekuator atau khatulistiwa berada pada titik nol derajat. Makin ke utara atau makin ke selatan dari garis khatulistiwa maka angka derajat akan semakin besar hingga mencapai angka 90 derajat tepat di kutub utara atau di kutub selatan.

Fungsi Latitude dan Longitude
Fungsi Latitude dan Longitude adalah untuk mengukur jarak antara satu titik dengan di titik yang lain. Titik koordinat menjadi hal yang penting saat membaca peta. Titik koordinat diterapkan dalam sistem navigasi pelayaran, dan penerbangan, di mana pun berada. Koordinat dalam peta juga dipakai saat melakukan evakuasi pengambilan korban, di tengah hutan dan pencarian di laut.

Cara Mencari Lokasi dengan Latitude dan Longitude
Sebelum menerapkan secara langsung, Anda perlu mengetahui posisi garis lintang dan bujur tersebut. Keduanya saling tegak lurus berpotongan. Garis lintang atau latitude membagi bumi menjadi sisi utara dan selatan. Untuk garis dengan derajat 0 disebut khatulistiwa atau equator.

Untuk bujur, garis 0 derajat melewati Greenwich di Inggris. Setelah itu, bumi dibagi menjadi sisi timur dan barat tergantung posisinya dari kota tersebut. Fungsi garis ini untuk membantu menentukan periode waktu. Pusat bujur 0” disebut dengan GMT.

Untuk Indonesia, posisinya berada di timur Greenwich sehingga waktu lebih cepat. Jadi, fungsi Latitude Longitude adalah membantu menentukan lokasi. Adapun penerapan garis-garis tersebut di antaranya,
1. Tentukan garis lintang dan bujur suatu lokasi
Suatu lokasi memiliki posisi tertentu di bumi dari sebuah negara hingga rumah bahkan individu. Jika lokasi tersebut berupa kota, lintang dan bujur memiliki presisi yang kurang karena cakupan sebuah kota sangat luas.

Sebaliknya, lokasi gedung dan rumah akan memiliki akurasi lintang dan bujur hingga lebih dari tiga angka di belakang desimal. Pertama, Anda sudah mengetahui angka referensi kedua garis tersebut.

2. Cari equator dan bujur 0”
Selanjutnya, mulai mencari di peta dari ekuator dan bujur 0”. Setelah itu, Anda bisa memperkirakan di mana posisi lokasi tersebut apakah di atas atau bawah equator. Untuk bujur, lokasi bisa diprediksi apakah di timur atau barat.

3. Terapkan lintang lalu bujur
Setelah mengetahui prediksi posisi, Anda mulai mengukur secara presisi. Mulai dari lintang lalu bujur. Gunakan peta khusus sehingga bisa mendapatkan akurasi yang valid. Untuk kebutuhan tersebut, google map merupakan opsi terbaik.

4. Beri keterangan lokasi
Langkah berikutnya adalah menandai lokasi dengan poin atau apapun yang mencolok agar mudah dikenali. Untuk latihan, Anda ulang kembali beberapa kali dengan lokasi berbeda termasuk mencari posisi kapal di lautan luas dengan bantuan latitude longitude.

Perbedaan Latitude dan Longitude
1. Perbedaan Koordinat. Bila mana garis tersebut mengacu pada satu titik dari timur ke barat maka akan disebut sebagai longitude atau garis bujur. Sedangkan bila koordinat suatu garis geografis bermanfaat untuk mengetahui jarak dari utara ke selatan khatulistiwa maka dinamakan latitude atau garis lintang.
2. Perbedaan arah. Garis lintang akan membentang dari timur ke barat. Sedangkan garis bujur akan membentang dari utara ke selatan planet bumi.
3. Derajat yang Berbeda. Latitude atau garis lintang menerapkan angka dari 0 sampai ke 90 derajat, beda dengan longitude atau garis bujur yang menunjukan angka berkisar dari 0 sampai dengan 180 derajat.
4. Jumlah Total Garis. Garis yang menunjukkan lintang yakni berada di angka sebanyak 180. Lalu pada garis bujur terdapat jumlah yang lebih banyak yakni sejumlah 360.
5. Berbeda Fungsi. Fungsi garis lintang yang digunakan untuk memudahkan dalam pengelompokan iklim tertentu, yaitu klasifikasi iklim matahari. Berbeda pada penerapan garis bujur. Garis yang juga disebut mediteran ini dimanfaatkan untuk memberikan gambaran jelas mengenai klasifikasi waktu.
6. Panjang Garis yang Berbeda. Setiap dari garis baik itu lintang ataupun bujur memiliki panjang yang berbeda, karena bentuk bumi tidak bulat sempurna.
7. Penggunaan Huruf Yunani yang Berbeda. Pada latitude, dituliskan sebuah simbol yang dibaca phi. Sedangkan, garis longitude umumnya dilambangkan dengan lambda dalam huruf Yunani.
8. Perbedaan Garis Referensi. Garis lintang memiliki garis referensi bernama parallel. Garis referensi intinya adalah garis kathulistiwa pada derajat 0 utara dan selatan. Garis referensi longitude dinamakan sebagai meridian lines. Garis referensi intinya adalah garis prime meridian pada derajat 0 dan garis antemeridian pada derajat 180.
 

Dari berbagai sumber

Baca Juga: Longitude: Pengertian, Fungsi, Penerapan, dan Perbedaannya dengan Latitude

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Latitude: Pengertian, Fungsi, Cara Penerapan, dan Perbedaannya dengan Longitude"